Aku buru-buru berdiri di ujung barisan. Meskipun aku sangat tidak senang dengan dorongan kejam para inang, aku tidak bisa mengatakan apa-apa dalam situasi ini. Sekarang ini aku hanya bisa berpura-pura patuh seperti pelayan lainnya.
Wajah inang itu pucat dan keriput. Bahkan kami bisa melihat giginya yang hitam tajam saat ia ia membuka mulutnya sesekali. Melihatnya sekilas, kami semua bisa tahu bahwa ia adalah hantu.
Lalu aku melihat pelayan lainnya. Mereka semua tidak dialiri darah dan pucat pasi.
Tampaknya hanya akulah satu-satunya pelayan di barisan ini yang bukan hantu.
Untungnya, sebelum pergi, untuk mencegah agar aku tidak terpisah dengan kelompok hantu, Ye Lingcang memberiku pil hantu yang berfungsi untuk sementara waktu menahan nafas dan membuatku terlihat seperti para hantu.
Hanya saja efek pil hantu hanya bisa bertahan paling lama lima jam. Jadi aku harus meminumnya terus-menerus selama penyamaran identitasku.