*** *** *** *** ***
(PERINGATAN!!! Bab ini mengandung adegan dewasa. Pembaca diharapkan bijak. Silahkan lewati bab ini jika merasa tak nyaman. Terima kasih).
*** *** *** *** ***
.
.
.
"Tahan sebentar lagi," Ucap Marino. "Tunggu sebentar, jika masih sakit, aku akan berhenti," Tambahnya lagi.
Marino sendiri mengerti, bagi seorang wanita perawan atau yang baru pertama kali melakukan hubungan intim, pasti rasanya akan sakit sekali.
Apalagi pengalaman pertama Chika yang ia tiduri dalam keadaan mabuk!
Terlebih, karena Marino sendiri juga menyadari jika ukuran tongkat saktinya cukup besar. Apalagi, untuk seorang gadis bertubuh mungil seperti Chika!
Sambil ia memompa terus-menerus, Marino jadi teringat akan pengalaman pertamanya dengan Esme.
Dulu, Esme juga sempat merasa kesakitan ketika ia pertama kali memasuki tubuh gadis itu.
Mereka berdua saling menyerahkan keperawanan dan keperjakaan mereka masing-masing.
Aaaah… sungguh indahnya kisah cinta anak muda!
Aduh...
Aku tuh malu sambil ngintipin mereka dari balik pintu...
semoga besok aku nggak bintitan, ya!!!
Ssstt... Jangan kasih tau Marino & Chika aku ngumpet dimana, ya! >.<