Kapitel 107: Kehadiran Rafel 2

Keenan terkejut atas kehadiran Rafel. Dia refleks melepas Cia. Melihat itu Rafel langsung masuk ke dalam kelas melalui jendela itu, kemudian memilih duduk di ambang jendela. Dia takut bahwa ada seseorang yang melihat dirinya bergantungan seperti hantu.

"Bagaimana bisa kau ada disitu?" Tanya Keenan bingung. Di raut wajahnya tampak jelas tergambar kebingungan yang amat sangat besar, karena dia tahu bahwa kelasnya itu memiliki jendela yang tak punya teras kecil yang bisa dijadikan pijakan.

"Bagaimana kalau aku bilang aku terbang?" Jawab Rafel datar. Tapi Keenan tahu bahwa cowok itu sedang mempermainkannya.

"Aku sedang tidak melucu dan siapa kau?" Kata Keenan mulai tak bisa santai. Ia geram melihat lawan bicaranya yang mempermainkannya dengan halus.

Cia yang menyadari Keenan melupakan kehadirannya sejenak langsung bergerak sedikit demi sedikit untuk mendekat kearah Rafel.

"Apa kau tidak pernah melihatku?" Tanya Rafel mempermainkan Keenan.