DI dalam barak militer Jenderal Mada sedang menunggu kedatangan Raja Kerajaan ini, Fel. Mada memiliki urusan yang ingin dia sampaikan kepada Fel.
Pintu terbuka dan seorang prajurit masuk ke dalam ruangan.
"Permisi tuan"
Jenderal mada melihat ke arah prajurit itu dan menanyakan tujuannya.
"Ada apa ?"
"Tuan, Raja sudah datang dan sedang berjalan di lorong menuju ruangan anda, tapi dia bersama dengan orang lain" Kata Prajurit dengan hormat.
"Baik, kamu bisa keluar"
"Permisi tuan"
Prajurit itu berjalan keluar dari ruangan meninggalkan Mada sendirian diruangan itu lagi. Setelah beberapa saat Mada berdiri dari kursinya, untuk apa? Tentu saja untuk menyambut pahlawan negeri ini. Walaupun tidak banyak yang mengetahui identitas Asli dari kesatria Dark dan Light tetapi dia adalah salah satu dari orang yang tahu kebenarannya.
Saat mendengarnya dari administrasi Mada sama sekali tetapi Alya juga mengatakan hal yang sama membuat Mada sangat sulit untuk menerima hal itu, jadi dia memutuskan untuk bertanya langsung kepada Fel dan itu membutuhkan waktu dua minggu karena dia dan juga Fel sangat sibuk jadi karena hari ini adalah hari yang bebeas bagi mereka berdua jadi Mada memutuskan mengundang Fel untuk melakukan pertemuan.
'Siapa yang akan dibawa oleh Raja'
Mada juga penasaran dengan orang yang dibawa oleh Fel, dia memiliki pemikiran bahwa orang yang dibawa oleh Fel adalah Perdana menteri sekarang. Dia sudah mendengar rumor tentang perdana menteri dan merasa bahwa dia adalah Perdana menteri yang sangat ideal.
Mada merapikan pakaiannya, dia tidak ingin dicap sebagai tidak sopan setelah kesannya terhadap Fel berubah.
Tidak lama kemudian.
Pintu terbuka dan dua sosok masuk ke dalam ruangan Mada, orang yang pertama masuk adalah Raja yaitu Fel dan satunya membuat Mada terkejut dan waspada karena orang kedua tersebut adalah pria tua pendek bahkan sangat pendek hanya memiliki ketinggian anak kecil terlebih lagi warna kulitnya yang aneh dan Telinga panjang.
'Makhluk apa dia ?'
Itulah apa yang dia pikirkan karena shock tetapi dia dengan cepat kembali normal saat Mada menemukan bahwa Fel menetap dirinya.
"Maafkan Kesalahan bawahan saya Master Yoda"
"Tidak masalah yang mulia, ini bukan pertama kalinya aku menerima tatapan ini dalam massa hidupku jadi aku sudah terbiasa.
Jadi namanya adalah Yoda, tapi kenapa Raja memanggilnya Master? Lalu makhluk apa itu ?
Jenis pemikiran itu terus berulang-ulang di kepala Mada tetapi dia masih memiliki akal sehat dan tahu apa yang dia lakukan itu salah.
Mada menundukkan kepalanya dan meminta maaf.
"Maafkan saya Master Yoda"
"Iya, aku sudah memaafkanmu"
"Terima kasih"
Mada menghela nafas lega dan menawari mereka untuk duduk, Fel dan Master Yoda duduk di depan Mada.
Suasana menjadi sunyi dan Fel memutuskan untuk memecahkan kesunyian ini dengan bertanya kepada mada.
"Jadi ada urusan apa kamu untuk meminta pertemuan dengan diriku"
Mada melihat ke arah Fel dan mengambil nafas dalam dan menghembuskannya.
"Aku meminta maaf karena aku memanggilmu untuk hal yang kurang penting tapi aku masih tidak bisa percaya bahwa kamu adalah orang yang mengalahkan para prajurit kerajaan Wolf sendirian-..."
Sebelum Mada menyelesaikan perkataannya, Fel memotongnya dan mengatakan apa yang ingin dia katakan.
"Jadi apa yang ingin kamu lakukan untuk membuktikannya ? Apakah kamu ingin mengadakan pertarungan di antara kita berdua ?"
Mada mengangguk.
"Iya yang mulia, aku ingin melakukan pertarungan latihan antara mereka berdua"
"Baiklah Aku akan menerima tawaranmu dan Master Yoda yang akan menjadi Jurinya bagaimana ?"
"baiklah aku setuju"
Fel melihat ke arah Master Yoda, dan master Yoda menganggukkan kepala.
"Aku akan menjadi juri yang Adil yang mulia"
.....
Aku sama sekali tidak menolak tantangan dari Mada karena itu hanya akan memberikanku respon yang negatif dan mungkin akan membuatnya tidak akan pernah percaya kepadaku. Jika itu adalah 2 minggu sebelumnya maka aku akan memiliki kesempatan besar untuk kalah jika tidak menggunakan Pedang marasume dan Armor gemini.
Tetapi saat ini keterampilanku menjadi lebih baik walaupun belum mencapai puncak Mihawk tetapi aku cukup yakin untuk bisa mengalahkan Jenderal Mada.
'Selain itu, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk menguji kemampuan haki Observasiku'
Mendapatkan Pengalaman Mihawk berarti juga mendapatkan kemampuan Hakinya. Dracule Mihawk sudah menguasai 3 jenis haki dan karena aku mewarisi pengalamannya maka secara tidak langsung aku menguasai 3 haki tersebut.
Kenbunshou, Busoshoku dan Haoshoku.
Aku lupa untuk mencoba menggunakan Haki Haoshoku saat di perang sebelumnya dan sekarang aku ingin mencoba Haki Kenbunshou atau Haki observation.
Kami berada di lapangan dengan dikelilingi oleh para prajurit yang membuat lingkaran dengan jarak yang sangat jauh.
"Menurutmu siapa yang menang ? Jenderal Mada atau Raja Fel"
"Aku sangat yakin Jenderal Mada, aku sama sekali belum pernah melihat kemampuan Raja fel tapi aku rasa dia lebih lemah dari pada Jenderal"
"Aku juga berpikiran sama"
"Aku tidak bisa memilih karena mereka berdua adalah idolaku"
Ohh... Pendengaran Fel cukup bagus jadi aku bisa mendengarkan percakapan mereka, ternyata sudah ada yang mengidolakan diriku. Untuk kalian yang mendukung Jenderal Fel aku rasa aku akan mengecewakan kalian hari ini.
Aku berniat untuk menunjukkan perbedaan kita untuk membuatnya lebih yakin lagi bahwa diriku adalah Kesatria Dark dan Light, Jika menggunakan Marasume aku tidak perlu mengerahkan lebih banyak usaha untuk menjatuhkannya alias mati.
Tentu saja aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk menggunakan Marasume karena aku tidak ingin membunuh Mada.
"Apakah kalian berdua siap"
"Siap"
Kata kami berdua secara bersamaan, aku menggunakan pakaian latihan yang selalu aku kenakan setiap saat dibalik jubahku.
Kami mengambil posisi untuk siap bertarung, posisi yang aku ambil lebih santai tapi memiliki pertahanan yang tinggi karena aku bisa melakukan banyak hal dalam posisi ini.
Mungkin hanya Master Yoda yang bisa melihatnya sedangkan yang lain sama sekali hanya menganggap bahwa aku sombong.
"Posisi bertarung macam apa itu?"
"Raja sepertinya tidak mengambil serius pertarungan ini"
"Aku menjadi kurang suka kepada Raja"
Tapi aku sama sekali tidak memiliki alasan untuk menjelaskan tindakanku karena hasil dari pertarungan singkat ini akan membungkan mereka.
Mada mengangkat alisnya melihat posisiku, posisi ini adalah yang aku pakai saat perang sebelumnya dan aku rasa posisi ini akan membuat Kesanku sebagai Kesatria Dark dan Light semakin kuat di dalam dirinya.
Aku juga sudah mengaktifkan Haki pengamatan jadi kemungkinan dia dapat melukai atau memojokkanku adalah Nol.
"Mulai"
Master Yado melompat kebelakang, sekali lompatannya mencapai sejauh 5 meter yang membuat para Prajurit kagum.
"WOW.... Lompatannya sangat jauh mengingat bentuk tubuhnya"
"Apakah dia manusia ?"
"Lompatannya sangat jauh"
"Apakah aku juga bisa melompat jauh seperti itu"
Master Yado langsung menjadi bintang setelah melakukan lompatan yang cukup jauh dengan ketinggian tubuhnya yang sangat pendek. Tapi dia sama sekali tidak tersanjung ataupun tersinggung Ketika dia dibicarakan oleh para prajurit.
Sedangkan Mada dan aku sedang menatap satu sama lain sama sekali tidak memiliki niat untuk melakukan gerakkan pertama. Entah apa yang dia pikirkan untuk tetap diam sedangkan aku tadinya berniat untuk menghindari serangannya dengan mengandalkan Haki pengamatan.
Tapi sungguh mengecewakan bahwa dia sama sekali memututuskan untuk tidak menyerang terlebih dahulu.
" Kenapa tidak ada yang menyerang ?"
"Apakah mereka menunggu kesalahan satu sama lain ?"
"Apakah ini yang dinamakan Pertarungan para ahli ? Menunggu celah muncul dan mengakhiri pertarungan dengan waktu singkat"
" Jika memang seperti itu maka aku sangat penasaran siapa yang akan bergerak terlebih dahulu"
Mendenger percakapan para prajurit dibelakangku membuat aku menatap Mada dengan tatapan pemahaman. Aku merasa bahwa apa yang dikatakan oleh para prajurit itu memabg benar dan sepertinya Mada dapat merasakan bahwa posisi yang aku ambil tidaklah sederhana.
Aku tersenyum lebar karena hal itu, ternyata ada orang yang mencapai peringkat ahli untuk merasakan maksud dari posisi pertempuranku.
"Sepertinya aku masih perlu melakukan banyak sekali latihan, Pengalaman Dracule Mihawk tidak banyak membantu jika aku sendiri tidak sering melakukan pertarungan dan aku sepertinya aku harus berterima kasih kepada Jenderal Mada karena ini dan memutuskan untuk membuat pertarungan menjadi lebih lama" Gumamku sambil terus memperhatikan Jenderal mada lebih serius dari pada sebelumnya.
Aku lupa dengan pepatah"Dimanapun berada akan ada pelajaran yang kita ambil".
Hanya karena aku memiliki pengalaman dari Dracule Mihawk sang pendekar pedang terkuat di dunia One piece tetapi pengalaman itu bukanlah milikku sepenuhnya, dan seharusnya aku menjadikan pengalaman itu sebagai guru yang membimbing diriku untuk maju kedepan bukannya berhenti di tempat.
"Terima kasih untuk kalian yang sudah membuka mataku dan juga kamu Jenderal Mada. Aku akan yang akan bergerak pertama"Kataku sambil membuat gerakkan kedepan.
Para prajurit memiliki ekspresi bingung karena tidak tahu apa maksudku tetapi sebagai orang yang berpengalaman Jenderal Mada memiliki senyum hangat diwajahnya dan mengangguk, aku sungguh malu saat menganggap bahwa diriku lebih unggul dari pada dirinya.
Aku masih terus mengaktifkan Haki pengamatan karena aku masih meneruskan tujuanku untuk melatih Haki pengamatanku untuk menjadi lebih baik.
Saat aku mencapai jangkauan serangannya, Haki pengamatan langsung memberitahukan kepadaku lintasan serangan dari Jenderal mada dan aku langsung menghindarinya dan mengambil kesempatan tersebut dengan mengayunkan pedangku ke arah bagian perut dari jenderal mada.
Tapi yang mengecewakan adalah Jenderal mada bisa menghindari serangan kejutan tersebut dengan mudah.
"Bagus Raja, kemampuanmu sangat mengesankan diriku. Namun untuk melukai diriku harus diperlukan lebih dari itu" Kata Jenderal Mada.
Aku mengangguk menerima nasihatnya.
Jadi bagaimana dengan ini"
Aku melancarkan serangan lainnya yang mengarah ke arah bagian kaki dari Jenderal mada. Aku melihat bahwa dia sama sekali tidak memiliki niat mundur dan malah melancarkan serangan ke arah diriku dengan niat akan memotong kepalaku.
Haki pengamatan langsung memberitahukan lintasan dari serangan Jenderal mada dan aku sudah menunggu ini dan langsung mengubah arah seranganku ke arah atas mengincar bagian dada Jenderal mada sambil mengehindari serangan Jenderal mada dengan sangat tipis.
Sebelum aku dapat melukai dirinya jenderal mada sudah melompat kedepan setelah merasakan bahwa serangnnya tidak berhasil.
Aku juga melompat mundur menjaga jarak darinya.
'Cih,Fisikku yang lemah menjadi halangan tapi aku juga harus memuji Jenderal Mada karena beregak mudnur dalam waktu singkat'
Aku berpikir itu adalah intuisi dari Jenderal mada, seorang yang sudah mengalami perang berkali-kali dan berhasil selamat tentu saja akan mengembangkan insting yang sangat memabntu mereka dalam pertarungan dan aku memiliki keyakinan bahwa Jenderal mada mengembangkan Insting bertarung.
Hal itu mengingatkanku kepada karakter anime son goku dari Dragonball.
Aku rasa jika bukan karena penyihir musuh yang lebih banyak maka kemenangan kerajaanku lebih terjamin dengan adanya dirinya terlebih lagi jumlah musuh yang lebih besar dari pada milikku dan mereka memiliki persiapan.
Memikirkan Kerajaan Wolf aku sangat ingin membalas apa yang sudah dia perbuat dan menghancurkannya sehingga wilayahku lebih luas lagi. Itulah yang aku inginkan tapi mengingat jumlah prajurit di negaraku maka aku memiliki keraguan bahwa aku bisa melakukannya dalam waktu dekat.
"Kamu sangat Raja, aku sama sekali tidak pernah berpikir bahwa kamusudah mengantisipasi seranganku dan menggunakannya untuk menjebakku. Jika bukan karena fisikmu yang lemah maka aku yakin seranganmu itu mengenai diriku"
"Tapi aku masih belum bisa melukai dirimu, betapa frustasinya diriku"
"Benarkah? Jika kamu frustasi kenapa kamu tersenyum"
Jenderal mada berkata seperti itu membuatku bingung.
"Benar, raja tersenyum"
"Kenapa Raja tersenyum ?"
"Mungkin karena dia menyukai pertempuran melawan Jenderal mada"
"Aku tidak mengerti sama sekali"
"Itu karena kamu belum pernah mengalami bagaimana menyenangkannya berkelahi"
"Itu karena kamu kepala Otot"
"Heh! Kamu ingin bertarung melawanku"
"Siapa takut"
'Aku tersenyum'
Aku menyentuh bibirku dan benar apa yang dikatakan oleh Jenderal mada, aku tersenyum. Kenapa aku tersenyum ? aku langsung teringat masa laluku yang bermain game menggunakan Cheat, aku sangat menyukai saat aku menjadi yang terbaik tapi aku lebih senang lagi saat musuh masih memberikan perlawanan yang sengit bahkan saat aku menggunkan Cheat, tapi ingatan lain muncul dan itu adalah milik Dracule Mihawk yang tersenyum saat menghadapi saat musuh yang setara dengannya atau lebih kuat saat dia belum disebut sebagai pendekar pedang no 1 .
Entah apa yang mewakiliki aku sekarang tetapi yang pasti aku menyukai perasaan ini, apakah karena ingatam Dracule mihawk melawan musuh yang setingkat dengan dirinya atau ingatanku yang melawan musuh dengan sengit walaupun menggunakan Cheat.
Aku tidak tahu!!! Tapi aku sangat yakin bahwa diriku menyukai ini.
"Iya, Aku menyukai pertarungan dengan kamu jenderal jadi hiburlah aku lebih lama lagi" Teriakku sambil menerjang maju kedepan perasaan gembira ini.
Aku tahu bahwa perasaan ini seharusnya tidak boleh ada dalam pertarungan, tetapi ingatan masa laluku masih terlalu mendominasi diriku ditambah Kepribadian Fel yang berapi-api. Berbeda dengan diriku yang terlihat berapi-api pikiranku masih tetap tenang sambil terus mengamati Jenderal Mada dengan tajam seakan Kepribadian dracule Mihawk mulai menyatu dengan diriku.
Aku melakukan serangan berulang-ulang dengan mengincar seluruh bagian tubuh jenderal mada baik itu bagian fatal atau tidak bahkan aku juga kadang-kadang melakukan gerakkan tipuan yang membuatny terkejut dan kewalahan.
Slashh
Aku berhasil melukai bagian dadanya dan memberikan luka yang panjang dalam satu serangan namun serangan itu tidaklah dalam hanya luka dangkal namun aku tetap merasakan senang karena aku berhasil melukainya setelah melakukan seranganku berkali-kali dan memanfaatkan semua kemampuanku.
Jenderal Mada mundur beberapa langkah dan mengangkat kedua tangannya menandakan bahwa dirinya menyerah.
"Aku menyerah yang mulia, pertarungan ini adalah kemenanganmu, keterampilan berpedangmu sangat hebat yang mulia. Di masa depan kamu pasti akan menjadi seorang pendekar hebat yang dikenal banyak orang"
Kamu masih bisa memuji orang bahkan saat darah terus mengalir lukamu dasar orang aneh.
"Terima kasih atas pujianmu, tapi bukankah sebaiknya kita mengobati lukamu"
Jenderal mada melihat lukanya dan hanya tersenyum dengan tidak peduli.
"Jangan khawatir yang mulia, luka dangkal seperti ini sama sekali tidak masalah bagi diriku"
Dia sungguh semebrono, apakah ini sikap aslinya ? dalam ingatan fel Jenderal Mada adalah orang yang serius.
Pandangannya menjadi serius dan berkata "Aku sekarang percaya kamu adalah Kesatria Dark dan Light"
Keributan terjadi di antara para prajurit saat mendengar apa yang dikatakan oleh Jenderal Mada.
"Ehh Ini serius ? Raja adalah Kesatria Dark and Light"
"Ini tidak mimpikan"
"Aku terkejut"
"Kenapa mukamu tetap datar"
"Karena males ada kamu"
"Hah! Kamu ngajak ribut lagi"
"Gak kamu pecundang"
Terjadi keributan dari dua prajurit yang berantem tetapi mereka bisa dihentikan sebelum ada yang terluka.
Aku pikir hanya ada di dalam anime kejadian seperti itu tapi aku salah. Setelah itu mereka bubar atas perintah Jenderal mada hanya menyisakan kami bertiga di sini.
Aku melihat seorang wanita yang mengenakan jubah biru berjalan ke arah mereka ternyata itu adalah Alya.
Ada apa dia datang kemari?
"Salam yang mulia, Jenderal mada"
"Selamat datang Kepala penyihir Alya ada apa kamu datang kemari"
"Aku memili-... Kyaa"
Alya berteriak saat melihat Master yoda yang berada di dekatnya.
Aku mencoba menengkan Alya "Jangan takut dia adalah Master Yoda, dia akan menjadi pelatih semua prajurit"
"Salam kenal Nona, maaf mengagetkan dirimu"
"Salam kenal juga Master Yoda " katanya dengan sedikit takut.
Master Yoda menutup matanya dan berkata "Jadi ini adalah sihir, seperti yang aku pikirkan sangat mirip dengan The force namun memiliki kegunaan lebih banyak dari pada The Force.... Yang mulia aku menjadi semakin percaya diri dalam mengajarkan para prajurit memanfaatkan sihir dan aku juga menantikan pertemuan dengan Perdana menteri"
"Apa" Alya dan Mada berteriak secara serempak karena terkejut.
Aku melihat mereka dan berkata "Aku akan menjelaskan kepada kalian nanti, jadi Alya ada urusan apa kamu datang kemari ?"
Alya masih dalam keadaan terkejut dan tidak percaya, Melihat itu aku menggoyangkan tubuhnya kedepan dan kebelakang.
"Heyy sadar.."
"Yang mulia..." Dia tersadar kembali dan pipinya sedikit merah.
"Ada urusan apa kamu kesini ?"
"Oh itu, ada utusan dari Kerajaan Wolf datang kemari dan ingin bertemu denganmu"
Utusan dari kerajaan Wolf, apa yang mereka inginkan ? Ataukah mereka sudah menyerah begitu saja setelah kerugian yang aku lakukan terhadap mereka terlebih lagi dengan hilangnya 15 penyihir miliki mereka.
Aku mengangguk dan berkata " Baiklah aku akan menemuinya, bagaimana dengan Tatsuya"
"Perdana menteri sedang menemani Utusan tersebut di ruang pertemuan"
Jika sudah ada Tatsuya maka seharusnya sudah selesai, tapi aku ingin mendengar sendiri dari Utusan tersebut tentang tujuan dari Kerajaan Wolf datang kemari.
"Kita akan kembali dan Jenderal Mada aku ingin kamu menjadi pemandu Master Yoda karena dia mulai bertugas sekarang"
"Baik yang mulia"
"Mari kita pergi Alya"
"B-baik yang mulia"
Aku dan Alya mulai berjalan ke arah kereta kuda. apa yang ingin dilakukan Kerajaan Wolf aku sangat penasaran.