App herunterladen
42.3% Moment at Senior High School / Chapter 22: Bab 22

Kapitel 22: Bab 22

Pukul 18.55

Iqbal : "Ayo semua berkumpul di lapangan perkemahan. Dimohon untuk tidak telat. Yang telat akan mengurangi nilai setiap sangga dan satu sangga akan mendapatkan hukumannya. Ayo cepat berkumpul. Ingat apa kata saya semakin cepat kalian berkumpul maka akan semakin cepat selesainya acara ini"

Saat jam sudah menunjukkan pukul 19.00 semua peserta kemah akbar sudah berkumpul di lapangan.

Iqbal : "Apakah semua peserta kemah akbar sudah berkumpul disini?"

Semua orang : "Siap sudah"

Iqbal : "Baiklah yang akan menyampaikan peraturan untuk kegiatan ini silahkan Chaca tolong maju"

Chaca : "Baiklah selamat malam semuanya"

Semua orang : "Selamat malam"

Kenan : "Selamat malam bebeb ku sayang "

Semua orang : "Huuu"

Chaca : "Baiklah disini saya akan menjelaskan peraturannya. Yang ada ditangan saya sekarang adalah sebuah kotak undian. Di dalam sini sudah ada nomor - nomor. Kalian akan mengambil nomor - nomor yang ada didalam sini. Akan ada 3 nomor yang sama, dan tugas kalian adalah menemukan pasangan kalian yang nomornya sama dengan punya kalian. Setelah kalian semua menemukannya maka kita akan memulai kegiatan kita yaitu jurid malam. Di dalam jurid malam ini akan ada 5 rute, nanti berangkatnya akan bergantian. Setiap 5 menit 5 orang akan berangkat menuju rute yang berbeda. Sebelum itu diharap masing - masing orang membawa senter sendiri - sendiri. Dan diharap kalian semua membawa hp kalian masing - masing, karena di hp kalian semua sudah terpasang pelacak yang nanti akan membantu kita untuk mengawasi kalian. Dan perkelompok nanti akan diberi walkie talkie untuk memudahkan kalian berkomunikasi. Baiklah kalau begitu kalian semua silahkan baris dan mengambil nomor di depan sini"

Setelah semua mengambil nomor semua peserta mulai mencari anggotanya masing - masing.

Iqbal : "Baiklah semuanya apakah kalian sudah mendapatkan anggota kelompok kalian masing - masing?"

Semua orang : "Siap sudah"

Iqbal : "Baiklah kelompok 1 sampai 5 akan berangkat terlebih dahulu. Tapi sebelum itu kalian harus mengabil peta di kak Chaca"

Semua orang sudah berangkat menuju hutan untuk jurid malam.

Hutan

Veve : "Woi Ken lu baca petanya bener kan? Perasaan dari tadi kita cuma muter - muter gak jelas deh"

Kenan : "Ye ini gue udah bener kali bacanya. Iya kan Rev?"

Veve : "Sialan lu. Lu malah tanya si Revo"

Revo : "Udah - udah gak usah berantem. Ini udah bener kok sesuai rutenya"

Di lain situasi ada Allen, Zeva, Ricky kelas 10

"Duh kenapa harus sama Allen sih" (Batin Zeva)

Zeva : "Eh nama kamu siapa?"

Ricky : "Nama aku Ricky kak. Aku kelas 10 kak"

Zeva : "Oh gitu"

Ricky : "Aduh kak kayak nya aku mau kencing deh. Aku mau kesana dulu yah kak"

Zeva : "Ok dek"

Saat si Ricky sudah pergi, tiba - tiba Allen berjalan dengan cepat. Lalu Zeva mengikutinya.

Zeva : "Al. Allen tunggu. Lu kok tinggalin Ricky sih. Kan dia masih kencing"

Allen : "Ya udah lu aja yang tungguin"

Zeva : "Kok lu nyebelin banget sih jadi orang. Lu selalu berbuat seenaknya sendiri dan mutusin semuanya sesuai keinginan lu. Lu emang ya dari dulu gak pernah berubah"

Allen : "Lu selalu ungkit masa lalu. Ya lu bener kalau gue gak pernah berubah. Lu selalu bener"

Zeva : "Oh sekarang lu baru akuin kalau lu masih suka sama si cewek murahan itu"

Plak. Tiba - tiba Allen menampar Zeva.

Allen : "Jaga omongan lu"

Lalu Allen berbalik dan akan pergi. Seketika itu Penyakit asma Zeva mulai kambuh.

Zeva : "Huh huh huh" (Kesulitan bernafas)

Allen : "Udah deh Zev lu gak usah banyak drama. Ini ni yang paling gue benci dari lu. Lu selalu gunain penyakit lu buat menarik simpati orang lain. Lu gak malu apa?"

Setelah mengatakan itu Allen kemudian pergi meninggalkan Zeva sendirian disitu.

Zeva : "Al. Allen tunggu gue. Gue gak pernah bohong tentang penyakit gue" (Berbicara dengan terbata - bata karena sesak nafas)

Zeva kemudian mengangis dalam kesunyiaan.

Flashback on

1 tahun lalu

Hari Senin, Tanggal 14

Zeva P.O.V.

Pada saat itu bertepatan dengan waktu penerimaan siswa baru. Aku yang memang terkenal sedari smp karena merupakan putri pemilik yayasan, hingga sampai di sma pun aku juga masih terkenal. Saat itu aku dan dia (Allen) merupakan teman satu gugus.

Kelas 10 B

Kakak Osis : "Bailah adik - adik selamat datang di SMA terfavorit se-Indonesia SMA Nusa Bangsa. Nah berhungan dengan masa penerimaan siswa baru, kami anggota osis mengdakan pemilihan miss dan mass SMA Nusa Bangsa. Setiap gugus akan mengeluarkan dua orang murid laki - laki dan perempuan. Nah siapa disini yang mau menjadi miss & mass?"

Devi : "Zev mending elu aja deh yang jadi miss nya"

Zeva : "Males ah Dev. Gue gak ada waktu buat gituan"

Devi : "Yak ilah Zev yang lu pikirin cuma belajar - belajar terus. Hidup lu tuh ngebosenin tau. Lagian orang tua lu tuh gak asik banget dah. Masa nyuruh anaknya belajar mulu"

Zeva : "Dev ini gak lucu tau"

Devi : "Iya iya deh gue minta maaf sama elu Zev. Kalau menyangkut orang tua lu emang gak bisa santai"

Kakak Osis : "Ayo adek - adek siapa yang mau menjadi miss & mass nya? Kalau tidak ada yang mau maka kakak akan pilih sendiri loh. Gimana?"

Zeva : "Udah deh dari pada lama mending kakak osis nya sendiri aja yang pilih biar gak ribet sama buang - buang waktu"

Kakak Osis : "Ya sudah kalau begitu kakak yang pilih. Kakak akan memilih kamu dek"

Aku menunjuk diriku sendiri dengan telunjuk ku.

Zeva : "Aku kak?"

Kakak Osis : "Iya kamu. Ayo sini maju"

Zeva : "Ok"

Kakak Osis : "Terus yang akan menjadi mass nya adalah kamu dek yang memakai kaca mata. Siapa nama kamu dek?"

Willy : "Saya kak?"

Kakak Osis : "Iya kamu, ayo maju"

Setelah aku dan Willy maju kedepan, setelah itu kami berdua mulai memperkenalkan diri.

Zeva : "Perkenalkan nama saya Zeva Artamevia Sucipto. Saya dari SMP Nusa Bangsa"

Willy : "Perkenalkan nama saya Roberto William. Saya pindahan dari USA"

Kakak Osis : "Nah dek nanti setelah pulang sekolah akan ada pelatiha miss & mass di aula"

Zeva & Willy : "Ok kak"

Aula Sekolah

Kakak Osis : "Nah dek nanti disini kalian akan diajarkan bagaimana cara kalian catwalk, bagaimana nanti kalian berpidato di depan semua murid SMA Nusa Bangsa, nanti kalian juga diajarkan menyusun visi & misi, nanti kalian juga akan menunjukkan bakat kalian masing - masing. Nah untuk yang laki - laki kalian akan diajarkan catwalk terlebih dahulu dan yang perempuan kalian akan berlatih untuk menunjukkan bakat kalian.

Saat yang laki - laki berlatih catwalk aku melihat Willy sedang berlatih. Dia sangat payah dalam urusan catwalk.

"Astaga jika begini aku akan kalah dalam pemilihan nanti" (Batin ku)

Kakak Osis : "Untuk adik - adik yang perempuan ayo kalian juga harus mulai latian untuk bakat kalian"

Aku mulai mengambil biola ku dan mulai memainkannya. Seketika semua mata tertuju pada ku. Setelah aku selesai memainkan biolaku semua orang yang ada di aula bertepuk tangan termasuk dia yang berada di lapangan basket.

Pukul 17.15

Latian baru saja usai. Ada Devi yang menungguku di lapangan basket, karena aku dan Devi akan pergi keluar setelah sekolah usai. Aku menghampiri Devi menuju lapangan basket.

Zeva : "Devv"

Devi : "Woii Zev"

Zeva : "Maaf ya tadi latiannya kelamaan"

Devi : "Yee berkat lu gue jadi bisa lihatin cowok - cowok ganteng pemain basket plus kenalan dong sama mereka"

Zeva : "Yee nyesel gue ngerasa bersalah ke elu"

Devi : "Hehe"

Zeva : "Udah ayo pulang"

Saat aku dan Devi pulang aku menengok ke belakang. Akhirnya tatapan kami bertemu. Dia tersenyum kepada ku. Aku yang merasa canggung karena hal itu aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Cerita berlanjut...

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C22
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen