"Ah, eyang jangan bicara seperti itu, dong! Nanti orang-orang mengira kalau aku ini rakus!" Velina berdiri dan mendekati kakeknya, lalu dia menggoyang-goyangkan lengan kiri kakeknya dengan gaya yang dibuat manja.
Nico semakin tertawa melihat tingkah Velina yang terlihat seperti seorang anak kecil.
"Lho, memang iya kan? Kamu adalah cucu kedua eyang yang paling gemar makan! Kamu dan kakakmu sama saja, sama-sama tukang makan! Andai saja Nadine juga seperti kalian berdua, aku pasti semakin merasa tenang…" Nico mendesah dengan tiba-tiba, dipenuhi oleh kekhawatiran.
"Eyang ini bicara apa, sih?!" Velina menggenggam lengan kakeknya dengan lebih erat lagi.
Dia juga seakan-akan dipenuhi oleh ketakutan karena ucapan yang baru saja diucapkan oleh Nico Marcello.