Huo Yunting adalah pria yang paling luar biasa di antara pria yang pernah Lu Zhaoyang temui, dan juga pria berkarakter yang paling buruk yang pernah dia temui!
"Kenapa kamu masih belum turun dari mobil?"Lu Zhaoyang takut Huo Yunting tidak akan berhenti mengoceh, dia lalu memaksa untuk tersenyum dan mengubah topik pembicaraan.
Huo Yunting melihat jam tangannya, mulutnya dengan santai tersenyum; senyumannya yang sangat menawan itu dapat memikat hati orang.
"Aku sudah janjian dengan Liao adik kedua di Jin Du. Kamu tidak perlu menungguku, kamu tidur saja duluan."
Setelah Huo Yunting selesai berbicara, dia memacu mobilnya lalu berangkat.
Lu Zhaoyang menghelakan napas lega. Kalau bisa, Lu Zhaoyang sebenarnya berharap agar dirinya tidak berada di bawah atap yang sama dengan pria itu. Setiap momen seperti ini, Lu Zhaoyang merasa stres sampai-sampai dirinya tidak bisa bernapas.
Tapi Jin Du .... bukankah itu tempat pub yang terbesar di Kota Jing??
Lu Zhaoyang benar- benar sangat berharap, dia berharap Huo Yunting bisa segera jatuh cinta kepada kelembutan wanita lain dan mengakhiri lelucon ini.
Lu Zhaoyang, yang sedang menundukkan kepalanya, tidak bisa melihatnya; namun, Huo Yunting yang berada di mobilnya dapat melihat jelas wajah Lu Zhaoyang yang memasang wajah bersyukur melalui kaca spion mobilnya.
Mata Huo Yunting menyipit begitu tajam, sedangkan mulutnya menggumamkan sepatah-dua patah suara rendah yang tidak jelas...
Lu Zhaoyang menyimpan akte pernikahannya ke dalam tasnya dan masuk kembali ke rumah. Setelah mandi, dia langsung menuju tempat tidur.
Sebelum tidur, Lu Zhaoyang biasanya mengeluarkan sebuah arloji saku yang disembunyikannya di dalam lemari pakaiannya dan membukanya, dia menatap foto yang tertempel di bagian depan arloji tersebut, lalu dia menundukkan kepalanya sekaligus mencium foto tersebut; alis matanya yang polos seperti sedang mengeluarkan rasa sakit.
Setelah beberapa waktu yang lama, dia bergumam, " Selamat malam."
Keesokan harinya adalah akhir pekan. Lu Zhaoyang tidur sampai siang hari, dan bukan hal yang mengejutkan baginya ketika dia bangun bahwa Huo Yunting belum juga pulang. Lu Zhaoyang dengan santai mendengar musik sambil berjemur di bawah sinar matahari.
Namun saat ini, Lu Zhaoyang tidak menyangka akan menerima telepon dari ibunya.
"Yangyang, mama mau ke Kota Jing untuk menjenguk teman, nanti mampir ke apartemenmu ya, kamu hari ini tidak kerja kan? Jangan coba-coba untuk kabur ya, mama segera ke tempatmu untuk menengokmu, sudah begitu lama mama tidak ketemu kamu jadinya mama sangat kangen kamu!"
"..."
Hatinya Lu Zhaoyang berdebar-debar, hampir menjerit!
" Ma, kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal! Sekarang aku .... sedang di luar beli baju! Mama tengok temannya saja dulu, sambil menunggu aku pulang!"
Setelah mematikan teleponnya, Lu Zhaoyang mengganti bajunya dengan cepat. Dia lalu mengeluarkan mobil Mercedes Benz yang ada di garasi, yang merupakan mobil perusahaan, lalu bergegas ke apartemen sewaannya.
Apartemen tersebut hanyalah kedok yang dipakai Lu Zhaoyang untuk menutupi dirinya tinggal bersama Huo Yunting. Sejak mereka mendapatkan akte pernikahan itu hingga sampai sekarang, sudah dua bulan Lu Zhaoyang tidak pulang ke sini.
Lu Zhaoyang takut ketahuan oleh mamanya, dia lalu dengan buru-buru membereskan rumahnya, mengelap debu-debu yang menumpuk, lalu dengan sengaja menaruh beberapa barang dengan sembarangan; seolah- olah menunjukan bahwa tempat ini ada yang menempati.
Tidak lama setelah membereskan rumah, bel pintu pun berdering.
Lu Zhaoyang menghembuskan napasnya panjang-panjang, dan menahan napasnya sambil membuka pintu.
Seorang wanita berpakaian warna ungu muda berdiri di luar pintunya. Dengan senyumannya yang lembut, nampaknya perawatan muka mamanya sangat bagus; dia kelihatan seperti berumur tiga puluhan. Muka kecil mamanya yang berbentuk kuaci menunjukkan kecantikannya dan kelembutannya, di ujung matanya ada tahi lalat kecil yang menambahkan beberapa pesona tersendiri; bukan hanya pesona wanita dewasa yang menonjol darinya, pesona dari kepolosan wanita juga nampak dari ibunya ini.
"Mama! "
" yang yang" Xue Yu Min langsung memeluk anaknya. Sembari membelai wajah Lu Zhaoyang yang cantik dia dengan agak sedih mengatakan, " Kamu kurusan."
Lu Zhaoyang tersenyum dengan tidak berdaya, " Tidak, hanya akhir-akhir ini aku terlalu sibuk bekerja, kadang aku lupa makan tepat pada waktunya."
" Anak ini ya, kamu sudah besar tapi masih saja tidak bisa menjaga diri sendiri. Sekarang karena mama sudah datang, aku akan memasak makanan favoritmu, dan kamu harus menghabiskannya!"
Xue Yu Min memiliki keterampilan memasak yang baik, dia dengan cepat memulai berbagai macam persiapan untuk memasak. Tapi ketika dia melihat tidak ada apa-apa di kulkas, dia bergegas pergi ke supermarket yang ada di bawah untuk membeli beberapa bahan makanan.