App herunterladen
1.95% BAD GIRL AND OBSESSED TEACHER / Chapter 8: Titisan Medusa

Kapitel 8: Titisan Medusa

Gedubrak

Dengan kasar Alexa menjatuhkan tubuhnya diatas meja kantin, tanpa peduli sakit atau nggak yang penting dirinya cuma ingin memejamkan matanya hanya itu.

Alexa punya motto yaitu "rebahan for life" dimanapun kapanpun.

"Rusuh amat sih Al!" protes Vranda ngeri melihat kelakuan sahabat semenjak SMP-nya itu. Tidak berubah sama sekali.

"Seterah gue! Diem aja lo! Gue mau tidur!" ucap Alexa lebih tepatnya membentak dan sukses membuat 3 sanak saudara itu terdiam dan akhirnya memilih memesan makanan mereka masing masing.

"Eh lo tahu nggak siapa guru songong tadi?" tanya Katty membuat Vania dan Vrend hanya cengo mendengarnya.

"Lo nggak tahu?"

"Kagak!" jawab Katty santai dan memilih asik memakan baksonya.

"Itu kepsek baru kita bego! Dia udah ngajar 2 minggu dan lo nggak tahu itu!" ucap Vania kagum melihat kecuekan Katty.

"Oh ya udah!" ucap Katty seadanya dengan santai melahap baksonya dengan santai.

Bodo amat! Orang cuma guru ngapain kenal! Nggak penting banget. Mending fokus ke makanannya.

"Hai Bitch!"

Baru juga duduk udah diajak berantem emang nggak ada waktu lain.

Katty santai melahap baksonya , Vranda sibuk chat dengan gebetan barunya dan Vania lagi lagi sibuk dengan kuteknya.

Alexa mah sibuk molor, cuma satu jangan buat Alexa terusik saat dia berkelana kealam mimpi.

"Hei kumpulan Bitch! Lo denger ucapan gue nggak sih!"

"Vrand?" ucap Vania.

"Apaan?"

"Kok kayak ada yang ngomong tapi wujudnya aja kagak ada." tanya Vania polos atau pura pura polos tepatnya.

"Oh gue malah kagak denger ada yang ngomong sih! Mungkin itu setan yang lagi nyantol dikantin mau makan" jelas Vranda datar.

Brak

"Kalian!" teriak seorang gadis menatap garang kearah 4 wanita itu.

Srett.

Dengan kasar gadis itu menarik rambut Vranda dan menjambak nya dengan hayati.

"Heh lo apa apaan hah!" teriak Katty dan segera melepaskan jambakan rambut Vranda padahal muka Vranda datar datar aja kagak ada ekspresi apapun.

"Hei Bitch! Lo berani sama gue?"

"Kenapa gue nggak berani sama lo Lexsi!" tantang Katty dan maju mencengkeram rahang Lexsi dengan kejam.

"Lo!"

"Lo diem! Yuna!" teriak Vania dan menunjuk Yuna dengan tajam mencengkram lengan Yuna dengan kasar.

"Lo apa apaan hah! Temen temen gue lo apain!" teriak gadis berbando pink dan maju untuk membalas kelakuan trio laknat itu.

Namun...

Gedubrak duk

Tubuh gadis berbando pink itu terlempar kedepan dan membentur meja yang ditiduri Alexa.

'Apaan lagi ini ya Tuhan!'

Brakkk

Alexa menggebrak meja menatap sinis kearah gadis berbando pink yang sedang mengelus kepalanya yang kejedot.

Ayolah! Alexa itu paling nggak suka diganggu tidurnya apalagi sama cewek asing yang kayak bitch didepannya itu.

"Lo mau apaan hah!" teriak Alexa kalap dan mencengkram dagu gadis berbando pink.

"Mampus dah si ratu macan bangun!" gumam Vranda memandang miris kearah gsdis berbando pink yang bernama Luna.

"Lo udah gangguin gue tidur! Dan lo enak enakan malah nyium meja yang gue tidurin emangnya meja itu milik lo hah!" ucap Alexa seperti biasa ngomongnya ngalantur kalau kata orang jawa sih ngalor ngidul ngetan ngulon begitu.

"Heh lo anak baru! Jangan songong lo!" jawab Luna menantang walau sebenarnya rasa takut itu masih ada.

Dan prinsip Alexa adalah menantang berarti melawan.

"Lo berani sama gue? Mentang-mentang gue anak baru lo seenaknya ngejudge gue gitu! Lo nggak tahu kenapa alasan gue pindah kesini! Atau lo mau gue kasih tahu!" jawab Alexa sinis.

"Ini bukan macan betina tapi titisan medusa Vran!" gumam Vania menatap kagum kearah Alexa yang sedang sibuk menjambak rambut Luna.

"Gue sekolah disini karna gue di DO cuma gara gara matahin tulang anak lain! Lo mau juga begitu?" tanya Alexa santai.

Luna memucat seketika saat mendengarnya! Ternyata dia salah masuk kandang.

Dirinya sekarang masuk kandang medusa.

Byurr srettt pluk brukk

Secara berurutan Alexa menumpahkan es jus jambu milik Vania dan ditambah dengan mie bakso yang tadi dimakan Katty setelah itu mendorong Luna dengan kasar

Dan tanpa rasa bersalah dia melenggang pergi begitu saja meninggalkan orang orang yang melongo tak percaya.

"Titisan Medusa ngeri ih!" ucap Vania dan melangkah pergi gitu aja.

"Suruh siapa ganggu titisan medusa mampus lo" sini Katty dan melangkah pergi.

"Bahkan temen gue bisa lebih dari itu kalau mau!" jawab Vranda datar.

"Awas kalian!" gumam Luna yang sepertinya memiliki dendam kesumat dengan Alexa.

TBC


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C8
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen