App herunterladen
1.05% Teror Tanpa Batas / Chapter 3: Melewati mayat (1)

Kapitel 3: Melewati mayat (1)

Redakteur: Wave Literature

Zheng Zha dan pemain pemula lainnya menjadi panik dan mereka semua berusaha mengikuti tentara di depan mereka dengan cepat agar tidak tertinggal. Para pemain pemula berasal dari zaman modern jadi mereka tentu tidak pernah mengalami hal seperti ini. Awalnya mereka semua mengira ini adalah sebuah mimpi, tapi bagi Zheng Zha dia merasa cukup puas dengan yang dia alami saat ini.

Zheng Zha sebelumnya menjalani kehidupan yang membosankan, hanya bekerja, makan, dan tidur. Dia menginginkan kehidupannya lebih berwarna dan hanya dalam semalam hidupnya berubah drastis. Perkelahian fisik, virus, semua itu adalah hal baru dalam hidupnya. 'Tapi ini semua hanya mimpi, saat aku terbangun semuanya akan kembali seperti semula. Aku tidak ingin kembali ke duniaku yang membosankan! Aku ingin sesuatu yang menyenangkan.' pikir Zheng Zha dalam hati.

Saat pertama kali mulai, Zheng Zha tentu merasa sangat puas dan senang, dia tidak hanya merasakan menjadi bagian di sebuah film tapi dia juga bisa mendapatkan poin hadiah yang dapat digunakan untuk mengubah dirinya menjadi semakin kuat. Karena dia pernah menonton beberapa film Resident Evil, Zheng Zha berpikir bahwa dirinya akan dapat bertahan beberapa babak, lalu menggunakan poin hadiahnya untuk membuat dirinya semakin kuat hingga tidak ada yang bisa membunuhnya. Saat itu terjadi, dia berpikir dapat melakukan apa yang dia mau, hingga akhirnya dia menjadi orang terkuat di game ini! Itu barulah dinamakan surga yang sesungguhnya!

Itulah yang ada dalam angan-angan Zheng Zha selama ini hingga dia mendengar suara ledakan itu, seolah seluruh impiannya hancur dan menyadari bahwa dia tidak sedang berada di surga melainkan neraka. Dia sekarang merasa dirinya tidak ada bedanya dengan seekor serangga kecil yang dapat dengan mudah diledakkan…'Aku tidak mau mati! Aku tidak mau mati!' kata Zheng Zha dalam hati.

Para tentara dan Alice seperti tidak mendengar suara ledakan itu, mereka bahkan tidak menyadari ada 2 orang yang menghilang. Saat akan tiba di ujung tangga seorang tentara tiba-tiba berteriak, "Pak, ratu merah sudah mengetahui keberadaan kita."

Alice bertanya keheranan: "Siapa ratu merah?"

Matthew Edison melihat ke arah Alice dan menjelaskan, "Dia adalah Artificial Intelligence milik Cina. Dia yang mengontrol seluruh markas dan komputer utama di sini."

Para tentara sudah tiba di lantai dasar. Zhang Jie melihat ke arah para pemain baru yang masih menuruni tangga dengan tatapan merendahkan lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tinggal sedikit lagi, kalian harus bersyukur karena masih bisa hidup. Jika bicara terus terang kalian hanya beruntung karena babak ini tidak terlalu berbahaya. Jika berhasil bertahan, kalian dapat lolos ke babak selanjutnya dan mendapatkan 1.000 poin hadiah untuk meng-upgrade diri kalian."

Semua orang terus berjalan hingga akhirnya menemukan persimpangan jalan di dalam lab, seluruh ruangan penuh dengan air dan terlihat mayat yang mengapung. Itu adalah mayat orang yang terinfeksi dengan virus T dan sesaat setelah komputer utama di markas restart mayat itu akan mulai menjadi zombie.

"Gawat!"

Seorang tentara berkata, "Untuk pergi ke tempat ratu merah kita harus melewati jalan ini, tapi melihat situasinya sekarang saya tidak yakin kita bisa melewatinya."

