Sedangkan Mo Liancheng perlahan melepas baju dan juga sepatunya dari atas tempat tidur. Dia kembali menarik tubuh Qu Tan'er ke bawah.
"Chengcheng, tabib mengatakan kalau belum datang bulan, kita berdua tidak bisa melakukan ini… Oohh, oohh…"
"..." Namun, Pangeran Kedelapan itu mengabaikan ucapan Qu Tan'er.
"Chengcheng, jangan lakukan itu….."
"Pangeran ini tahu akan hal itu. Kamu tidak perlu banyak bergerak, kamu hanya perlu merasakan kepuasan," kata Mo Liancheng.
"Eh? Apa maksudnya… Ohh, ohh…" Pria bajingan ini, aku harus kembali melakukan adegan porno seperti di film biru, batin Qu Tan'er.
"Jika kamu punya sesuatu untuk dikatakan, maka katakanlah. Jika itu tidak penting, maka tidak perlu dikatakan…"