*** *** *** *** ***
(PERINGATAN!!! Bab ini mengandung adegan dewasa. Pembaca diharapkan bijak. Silahkan lewati bab ini jika merasa tak nyaman. Terima kasih).
*** *** *** *** ***
"Chika, kemarilah," Ucap Marino sambil menahan tawanya ketika ia melihat Chika yang masih saja melihat ke arahnya dengan wajah yang cemberut.
Namun, gadis itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat sambil kedua tangannya masih berpengangan pada dinding tepian bathtub.
"Tidak mau!!!" Ucap Chika dengan penuh kepastian.
"Ehem-ehem," Marino batuk-batuk, sepenuhnya mencoba untuk menghilangkan tawanya yang sangat terlihat dengan jelas di wajahnya.
Kemudian, lelaki kekar itu menghembuskan nafasnya dan kali ini, ia berkata dengan benar-benar serius.
"Kemarilah," Ucapnya sambil melambai-lambaikan tangannya pada Chika.
Sayangnya, ia harus kembali kecewa karena Chika tetap menolak permintaannya.
Detik-detik menjelang H to the O the T !!!
Jangan lupa lempar batu kuasanya sebanyak-banyaknya ya, gengs!!!