Matthew Edison menganggukkan kepala dan berkata, "Rain, JD, Kalian lihat apakah ada cara untuk mengeringkan jalan ini agar kita bisa melewatinya."

Tentara wanita yang bernama Rain, dia dan JD, mendengar suara. Kemudian mereka mengangkat pistol mereka bersiap menembak musuh lalu berjalan memasuki jalanan yang basah itu.

Matthew Edison melihat air yang menggenang lalu berkata, "Kaplan, Zhang Jie. Kalian cari jalan alternatif lain yang dapat kita lalui untuk pergi ke ratu merah."

Kaplan mengangkat pistolnya dan berjalan mengikuti Rain dan JD, sedangkan Zhang Jie melambaikan tangan ke arah Zheng Zha dan pemain lainnya dengan santai seperti berpamitan.

Keempat orang itu berjalan semakin jauh lalu Ryan tiba-tiba bertanya, "Apa yang terjadi dengan peneliti di sini? Mereka seperti…"

"Seperti hanyut terbawa air?"

Matthew Edison melihat ke sekelilingnya dan berkata, "Kurang lebih 5 sampai enam jam yang lalu ratu merah memanipulasi seluruh markas. Dia menutup seluruh akses keluar dari markas kemudian menggunakan sistem keamanan markas untuk membunuh seluruh peneliti di dalam markas dengan melepaskan gas beracun."

Dia berhenti sejenak kemudian melanjutkan perkataannya, "Perusahaan mengetahui keadaan ini dan memerintahkan kita untuk datang kemari untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi."

Alice menggigit jarinya lalu bertanya, "Kenapa dia melakukan itu? Bukankah dia hanyalah sebuah sistem komputer?"

Matthew Edison menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Aku juga tidak tahu tapi mungkin dia terkena virus… atau mungkin ada orang dalam yang memanfaatkannya. Itu semua adalah…"

Saat Matthew Edison berbicara Matt bersandar di dinding kaca dan melihat sesosok bayangan. Matt memperhatikan bayangan itu dan ternyata itu adalah mayat yang bergerak, karena kaget Matt berteriak dan berlari menjauh dari tempatnya berdiri.

Orang-orang kaget mendengar teriakan Matt, termasuk Zheng Zha, berjalan menuju suara Matt berasal.

Matthew Edison dan beberapa orang yang melihat hal itu terlihat sangat tenang, hanya Zheng Zha dan para pemain baru kaget melihatnya. Seluruh tubuh mereka membeku tidak bergerak. Mereka seperti sedang melihat film yang menegangkan, tapi kali ini mereka ada di dalam adegan film itu secara langsung. 

Saat Zheng Zha sedang memperhatikan mayat itu, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menepuk tubuhnya. Ia merasa sekelilingnya menjadi sangat sunyi. Perlahan dia menoleh ke belakang dan melihat gadis muda berkacamata sedang berdiri di belakangnya sambil tertawa.

"Hei, aku rasa kita seharusnya memperkenalkan diri, bagaimana? Lagipula kita akan saling bergantung satu sama lain selama game ini berlangsung." kata gadis muda berkacamata itu sambil tersenyum.

Ketiga laki-laki itu tidak keberatan dengan usulan gadis ini, lalu gadis itu memperkenalkan dirinya terlebih dahulu, "Namaku Zhan Lan." lalu dia tertawa dan melanjutkan perkataannya, "Namaku seperti nama laki-laki ya? Aku adalah seorang penulis, aku bisa datang kemari karena mengomel tidak memiliki inspirasi menulis. Aku tidak menyangka aku datang ke dunia yang yang membuatku memiliki inspirasi tanpa batas seperti ini."

Zheng Zha tersenyum ramah dan berkata, "Zheng Zha, aku adalah seorang manajer. Hm. Aku datang kemari karena aku merasa bosan dengan hidupku lalu aku menginginkan kehidupan yang lebih berwarna. Tapi aku rasa dunia ini keterlaluan."

Zhan Lan tertawa lalu bersalaman dengan Zheng Zha dan berkata, "Aku juga merasakan hal yang sama."

Laki-laki tua itu tersenyum hangat dan memperkenalkan diri, "Mou Gang, aku adalah seorang supir panggilan. Sebelum datang kemari aku sering mengomel tentang sifat istriku yang pelit dan anakku yang tidak penurut. Aku selalu merasa putus asa akan hidupku, jadi aku sering pergi ke warnet bermain game online dengan teman-temanku lalu tiba-tiba saja aku tiba disini."

Anak laki-laki yang terakhir berkata, "Li Xiaoyi, kelas 2 SMA. Sebelum datang kemari aku mengomel tentang banyak hal, tapi aku merasa tempat ini tidak seburuk itu. Selama aku dapat bertahan hidup aku dapat menjadi manusia yang kuat dan hebat. Selain itu berdasarkan penjelasan Zhang Jie, kita hanya harus menjadi kuat agar dapat bertahan hidup dan kembali ke dunia asal kita. Jadi jika aku kembali itu berarti aku sudah menjadi kuat dan aku tidak akan bisa dibully lagi oleh teman sekelasku. Aku akan balas dendam kepada orang-orang brengsek itu!"

Mendengar perkataan Li Xiaoyi membuat 3 orang lainnya saling bertukar pandang satu sama lain. Mereka baru tahu bahwa Li Xiaoyi sering dibully di sekolahnya dan dia merasa kecewa dengan kehidupannya. Mereka semua yang datang kemari adalah orang-orang yang kecewa dengan kehidupan mereka di dunia nyata.

Saat itu Zhang Jie dan Kaplan kembali. Ia dengan sengaja menabrak Zhan Lan dengan keras hingga terjatuh. Zhan Lan mengeluarkan suara kesakitan, sedangkan Zhang Jie hanya tertawa dan berjalan ke arah Matthew Edison.

"Pak, kami menemukan jalan alternatif, tapi jika melewati jalan itu akan memerlukan waktu lebih lama. Kita bisa melalui kantin B lalu kembali ke jalan semula."

Saat itu Rain dan JD juga kembali, Rain berkata, "Pak, kita tidak bisa melewati jalan ini karena jalanan ini benar-benar banjir."

Matthew Edison menganggukkan kepala dan berkata, "Baik, kita akan menggunakan jalan alternatif. Karena waktu kita tidak banyak kita harus bergegas."

Seluruh orang mengikuti Matthew Edison dan untungnya kali ini mereka tidak berlari seperti saat menuruni tangga. Tidak tahu sudah berjalan berapa lama, tiba-tiba terlihat sebuah pintu besi dan semua orang berhenti. Ada seorang tentara yang menggunakan laptop untuk membuka pintu besi itu, kemudian beberapa orang yang membawa pistol bersiap untuk masuk ke dalam ruangan itu.

Ruangan itu besar seperti dalam sebuah kotak container seluruh ruangan terasa dingin dan suram. Mereka yang menonton film Resident Evil bagian 1 pasti mengetahui bahwa ini adalah gudang. Saat komputer utama mati maka para monster akan menjadi lebih ganas, begitu juga dengan ratusan zombie yang ganas dan tidak bisa dihentikan.

Seorang tentara melihat ke layar laptop dan berkata, "Ini adalah kantin B… itu yang terlihat di peta."

Matthew Edison berjalan dan melihat ke layar laptop dan Matt yang berdiri di sebelahnya berkata, "Ada sesuatu yang tersembunyi di dalam ruangan ini, seperti sengaja disembunyikan agar tidak ada orang yang mengetahuinya…"

Matthew Edison melihat ke arah Matt tanpa berkata-kata, kemudian dia berkata kepada tentara yang berdiri di sebelahnya, "JD, Rain, Zhang Jie. Kalian awasi mereka, tahan pintu keluar."

Saat itu seorang tentara wanita berkata, "Pak disini tidak terdeteksi gas beracun di ruangan ini. Mungkin saja memang tidak ada gas beracun yang dilepaskan di ruangan ini sejak awal karena kesalahan sistem."

Matthew Edison menganggukan kepala dan berkata: "Baik. JD, Rain, Zhang Jie. Mungkin masih ada korban yang selamat di dalam sana. Kalian cari ke dalam tapi jangan mencari terlalu jauh karena kalian juga harus mengawasi orang-orang di sini dan pintu keluar. Kalian mengerti?"

Ketiga orang itu menganggukkan kepala, hanya Zhang Jie yang tertawa dingin lalu mengeluarkan rokok dari dalam kantongnya. Orang yang menonton film ini sebelumnya pasti sudah tahu, memang tidak ada monster di dalam situ tapi ada banyak zombie.

Zhan Lan yang berdiri di sebelah Zheng Zha berjalan menghampiri Zhang Jie dan berbisik, "Ada yang ingin aku ketahui, apa kita bisa mengganti alur cerita?" 

Zhang Jie menganggukan kepala dan berkata dengan ketus, "Lalu apa yang ingin kamu tanyakan lagi?"

Zhan Lan tertawa, suara tawanya terdengar seperti suara lonceng dan berkata, "Apa kita boleh menggunakan peledak di sini? Apa dengan membunuh seluruh monster di dalam ruangan itu berarti kita bisa mendapatkan banyak poin hadiah tambahan?"

Zhang Jie tertawa dan berkata, "Benar, dengan membunuh monster di ruangan ini kamu bisa mendapatkan ribuan poin hadiah tambahan. Tapi aku memiliki 2 pertanyaan, yang pertama adalah apa mereka akan memberikan kita kesempatan untuk menggunakan peledak?" sambil menunjuk ke arah para tentara.

"Mereka tidak mengetahui apa yang terjadi di sini, mereka juga tidak mengetahui apa efek dari komputer utama yang mati. Jika kita melakukan hal-hal yang mencurigakan, maka sebelum berhasil membunuh monster bisa-bisa kita tertembak terlebih dahulu.. 'Dewa' tidak akan membiarkan kita mengubah alur cerita, jika pun berubah maka dia akan menaikkan tingkat kesulitan. Mengerti sekarang?"

Zhang Jie balik bertanya pada Zhan Lan, "Pertanyaan ketiga, menurut kamu di dalam adegan film ini bagaimana kamu bisa bertahan hidup?"

Zhan Lan tertegun lalu menyentuh kepalanya dan berkata, "Kekuatan? Bukan… Keberuntungan? Bukan juga karena kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi… Mengenal alur cerita?"

Zhang Jie tertawa dan berkata, "Bingo! Kamu benar kita dapat bertahan hidup jika kita mengetahui alur cerita yang sedang kita jalani. Jadi jika ada orang yang ingin mengubah alur cerita aku tidak akan segan-segan untuk mengirimnya ke neraka saat itu juga."

Zheng Zha yang juga berdiri tidak jauh dari mereka menyimak percakapan mereka dengan tenang, tapi Zhang Jie malah melihatnya dengan tatapan aneh dan membuatnya merasa tidak nyaman. Tatapannya seolah mengasihani dan mengolok, seperti melihat... orang yang akan segera meninggal.

Saat itu Matthew Edison berkata, "Baik, mulai bergerak. Orang yang tidak aku berikan tugas apapun ikut denganku."

Zhang Jie berjalan mengikuti Matthew Edison tepat di belakangnya dan tidak ada orang yang mempertanyakannya. Tapi Zheng Zha mengetahui alasan Zhang Jie mengikuti Matthew Edison karena dia tidak bisa berada jauh dari Matthew Edison.

Setelah melewati beberapa pintu besi mereka tiba di ruangan kontrol, tapi tentu saja ruangan kontrol itu masih dikuasai oleh ratu merah sehingga mereka tidak bisa menggunakan ruangan kontrol untuk mengambil alih lab.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen