Setelah memulihkan tenaga kami yang terkuras karena shadow alpha itu, kami kembali melanjutkan penjelajahan dungeon ini.
"Hhhh, mau sampai kapan kita disini?" keluh Zerav. Memang kita sudah disini selama beberapa hari, aku sebenarnya juga ingin segera kembali ke permukaan, tapi misi ku belum selesai.
" sabar, mungkin sebentar lagi selesai "
" sebentar. Dari kemarin kamu juga bilang sebentar sebentar. Jelasnya kapannn?? "
" aku juga tak tahu. Semoga saja sebentar lagi sampai!! "
"....."
"..."
Aku dan Zerav berdebat sepanjang perjalanan. Hingga kami lupa keberadaan Edna. " maaf..." kata Edna lirih, dia sadar ini semua karenanya.
" eh, " kami berdua segera menuju Edna dan segera meminta maaf.
" maaf Edna. Sebenarnya ini bukan salahnya. Niatnya sangat baik yaitu menyelamatkan adikmu, kami ikut dengannya karenanya... "
" benar, jadi jangan salahkan dirimu ya. " kami berdua segera menenangkan Edna yang terpukul karena keluhan kami.
" semua ini bukan salahmu, tapi ini salahnya!! " kata Zerav sambil menunjukku.
" eh, kenapa aku yang salah??"
" tentu kamu yang salah. Dari tadi kamu terus mengeluh, lihat" sambil menunjuk Edna. " gara gara keluhanmu, Edna kan jadi menangis!! "
" hei, bukannya kamu tadi yang mengeluh" balasku. Aku tentunya tak mau disalahkan, kan yang awalnya mengeluh kan dia duluan.
Kamu berdua terus berdebat sampai tak sadar jika sudah dikepung banyak musuh. " teman-teman, lihat sekitar dulu". Kata Edna segera mengalihkan perhatian kami berdua.
Ternyata sudah banyak sekali minister yang mengepung kami seperti, giant acid worm, two horned wolf, dan juga two head golem. Semua nya sekitar puluhan ekor, akan sangat sulit melarikan diri dari sini!!.
Kamu segera memakai formasi melingkar dan mempercayakan punggung kami ke kawan yang lain. " kalian punya skill AoE?? " tanya ku memastikan. Aku sudah punya strategi untuk mengalahkan semua monster ini, dan itu perlu skill AoE
" aku punya "
"aku tak punya!? "
Edna jelas punya skill AoE, tapi Zerav ternyata tak punya, jadi seperti dugaanku mereka harus bekerja sama mengalahkan monster itu.
" kalian berdua bekerja sama lah menghadapi monster itu. Aku akan menghadapi sebekah sini sendiri " jelasku
" terlaku berbahaya jika kamu sendirian!! " Edna menghawatirkan aku. Memang berat jika menghadapi mereka sendirian, tapi aju punya skill AoE dan juga petarung jarak dekat. Jadi aku sendiri sudah mengimbangi mage dan fighter.
" aku kan punya skill AoE. Kalian tenang saja, cepat fokuskan perhatian kalian ke musuh di depan!! "
Setelah mengatakan hal itu, aku segera berlari ke depan dan mulai menyerang semua monster yang ada. Saat sudah dekat, aku segera melancarkan berbagai serangan ke monster itu.
" Dark room! Armament! " aku memberikan berbagai serangan ke monster itu, terlihat sebuah ruangan hitam akibat salah satu skill ku yaitu yang bernama Dark room.
" Bash! Bash! Bash!... " aku melanjutkan dengan menghujani nya dengan banyak sekali serangan. Banua monster yang mati karenanya, tapi itu tak terlalu kelihatan kena banyaknya monster yang menyerang.
*****
Aku merasa jika tindakan Izuna itu terlalu gegabah, tapi mau bagaimana lagi. Semua yang ia katakan memang benar adanya ia memang sangat kuat meski level nya masih rendah, aku tak yakin jika akan menang bila berduel dengannya padahal perbedaan level kami cukup jauh.
Tapi singkirkan pemikiran itu dulu, sekarang aku dan Edna bertugas mengapakah monster yang menyerang dari sisi yang sini.
" aku akan mengumpulkan mereka di satu tempat, lalu kamu bakar semuanya ya!! " kataku ke Edna.
Lalu aku segera berlari dan memancing perhatianku sebagian monster yang ada. Aku berhasil mengumpulkan cukup banyak monster sekarang tinggal memberi aba-aba ke Edna.
" Edna arang mereka dalam tiga detik lagi ya"
"tentu!?"
Aku segera mempercepat lari ku, dan tak lama kemudian Edna segera menyerangnya dengan sihirnya.
" Fire bolt! Fire javelin! Fire tower! " terlihat cukup banyak monster yang tewas karena serangannya, sekarang giliranku menyerangnya.
Kuayunkan sabitku ke gerombolan monster itu, tapi seranganku tak terlalu memberi dampak yang cukup parah ke monster itu. Satu monster baru mati setelah menerima lebih dari dua kali ayunan sabitku.
Aku tersedak sendiri saat melihat kekuatan serangan Izuna, dalam waktu kurang dari lima menit sudah ada tumpukan mayat monster di dekatnya. Apalagi setiap monster hanya bertahan setelah menerima satu serangannya saja.
Setelah lebih dari setengah jam kami terus bertempur, dan akhirnya kami berhasil mengalahkan semua yang jadi bagian kami. Kulihat Izuna sedang meminum potion untuk memulihkan dirinya.
*****
Aku sedang melawan banyak sekali worm dan juga wolf sendirian. Tapi itu keinginanku, aku ingin lebih kuat lagi, makanya aku ingin melawan mereka sendirian.
Tapi yang menyusahkan dari mereka adalah gerakannya, wolf punya gerakan yang cukup cepat. Yah sebenarnya tidak terlalu cepat menurutku, kecepatannya masih dibawahku tapi karena jumlahnya banyak, membuatku kesulitan menghadapi mereka sekaligus.
Sedangkan worm malah lebih parah lagi. Mereka bisa masuk kedalam tabah untuk menghindari serangan, membuatku merasa frustrasi karena banyak seranganku yang tak mengenai mereka.
Setelah bertarung selama lebih dari satu jam, aku berhasil mengapakah semua wolf maupun worm, sekarang aku sedang memulihkan diri sebelum melawan golem yang ada.
Setelah memulihkan diri dengan potion aku langsung menyerang salahsatu golem itu sendiri.
" Dark spear! " saat aku tengah melawan salah satu golem itu, tiba-tiba ada sebuah serangan dari belakang ku yang mengarah ke golem yang kuserang tadi. Ternyata itu serangan Zerav, ia kelihatannya sudah mengalahkan monster yang jadi tugas mereka.
" Izuna, ayo kalahkan mereka bersama-sama " kata Zerav sambil tetap berlari ke golem itu.
Aku menuruti perkataannya dan mengikutinya menyerang golem golem itu. Kombinasi kami sangat mematikan bagi golem itu, tak ada golem yang bertahan lebih dari lima menit melawan kami, setelah bertarung selama lebih dari satu jam, kami berhasil mengalahkan semua golem tadi, dan sekarang kami telah kehabisan tenaga.
Setelah mengistirahatkan tubuh selama satu jam, kami kembali melanjutkan perburuan. Setelah cukup lama berjalan, sampailah kami ke sebuah pintu lagi.
Tak seperti pintu-pintu sebelumnya yang biasanya banyak sekali tumpukan tulang belalang disana. Kali ini sama sekali tak ada tulang belang disana. Hanya ada bongkahan batu disana. Kami mendekat pintu itu, tapi saat itu juga terjadi getaran yang cukup kuat.
Kami segera mencari asal getaran itu, tak lama kemudian di belakang kami terdapat sebuah makhluk raksasa.
Dengan tinggi sekitar lima meter lebih dengan seluruh badannya terbuat dari bongkahan besi. Setiap langkahnya menyebabkan bumi ikut bergetar, ya itulah yang disebut iron golem atau golem besi.