App herunterladen
1.4% Teror Tanpa Batas / Chapter 4: Melewati mayat (2)

Kapitel 4: Melewati mayat (2)

Redakteur: Wave Literature

Tentara yang menggunakan laptop itu adalah Kaplan. Dia bekerja dengan 3 laptop sekaligus. Zheng Zha dan yang lainnya melihat caranya mengoperasikan 3 laptop itu terlihat begitu mahir, tidak lama setelah Kaplan bekerja, pintu itu pun terbuka.

Rain tidak dapat menahan diri dan berkata, "Kenapa lama sekali?"

Kaplan menjawab tanpa menoleh ke arah Rain, "Ratu merah adalah Artificial Intelligence, sistem pertahanannya sangat kompleks dan tidak mudah untuk menembusnya. Selain itu kita tidak menggunakan komputer utama untuk…"

Saat Kaplan sedang berbicara tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka perlahan, lalu Matthew Edison menganggukkan kepalanya dan berkata, "Angkat benda itu dan bersiap-siap!" setelah selesai bicara, Matthew Edison melihat ke arah Zheng Zha dan para pemain baru lainnya.

"Kalian tunggu di sini."

Dapat terlihat ruangan di balik pintu itu, seluruh ruangan penuh dengan kaca. 

Setelah selesai bicara, Matthew Edison masuk ke dalam ruangan itu. Terlihat setiap langkahnya begitu hati-hati. Saat di tengah ruangan dia terkejut dan berhenti sejenak karena seluruh ruangan tiba-tiba bersinar dengan terang, kaca yang ada di sekeliling ruangan membuatnya menjadi semakin silau. 

Terdengar suara Kaplan dari melalui alat komunikasi berkata, "Tenang saja, ini hanya lampu otomatis yang menyala karena sensor. Tidak perlu khawatir."

Saat itu ada sebuah tangan yang menepuk bahu Zheng Zha. Dia melihat Zhan Lan sedang menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Matthew Edison berhasil meletakkan alat pemancar sinyal yang sama dengan yang ada di handphone pada umumnya, dia meletakkannya di dekat sensor pintu. Setelah itu Kaplan menekan beberapa tombol pada laptopnya dan tidak lama kemudian terdengar suara pelan yang berasal dari pintu yang terbuka perlahan-lahan.

Matthew Edison menghela nafas lalu dia mengatakan kepada orang-orang di luar, "Baiklah, bawa benda itu masuk kemari."

Alice tiba-tiba bertanya, "Benda apa itu?"

Kaplan mendekati Alice dan berkata, "Benda ini dapat menghentikan ratu merah, ia dapat mengalirkan arus listrik yang kuat sehingga dapat mengacaukan sistem ratu merah lalu akan me-restart dengan sendirinya…"

Saat seorang tentara membawa benda yang dimaksud oleh Matthew Edison masuk ke dalam ruangan, Zheng Zha tidak dapat menahan dirinya dan berkata dengan suara keras, "Tunggu, tunggu dulu! Apa kalian tidak merasa ada yang aneh? Dia membiarkan kita dengan mudahnya me-restartnya. Aku rasa tidak mungkin sesederhana itu, pasti ada sesuatu yang tidak beres."

Tentara itu berhenti sejenak dan semua orang melihat ke arahnya. Zhan Lan menghela nafas dan melepaskan tangannya dari bahu Zheng Zha lalu berjalan menjauhinya dan berdiri di sebelah Alice.

Matthew Edison berjalan keluar dan melihat ke arah Zheng Zha untuk beberapa saat. Akhirnya dia berkata, "Baik kalau begitu kamu ikut masuk ke dalam." sambil menunjuk ke arah Zheng Zha dan Mo Gang.

Zheng Zha dan Mo Gang menjadi tegang. Mereka yang sudah menonton film ini pasti tahu bahwa ini adalah perangkap, siapapun yang masuk ke sana pasti akan mati. Seharusnya Matthew Edison meninggal dengan mengenaskan, dia akan tertembak oleh sinar laser dan tubuhnya akan terpotong-potong oleh laser tersebut.

Zheng Zha sekarang mengetahui arti dari tatapan Zhang Jie, itu karena Zhang Jia tahu bahwa Zheng Zha tidak akan tahan untuk tidak mengubah alur cerita. 'Tapi alur cerita pada dasarnya tidak akan dengan mudah diubah, lantas apakah 'Dewa' menaikan tingkat kesulitan?' tanya Zheng Zha dalam hati.

Mo Gang tiba-tiba memegang kepalanya dan berteriak, "Tidak, aku tidak mau, aku tidak mau masuk ke sana!" sambil berlari ke jalan yang dilewati tadi. Sebelum Zheng Zha dapat menahannya, para tentara menembaknya dan dia pun tergeletak di lantai. Tubuhnya berhenti bergerak.

"Ah!"

Melihat hal itu, Zheng Zha dan Li Xiaoyi muntah seketika. Beberapa detik yang lalu orang di hadapannya masih hidup, lalu dalam sekejap sudah berubah menjadi mayat. Zheng Zha merasa bersalah karena jika bukan karena dirinya yang ikut campur dengan alur cerita maka Mo Gang tidak akan meninggal.

Matthew Edison melihat ke arah pemain baru dengan tatapan dingin dan berkata, "Aku sejak awal sudah meragukan kalian, walaupun data kalian tercatat dalam data perusahaan tapi kalian tidak terlihat seperti petugas keamanan. Sekarang kalian masih ingin menghentikan kami untuk me-restart ratu merah?"

Zheng Zha terdiam, perutnya terasa tidak nyaman setelah dia muntah. Matthew Edison tanpa ragu menariknya dan beberapa tentara masuk ke dalam.

Tidak lama setelah mereka masuk ke dalam ruangan, kedua pintu tertutup rapat. Matthew Edison nampak acuh dengan keberadaan Zheng Zha. Ia dan tentara yang lain mengangkat pistol masing-masing lalu melihat ke sekeliling. Di saat yang sama dia berbicara melalui alat komunikasi, "Kaplan?"

Kaplan menjawab dengan panik, "Ada sebuah sensor di pintu, jika jumlah orang yang melewati pintu ini terlalu banyak maka pintu itu akan tertutup secara otomatis."

Matthew Edison berkata, "Jika begitu lakukan sesuatu dengan alat sensor itu!"

Kepala Kaplan dipenuhi dengan keringat, kedua tangannya tidak lepas dari laptopnya dan mulutnya menjawab, "Aku sedang berusaha!"

Matthew Edison berkata, "Jangan bergerak, tetap diam di tempat."

Sesaat setelah mendengarnya tubuh Zheng Zha menjadi kaku, karena dia tahu adegan itu sudah dimulai dan dia menjadi salah satu tokoh dalam adegan itu. Sekarang sinar laser mulai terlihat di kedua sisi tembok kaca, sinar laser yang tipis dan tajam yang dapat memotong tubuh manusia. Dan sinar itu sekarang sedang bergerak menuju para tentara dan dirinya.

Matthew Edison memiliki refleks tubuh yang bagus. Dengan cepat ia menarik 2 tentara agar tidak terkena sinar laser itu. Zheng Zha yang sedang memperhatikan Matthew Edison tidak melihat sinar laser datang ke arahnya dan melewati bahunya, bahunya dapat merasakan panasnya sinar laser. Dan karena syok pikirannya jadi kosong.

"Tim medis! Tim medis!"

Teriak Matthew Edison. Teriakan Matthew Edison menyadarkan Zheng Zha, dia menoleh dan melihat seorang tim medis yang sedang berjalan ke arahnya. Saat berjalan, tiba-tiba seorang tentara wanita dari tim medis terjatuh, kedua matanya yang melihat ke arah Zheng Zha membuatnya merasa seolah dikutuk.

"Tidak, tidak mau! Aku tidak mau mati!" teriak Zheng Zha, semakin keras dia berteriak hatinya semakin tenang dan saat itu dia mulai mengingat kembali setiap adegan di film Resident Evil bagian 1.

Matthew Edison membantu seorang tentara yang jarinya terpotong oleh sinar laser, saat itu ada seorang tentara lainnya yang berteriak, "Pak, ada sinar laser lagi yang datang."

Kali ini sinar laser yang datang setinggi kaki, saat itu Zheng Zha berhasil mengingat adegan di dalam film. Saat sinar laser mengenai tentara pertama, lalu tentara kedua akan melompat dan saat itu sinar laser akan menukik tinggi dan membelah tubuh tentara kedua. Zheng Zha hanya memiliki 1 kesempatan, jika gagal maka dia akan mati terpotong sinar laser! Tapi Zheng Zha tidak tahu apakah alur ceritanya akan berubah tapi dia memutuskan untuk mempercayai adegan film yang sudah ditontonnya.

Sebuah sinar laser menghampiri 4 orang. Salah seorang tentara yang tidak dapat bergerak dalam sekejap mati karena terpotong sinar laser itu, sedangkan 2 tentara lainnya terus bergerak ke belakang. Zheng Zha membuka matanya dan memperhatikan gerak-gerik tentara-tentara itu dengan seksama. Satu detik, dua detik, Zheng Zha sangat fokus hingga dia tidak dapat mendengar suara apapun dan semua gerakan di sekelilingnya seolah menjadi lebih lambat.

"Kondisi mental dalam keadaan kritis! Pemain mendapatkan hadiah 500 poin. Kondisi mental meningkat 20 poin. Kecepatan tubuh meningkat 30 poin."

Ada suara yang menggema dengan jelas di telinga Zheng Zhe tapi dia tidak tahu dari mana asalnya. Sekarang Zheng Zha hanya fokus memperhatikan gerakan para tentara, di saat terakhir dia melompat dan terjatuh ke lantai lalu sinar laser itu melewatinya. Saat itu Zheng Zha mempercayai ucapan Zhang Jie sepenuhnya. Bahwa tubuh mereka masuk seluruhnya ke dalam dunia ini dan entah karena Tuhan ataupun iblis, mereka… dapat mati di sini!

Kemudian seorang tentara melompat tinggi dan sinar laser itu menukik tinggi dan memotong tubuh tentara itu menjadi 2. Setelah sinar laser itu menghilang Zheng Zha bangkit berdiri dan melihat ke belakang, dia melihat Zhan Lan dari balik kaca kecil yang ada di pintu besar itu sedang berdiri dan terlihat akan menangis.

Zheng Zha tersenyum kecil lalu menarik Matthew Edison ke arah pintu besar. Zheng Zha hanya bisa berharap bahwa sisa alur cerita yang akan terjadi sesuai dengan film. Sinar laser akan berhenti jika mereka tiba di pintu besar, tapi untuk sampai ke sana mereka harus menghindari sinar laser itu. 'Aku mohon tidak ada perubahan alur cerita!' mohon Zheng Zha dalam hati.

Matthew Edison berusaha melepaskan pegangan Zheng Zha dan berkata, "Lepaskan aku! Jika seperti ini kita semua akan terpotong oleh sinar laser! Lepaskan aku!"

Zheng Zha mencengkram kerah baju Matthew Edison dengan erat dan berkata, "Percayalah padaku! Percaya denganku! Jika kita tidak pergi ke pintu besar kita tidak akan bisa menghindari sinar laser yang akan datang selanjutnya, kita akan aman jika tiba di pintu besar. Percayalah padaku!"

Sinar laser ketiga muncul dan bergerak dengan cepat mengejar ke arah Zheng Zha dan Matthew Edison, tinggi sinar laser itu terlihat akan memotong pinggang kedua orang itu. Matthew Edison yang melihat itu berusaha untuk tiarap tapi Zheng Zha mencegahnya. Ia terus memegang Matthew Edison dan berlari ke arah pintu besar sambil menutup matanya.

"Aku ingin hidup, aku ingin hidup. Aku ingin melewati situasi kacau ini dan bertahan hidup!"

Mungkin Tuhan mendengarkan doa Zhen Zha. Sesaat ketika sinar laser terlihat akan memotong tubuhnya, tiba-tiba sinar laser itu perlahan menghilang. Dan mereka dapat merasakan sensasi angin bergerak dari sinar laser yang tiba-tiba terhenti dan menghilang. Saat itu Zheng Zha seperti tidak dapat percaya bahwa dirinya benar-benar dapat bertahan hidup.

Zheng Zha membuka matanya lebar-lebar. Dia tidak melihat sinar laser itu menghilang tapi dia tahu bahwa dirinya berhasil. Selama 20 tahun lebih dia tidak pernah mengalami peristiwa seperti ini, dimana nyawanya hampir melayang. Benar-benar nyaris!

"Apa ini?"

Zheng Zha menghela nafas lega saat dia berhasil selamat karena alur cerita di babak teror ini sesuai dengan alur cerita di film. Tiba-tiba dia melihat sebuah bola cahaya dari kerah baju Matthew Edison yang masih dipegangnya. Zheng Zha yang tidak mengetahui benda apa itu mengulurkan tangannya berusaha mengambilnya. Tapi bola cahaya itu menghilang saat jarinya menyentuh bola cahaya itu. Saat menyentuhnya Zheng Zha dapat merasakan kehangatan yang seolah masuk ke dalam tubuhnya. 'Apa ini? Aku merasa hangat dan nyaman saat menyentuhnya.' tanya Zheng Zha dalam hati keheranan.

"Babak teror level B berakhir, kamu mendapatkan 5.000 poin hadiah!"

Suara ini sama dengan suara yang didengar oleh Zheng Zha saat melewati sinar laser. 'Jadi ini adalah poin hadiah yang dikatakan oleh Zhang Jie.' kata Zheng Zha dalam hati.

Saat mendapat poin hadiah, Zheng Zha tidak tahu dia harus bahagia karena berhasil melewati babak ini atau karena mendapatkan poin hadiah. Saat dia masih syok dan kebingungan, pintu besar itu terbuka dan beberapa orang datang menghampirinya tapi dia masih berdiri tertegun.

Li Xiaoyi yang masih muda menghampiri Zheng Zha lalu menepuk bahunya dan berkata, "Kamu hebat sekali bisa bertahan di situasi seperti itu!"

Karena tepukan Li Xiaoyi, Zheng Zha seolah mendapatkan kembali kesadarannya. Dia menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit, dia tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang dan dia juga tidak tahu harus berkata apa. Zheng Zha yang baru saja selamat dari kematian masih terlihat syok. Kejadian seperti barusan, baginya yang hanya manusia biasa, tentu akan membuat semuanya syok berat.

Zhan Lan juga menghampirinya dan berkata, "Aku sudah bilang kepadamu untuk tidak mengubah alur cerita. Apa yang dikatakan oleh Zhang Jie benar, kita dapat bertahan hidup bukan karena keberuntungan tapi dengan mengetahui alur cerita itu sendiri. Lain kali jangan gegabah, tidak ada yang ingin mati disini."

Zheng Zha menggeleng-gelengkan kepala tidak bersuara, dia juga masih tidak tahu bagaimana akan mengatakan tentang poin hadiah yang dia dapatkan. 'Babak teror B, apa maksudnya? Apa yang dimaksud karena alur cerita berubah? Atau karena orang yang seharusnya meninggal masih hidup?' tanya Zheng Zha dalam hati.

Zheng Zha masih merasa terguncang dengan semua ini. Dia hampir saja terbunuh di dalam ruangan kaca itu dan Mo Gang meninggal, itu semua karena dia merubah alur cerita. 'Mungkin ini alasan kenapa Zhang Jie melarang kami merubah alur cerita karena tidak akan ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, semua orang dapat meninggal termasuk tokoh utama dalam film.' kata Zheng Zha dalam hati.

Di dalam babak teror ini tidak ada seorang pun yang aman, semua orang dapat meninggal dan semua orang di sini sedang bertarung untuk bertahan hidup!


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C4
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen