Ruang Ganti
Valerie : "Kamu sudah selesai ganti baju?"
"Emm iya udah"
Valerie : "Nama kamu siapa?"
"Nama ku Jerry"
Valerie : "Oh Jerry. Kenalin namaku.."
Jerry : "Nama kamu Valerie kan?"
Valerie : "Kok kamu tahu?"
Jerry : "Di sekolah ini siapa sih yang gak tahu sama kamu Val"
Valerie : "Ohh gitu. Ya sudah ya aku mau balik ke kelas dulu"
Rooftop
Gibral : "Ternyata lu di sini. Gue cariin dari tadi eh malah nongkrong di atap sekolah"
Ketika mendengar ada seseorang yang berbicara Veve langusng melihat ke belakang.
Veve : "Ngapain lu ke sini?"
Gibral lalu mendekati Veve dan duduk di sampingya.
Gibral : "Masih marah sama gue?"
Veve : "Ngapain gue marah sama elu. Lu tu bukan siapa – siapa di hidup gue"
Gibral : "Ya udah kalo gak marah ngomong sama gue biasa aja lah gak usah cemberut gitu" (Sambil tersenyum ke arah Veve)
Veve : "Ngapain sih lu senyum – senyum"
Gibral : "Ye terserah gue lah"
Lalu setelah itu mereka berdua hanya diam saja tanpa ada pembicaraan apa pun.
Gibral : "Ve"
Veve : "Apaan"
Gibral : "Ve aku tahu kamu sedang mengalami masa – masa yang susah. Aku tahu kamu berbuat kayak tadi itu buat lampiasin amarah kamu"
Veve : "Apaan sih Bral"
Gibral : "Ve dengerin aku. Di sini kamu gak sendiri ada aku yang selalu dukung kamu, yang selalu siap buat dengerin curhatan kamu, yang siap lindungin kamu. Ve aku rela lakuin apapun demi kamu. Kalau kamu gak suka aku lakuin hal yang kamu gak suka maka aku gak akan lakuin itu, tapi kalau kamu mau aku lakuin hal yang kamu suka aku bakal lakuin semuanya Ve. Demi kamu hanya demi kamu Ve" (Sambil memegang tangan Veve)
Veve : "Gibrall. Hiks. Hiks. Hiks. Dia itu jahat Bral. Dia bakal lakuin hal apapun untuk dapetin yang dia mau Bral" (Sambil nangis)
Gibral : "Iya aku tahu" (Sambil menghapus air mata Veve)
Veve : "Sikap ku yang seperti ini biar semua orang tahu aku jahat, biar semua orang mengira kalau dia lebih baik dari aku Bral. Aku gak mau orang lain disakitin sama dia Bral. Aku aku.. Hiks. Hiks. Hiks."
Saat Gibral mendengarkan penjelasan Veve dia langsung memeluk tubuh mungil Veve.
Gibral : "Kamu yang sabar yah. Aku bakal cari cara buat kamu agar kamu bisa bahagia tanpa harus ada baying – baying dia"
Veve : "Bral aku sayang banget sama Valerie Bral. Aku gak tahu sejak kapan dia berubah menjadi seperi ini. Aku sudah banyak berkorban demi dia Bral. Aku relain semua kebahagian ku demi dia. Hiks. Hiks. Hiks."
Gibral hanya terdiam saja, tanpa berkata apa – apa dan tanpa disadari air matanya turun membasahi pipinya.
Pulang Sekolah
Jerry : "Val. Valerie"
"Kenapa lagi sih si cupu ini panggil – panggil gue" (Batin Valerie)
Valerie : "Iya kenapa Jer?"
Jerry : "Kamu pulang naik apa Val?"
Valerie : "Ah aku nunggu mama jemput aku Jer. Kenapa emangnya Jer?"
Jerry : "Gimana kalau kamu aku anter pulang"
"Dih jangan – jangan gue disuruh naik angkot bareng dia atau gue harus naik motor butut gitu sama dia. Dih najis" (Batin Valerie)
Valerie : "Ah gak usah Jer aku tungguin mama ku aja"
Saat aku sedang berbicara bersama Jerry tiba – tiba datang mobil sport.
"Tuan maaf membuat anda menunggu lama" Kata salah satu orang dari dalam mobil
"Tuan? Siapa tuannya? Heh jangan – jangan dia" (Batin Valerie)
Jerry : "Iya pak gak apa – apa kok"
Jerry : "Oh iya Val kamu jadi mau aku anterin pulang gak? Dari pada kamu tungguin mama kamu lama"
Valerie : "Emm bener juga sih kamu. Ya sudah lah aku bareng sama kamu aja pulangnya"
Kelas 7A
Hubungan Gibral dengan Veve tambah hari mereka semakin dekat begitu pula hubungan Valerie dan Jerry yang semakin dekat pula. Hingga sampailah pada hari ini, hari dimana satu tindakan dapat mengubah segalanya.
Siska : "Ve nanti kamu dating kan ke acara ulang tahunnya Gibral"
"Ya iyalah dating kan dia nanti mau ditembak sama si Gibral" Sahut salah satu teman sekelas Veve.
"Cie. Cie. Cie." Sahut semua orang di kelas.
Veve : "Apaan sih kalian semua. Kata siapa coba kalau Gibral mau nembak aku" (Sambil tersenyum malu)
Siska : "Ya ilah Ve gak usah ditutup – tutupin gitulah. Satu sekolah juga udah tahu kali soal hubungan lu sama Gibral"
Kantin
"Eh lu nanti dating gak ke acara ulang tahunnya Gibral?" Kata salah satu orang di kantin.
"Ya dating lah. Tapi gue lagi galau nih" Kata salah satu orang di kantin.
"Lah galau kenapa coba?" Kata salah satu orang di kantin.
"Katanya nanti Gibral bakal nembak si Veve" Kata salah satu orang di kantin.
"Iya juga sih gue juga tadi denger kalau si Gibral mau nembak si Veve" Kata salah satu orang di kantin.
"What Gibral mau nembak Veve. Gak ini gak bias dibiarin. Kalau gue gak bias milikin Gibral maka orang lain juga gak bias milikin dia" (Batin Valerie)
Rooftoop
Valerie : "Jerryyy. Hiks. Hiks. Hiks."
Jerry : "Kamu kenapa Val? Kamu kenapa kok nangis?"
Valerie : "Jer aku tadi dengar kalau Gibral mau nembak Veve"
Jerry : "Iya terus kenapa?"
Valerie : "Aku gak mau mereka jadian Jer. Aku gak mau Veve bahagia Jer. Kamu tahu sendiri kan kalau Veve selalu jahat sama kau. Aku gak mau Gibral sama Veve jadian Jer"
Jerry : "Terus kamu mau aku lakuin apa?"
Valerie : "Aku mau kamu gagalin acara Gibral yang mau nembak Veve"
Jerry : "Ya sudah kamu tenang dulu ya. Aku bakal lakuin semua hal buat kamu Val"
Pukul 19.00
Ballroom Dylon Hotel
Saat ini sudah banyak orang berkumpul di Ballroom Dylon Hotel untuk menghadiri acara ulang tahun Gibral.
Mama Gibral : "Nak semua teman kamu sudah datang?"
Gibral : "Belum ma"
Saat Gibral sedang berbicara dengan mamanya lalu dia melihat Veve bersama dengan temannya telah tiba.
Gibral : "Ma Gibral mau samperin teman Gibral dulu yah"
Gibral : "Hai Ve kamu sudah datang"
Veve : "Iyaa"
Siska : "Cie yang nanti mau jadian"
Veve : "Apaan sih lu Sis"
Siska : "Benerkan kata gue Bral?"
Gibral : "Udah kamu tunggu nanti aja Ve. Nanti bakal ada kejutan buat kamu"
Veve : "Lah kok malah aku yang dapat kejutan sih"
Gibral : "Ya udah pokoknya kamu tunggu aja. Aku mau samperin teman aku dulu yaa"
Balkon
Saat ini Gibral sedang berada di balkon sendirian. Dia sedang melihat – lihat semua tamu undangan yang hadir. Posisi balkon yang ia tempati sekarang terbilang sepi, gelap dan hampir tidak ada orang yang melewati bahkan cctv pun tak ada. Saat Gibral sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba – tiba ada orang datang dari arah belakang Gibral, memukul bagian tengkorak belakang Gibral.
Gibral : "Akhh. Siapa lu?"
"Ha. Ha. Ha. Lu gak usah tahu siapa gue. Tujuan gue di sini adalah gue mau lu
mati di sini sekarang juga"
Gibral : "Maksud lu"
Tanpa menjawab pertanyaan Gibral orang itu langsung menyerang Gibral. Gibral sempat melawan tapi karena pukulan tadi membuat setengah kesadarannya hilang. Gibral sudah tidak mampu melawan lagi. Orang itu pun melempar Gibral dari atas balkon hingga terjatuh di ballroom hotel.
Cerita Berlanjut
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.