"Setelah pulang kerja nanti, kamu dan aku akan kembali ke kediaman Huo bersama."
Tiba- tiba hati Lu Zhaoyang menjadi gelisah, "Aku tidak ada waktu!"
Lu Zhaoyang merasa sudah cukup menjadi orang yang terjepit di tengah-tengah hubungan tidak masuk akal ini, dia sudah tidak tahan lagi!
Huo Yunting dengan pelan- pelan mengatakan, "Apakah kamu lupa untuk menepati satu syaratku, dan belum apa-apa kamu mengingkarinya?"
Lu Zhaoyang terdiam. Huo Yunting dan dia, mamanya Lu Zhaoyang dan papanya Huo Yunting, hubungan empat orang ini terlalu rumit. Lu Zhaoyang sebenarnya tidak ingin terlibat, tapi Huo Yunting tidak membiarkan dia keluar dari hubungan ini.
Balas dendam ini, datang dengan begitu cepat.
Lu Zhaoyang menggertakkan giginya, "Baiklah, aku akan pergi!"
Setelah jam pulang kerja, dia naik mobil bersama Huo Yunting menuju ke bandara bersama.
Di pesawat, Huo Yunting menyuruh Lu Zhaoyang menyajikan dia segelas teh seperti menyuruh pembantunya.
Dalam hati Lu Zhaoyang dia terus-terusan gelisah, akhirnya dia tidak tahan untuk bertanya, "Kenapa kamu tiba-tiba ingin pulang ke kediaman Huo?"
Karena masalah yang menimpa keluarganya, Huo Yunting telah sepenuhnya meninggalkan kediaman Huo; dia sudah lama tidak kembali.
Kedua kakinya yang panjang bersilang dan bersandar di kursi dan sambil menutup matanya untuk beristirahat Huo Yunting mengatakan, "Bagaimana mungkin pemeran utama tidak hadir saat drama dimulai?"
Setelah mendengar kata- kata itu, hati Lu Zhaoyang semakin gelisah. Selanjutnya Huo Yunting tidak mempedulikan Lu Zhaoyang yang mencoba mengganggunya dengan aksinya yang tidak mau bersuara sama sekali itu. Jadi Lu Zhaoyang menghabiskan waktunya di pesawat dengan bengong yang di mana hatinya penuh oleh masalah.
Tidak tahu waktu telah berlalu berapa lama, pesawat mereka akhirnya mendarat. Walaupun hari masih pagi- pagi sekali, namun sudah ada orang yang menunggu dan menjemput mereka berdua naik mobil, lalu mobil melaju menuju kediaman Huo.
Keluarga Huo sangat terkenal di Jing Du. Meski kakeknya Huo Yunting meninggal dua tahun lalu, tapi kakeknya tersebut adalah kepala militer sebelum kematiannya, dan dia memiliki jasa militer yang sangat hebat.
Putra sulungnya yaitu papanya Huo Yunting, Huo Zhen Ning, berkelut di dunia bisnis, sedangkan putra bungsunya juga bertugas di kemiliteran. Walaupun pangkatnya tidak rendah, tapi Lu Zhaoyang tidak pernah bertemu dengan dia.
Latar belakang keluarga seperti ini, siapa pun tidak akan berani cari gara-gara.
Mobil mereka berhenti di sebuah area taman di pusat kota. Di sini areanya sangat besar, didukung oleh lingkungan yang sangat bersih dan elegan, menunjukkan selera pemilik.
Pengurus rumah menyambut, dan menyapa dengan ramah, "Selamat datang, tuan muda, nona muda."
Setelah mendengar sambutan itu, senyuman yang ada di wajah Huo Yunting mengandung sindiran, Lu Zhaoyang hanya bisa merasa sangat tidak nyaman terhadapnya; Lu Zhaoyang benar-benar tidak tahu identitas aslinya sekarang seperti apa.
Mereka berjalan melewati taman hingga sampai ruang tamu, dua orang tersebut melihat Huo Zhen Ning dan Xue Yu Min berdiri dengan terkejut.
Huo Zhen Ning memiliki wajah yang bermartabat dan tegas, wajahnya selalu kelihatan serius, dan kebahagiaan yang terlihat di matanya hanya muncul sebentar, dan dengan nada yang dingin dia mengatakan, "Kamu masih tahu arahnya kembali? Kupikir kamu sudah lupa dengan keluarga ini dan aku sebagai ayahmu!"
Melihat bibir Huo Yunting naik sebelah, Lu Zhaoyang yang mengenal betul karakternya berteriak keras dalam hati, dia lalu dengan cepat memberikan sinyal kedipan mata kepada mamanya.
Xue Yu Min sangat pintar, dia menyela dengan lembut, "Sudahlah sayang, Yunting sudah kembali, kita seharusnya senang. Jangan hanya memelototinya, cepat sampaikan topik utamanya."
Di saat itu, ada segorang gadis memakai gaun hijau muda, dengan wajah yang elegan dan bersih, keluar dari dapur dan meletakan nampan buah di atas meja.
"Paman, bibi, ayo makan buah ini. Ini semua aku yang potong sendiri."
Setelah gadis muda itu menyadari kehadiran Huo Yunting, mukanya yang awalnya tersenyum ringan dan cerah itu berubah menjadi senyuman yang agak malu- malu, lalu dia bertanya dengan hati- hati ," Kakak Yunting, apakah kamu masih ingat aku? Aku adalah Mosan.."
Huo Yunting duduk di sofa, gaya duduknya sangat santai, dia melirik Mosan, dengan setengah bercanda dan setengah serius dia menjawab, "Oh, bocah umur delapan tahun yang mengatakan ingin menikahi aku, dan bocah umur dua belas yang ingin memberikan malam pertamanya kepada aku, bocah itu kamu kan Mosan?"
"..."
Lu Zhaoyang, yang terus berpura-pura menjadi bayangan, bibirnya gemetaran, sedangkan Huo Zhen Ning yang di samping terbatuk sangat keras.