Briena dan Vian tidur saling berpelukan di atas dipan kayu beralaskan kasur di balkon kamar mereka. Mereka memandang ke arah yang sama, yaitu langit bertabur bintang yang saat ini menyelimuti mereka. Malam hari ini terasa indah karena jutaan bintang yang menggantung di langit. Mereka seakan ikut merasakan kebahagiaan Briena dan juga Vian yang di beri kesempatan kedua untuk menjadi calon orangtua.
Vian mengeratkan pelukannya pada tubuh Briena. Menenggelamkan kepalanya pada rambut wanita yang tengah berlindung dalam dekapannya. Menciumi puncak kepala Briena berkali kali.
"Aku sangat lelah baru tidur 2 jam, tapi anehnya aku tidak bisa tidur bahkan saat berada di dalam pesawat. Aku tahu jawabannya saat menginjakkan kakiku di Jakarta," gumam Vian pelan, ia menunduk menatap Briena.
Briena mendongakkan kepalanya ke atas. "Siapa yang memberitahumu?" tanyanya kemudian penuh selidik. Briena yakin kalau Vian mengetahui tentang kehamilannya dari orang orang terdekatnya.