App herunterladen
32.5% Sebuah Perjodohan / Chapter 13: 12. Nomor Misterius

Kapitel 13: 12. Nomor Misterius

Sore telah tiba Velda akhirnya bisa pulang dengan tenang setelah apa yang dilalui dalam pekerjaan pun terselesaikan. Namun ketika dia akan untuk meninggalkan penerbit Media, Andra memanggilnya tiba-tiba.

"Velda! Tunggu sebentar!" teriak Andra berlari kecil menghampiri wanita cantik itu.

Velda turun dari sepeda dan menoleh, "Ya, Pak?" sahutnya

"Besok, lo lebih cepat datang ya! Ada yang mau Bapak sampaikan, kalau bisa sekitar jam 7 pagi, bisa kan?" pesan Andra

Velda mengernyit kedua alisnya. "Loh memangnya kenapa? Bukannya buka kantor jam delapan? Kok...."

"Besok bapak kasih tahu, yang penting jangan lupa sampai di sini tepat waktu jam 7 pagi," kata Andra menepuk bahunya lalu kembali masuk ke kantor

Velda mulai bertanya-tanya tugasnya dia harap tidak ada tugas yang memberatkannya. Dia melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Tiga puluh menit kemudian dia pun sampai di rumahnya.

Setelah itu dia masuk ke dalam rumah seperti kegiatan biasa, membuka kulkas dan melihat menu sayuran di masak oleh Bibi Zaina.

"Bi, hari ini kagak masak?" tanya Velda setelah membuka penutup sayuran.

"Belum masak, Non. Non Velda sudah lapar? Biar Bibi masak, non Velda mau makan apa?" jawab Bibi Zaina letakkan baju segunung di atas ranjang baju dekat setrikaan.

"Hm... kagak usah, Bi. Biar aku pesan pakai go-food saja." ujar Velda beranjak dari tempat dapur menuju kamarnya.

Velda menghempaskan badannya di atas kasur setelah itu ia mengeluarkan HP nya dari celana panjang biru tersebut. Kemudian ia mencari aplikasi logo berwarna hijau, dilihat lah jajaran macam makanan terpampang di layar HP nya itu.

Cukup lama memilih makanan di aplikasi warna hijau itu, merasa puas ia pun memilih menu makanan sajian cepat. Beberapa detik kemudian layar HP nya padam ternyata getaran dari HP tersebut berbunyi, nomor tidak ia kenal itu membuat nya menatap tanpa mengangkat tersebut.

Siapa sih yang telepon? Batin nya dalam hati bertanya-tanya.

Cukup lama bergetar ponselnya dan mati sendiri, ia lanjutkan kembali untuk memesan makanan online. Tak lama detik kemudian datang lagi nomor yang sama menelepon di nomornya tersebut.

Ck! Siapa sih! Ganggu kesenangan orang mulu! Batinnya lagi dalam hati berasa kesal tidak berujung tanduk.

"Ya! Halo, siapa nih!" Tanpa rasa ramah, lembut, Velda langsung membalas ketusan maut.

Setelah di angkat tidak ada tanda sahutan di seberang membuat ia kesal dan jengkel, ia paling benci dengan panggilan suka mengerjai nya itu. Pernah kejadian sampai sepuluh panggilan entah siapa suka mengganggu aktivitas istirahatnya. Sekarang datang lagi kali ini nomornya berbeda.

Dua puluh detik merasa tidak ada suara dari seberang ia pun memilih untuk kembali mematikan panggilan itu, kemudian ia lanjutkan untuk memesan kembali makanan online.

Menunggu paket makanan online datang ia pun memilih untuk bersihkan diri. Sementara Bibi Zaina sedang menyetrika baju terdengar suara ketukan pintu dari pintu. Lalu dia segera mendekati suara ketukan pintu itu, seorang berpakaian hijau itu dari go-food mengantar paket makanan.

"Selamat malam, Bu. Ada paketan makanan untuk mbak Velda." Sambut Go-food itu ramah.

Bibi Zaina ambil begitu tanpa mengatakan pesan makanan apa, kemudian pengantar makanan itu pun pergi meninggalkan tempat kompleks rumah tersebut. Sepuluh menit kemudian Velda keluar dari kamar mandi merasa segar sekarang seluruh badannya setelah tergenang air dingin.

Dicek kembali HP nya apakah paket makanan miliknya sudah sampai atau masih di tempat lokasi. Namun yang ia bingungkan 6 panggilan tidak terjawab dengan nomor yang sama. Velda memilih untuk mengabaikan kemudian dia keluar dari kamar nya menuju ke dapur untuk membuat teh hangat suhu hari ini cukup dingin.

Melihat bungkusan plastik di atas meja ia pun kepo mengeceknya perasaan ia tidak memesan paket makanan ini. Sedangkan ia memesan masih dalam perjalanan.

"Bi, paket makanan siapa nih? Bibi pesan?" Velda bertanya kepada Bibi Zaina

Bibi Zaina menoleh belakang dan menjawab, "loh bukannya itu pesanan, nona? Tadi ada pengantar makanan katanya dari nona Velda."

"Hah? Dari aku? Loh? Aku nggak pesan makanan ini, Bi! Aduh, Bibi nggak tanya dari siapa?" Velda malah bingung sendiri akhir-akhir ini banyak paket misterius nyasar ke rumah nya itu.

"Enggak, non. Tapi kata nona mau pesan go-food jadi Bibi tidak tanya." Kata Bibi Zaina kembali melanjutkan menyetrika baju.

Beberapa menit kemudian pintu terdengar di depan, itu pesanan Velda datang lama di depan rumah mengambil paket yang ia pesan itu. Sekarang ia harus bagaimana dengan makanan di atas meja itu. Semua lezat, ada ayam geprek, KFC, tidak mungkin ia memakan semuanya.

"Hhh... Sebenanrnya ini hari apa sih? Kok banyak banget paket misterius nyasar ke sini?" Keluh Velda membuka kotak KFC nya sementara paket di depannya itu tidak ia sentuh sedikit pun karena ia waswas ada jampi-jampi ketika menyentuh makanan itu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C13
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen