Kapitel 160: Anak Panah (1)

Kemudian Zheng Zha melompat turun dari mobil. Dia langsung meningkatkan kewaspadaannya kepada Zhang Heng karena terakhir kali dia sudah melihat dan merasakan kekuatan memanah Zhang Heng sama sekali tidak bisa diremehkan.

Tapi kali ini Zhang Heng tidak menjadikannya sebagai sasaran lagi. Dia tidak merasakan adanya bahaya sesaat setelah dia melompat keluar dari mobil. Dia melihat ke sekelilingnya dan melihat para pegawai gedung itu terlihat terkejut. Ada seorang perempuan yang berteriak di teleponnya, lalu ada yang berlari tanpa arah… keadaan di sana benar-benar sangat kacau. 

Zheng Zha menarik nafas kemudian dia mengeluarkan senapan angin ringan dan memegangnya dengan tangan kirinya lalu dia mengeluarkan progressive knife miliknya dan menggenggamnya dengan tangan kanannya. Kemudian dia berlari ke arah tangga darurat.