Setelah menyiapkan meja dengan peralatan memanggang, pelayan segera mengundurkan diri dari dalam ruang VIP untuk menyiapkan bahan-bahan makanan yang biasa dipesan oleh Mickey.
Velina segera mengambil sebuah kursi dan mendudukinya. Dengan sigap, Daniel mengambil posisi di hadapan Velina, sementara Mickey duduk di sebelah kanan Daniel.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Mickey menekan sebuah tombol di meja dan seorang pelayan yang sedari tadi berdiri di luar pintu ruang VIP segera membuka pintu.
Ia agak sedikit membungkukkan badannya, memberi hormat pada mereka dan siap mencatat pesanan tambahan tamu VIP mereka.
"Tolong bawakan aku seporsi Dakbal, ceker ayamnya harus pedas, dan makgeolli[1] ya!" Pintanya sambil tersenyum.
Wajah gadis pelayan yang dimintakan tolong memerah, dadanya berdegup kencang karena melihat Mickey yang terlihat sangat tampan sekaligus imut dengan kedua lesung pipinya yang menawan saat ia tersenyum.
Gadis pelayan itu hanya bisa mengangguk dengan kikuk tanpa mengucapkan sepatah katapun
"Ceker ayam?" Daniel mengerutkan keningnya, terlihat jijik.
Mickey merasa terhina melihatnya.
"Tak usah sok! Kalau kamu tak segan meminum madu wanita, kenapa makan ceker ayam saja merasa jijik?" Ucapnya sambil melihat Ke arah Daniel dengan kesal.
Daniel memelototkan kedua matanya padanya.
"Jaga mulutmu! Disini ada seorang wanita" ingin rasanya ia meremas mulut sahabatnya yang tak tahu tempat.
Seketika Mickey membelalakkan matanya, tangan menutupi mulutnya yang berbentuk 'O'. Ia benar-benar lupa jika saat ini mereka tengah bersama Velina, bukan marino.
Mickey sudah terbiasa makan bersama dua sahabat lelakinya, atau salah satunya, sehingga ia lupa jika saat ini ada orang lain bersama mereka.
"Ck ck… Mickey, ternyata kamu suka perempuan, ya! Selama ini aku pikir kamu itu homo!" Sahut Velina. Dia menaikkan salah satu sudut bibirnya sambil mengambil sepasang sumpit dan mengelapnya menggunakan lap serbet.
"Ve. Li. Na!" Sahutnya kesal, menekankan tiap-tiap silabel nama Velina.
"Habis selama ini aku cuma lihat kamu fliritng nggak jelas sama perempuan! Aku pikir itu cuma kedok".
Mickey memicingkan kedua matanya pada Velina, "kamu mau aku menunjukkan keperkasaan ku padamu??!" Jawabnya asal sambil berkacak pinggang.
Seketika, hawa dingin yang dipenuhi oleh aura membunuh memenuhi seluruh ruangan.
Mickey tiba-tiba merasakan sisi kiri tubuhnya membeku.
Perlahan-lahan, ia menolehkan kepalanya ke arah kiri dengan susah payah.
Ia menatap sang dewa kematian di sebelahnya yang siap mencabut nyawanya dengan pandangan matanya yang sedingin kutub utara.
Ah, andai tatapan benar-benar bisa membunuh, ia pasti sudah mati berkali-kali sekarang.
"Kamu sudah siap untuk mati?" Daniel berkata dengan dingin.
Wajah mickey membeku. Ia merasa dirinya tak bisa bergerak.
Sementara Velina kesulitan untuk menahan tawanya melihat kelakuan mereka berdua yang sedari dulu seperti kucing dan anjing.
Untung saja, perang tatapan mata di antara mereka menghilang ketika seorang pelayan mengetuk pintu kemudian membukanya, menyiapkan menu yang sudah mereka pesan sebelumnya.
Daniel segera menata beberapa daging di atas panggangan sementara Velina mencoba beberapa jenis saus yang dibawakan oleh si pelayan.
Hanya beberapa detik kemudian, Daniel memberikan Velina daging panggang setengah matang sesuai dengan kesukaannya. Di lain sisi, Velina tersenyum, ia membungkus daging panggang itu dalam daun selada dan memasukkan kimchi lalu memberikannya pada Daniel.
Mata Mickey terbelalak lebar. Mulutnya penuh dengan daging panggang yang diselimuti oleh daun selada besar yang sangat segar.
Ia hampir kesulitan untuk mengunyahnya dan kehabisan napas.
Terang saja, melihat mereka berdua yang sedari tadi saling bertukar makanan, membuat pembuluh darahnya hampir pecah.
dengan sekuat tenaga ia berusaha menelan daging panggang di mulutnya.
"Ka nyi an nga ma nyuwewe oo uvuwe yuuu sas!!" Ucapnya sambil menunjuk ke arah mereka berdua.
Mereka berdua menoleh ke arah Mickey,
"Ck… Ck… Ck..." Daniel berdecak, melirik sekilas ke arah mickey lalu kembali fokus membakar daging panggang untuk Velina.
"Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwemuhwem Osas!" Sahut Velina.
Dia memasukkan sepotong daging panggang kecil yang diberikan oleh Daniel ke dalam mulutnya.
Dia lalu memakannya pelan-pelan, menikmatinya. Tak berapa lama, daging itu menghilang dalam mulutnya.
"Makanya makan sedikit-sedikit! Rakus sih!" Velina kembali menatap ke arah Mickey yang masih kesulitan untuk menelan daging panggang.
Mickey mengernyit. Wajahnya terlihat kesal.
Akhirnya. ia berhasil menelannya.
"Kalian… saling memberikan daging panggang! Lupa ya disini ada aku??"
Sambil mendengarkan ocehan Mickey, Velina kembali membuat bungkusan daging dalam selada.
"Tau nggak... Ak… buakak blah!"
Mickey terkejut karena Velina tiba-tiba menyumpal mulutnya dengan selada bungkus.
Daniel yang tengah mengunyah daging panggangnya tertawa terbahak-bahak.
Sikap dadakan Velina membuatnya mengacungkan kedua jempolnya padanya.
Mickey merengut ke arah Velina sambil menjulurkan jari tengahnya, namun ia tetap menghabiskan daging panggang bungkus selada buatan Velina.
"Eh, kok enak! Aku mau dong dibuatkan lagi!" Pinta Mickey dengan wajah cengengesan.
Daniel menyipitkan kedua matanya sambil menatapnya tajam.
Mikey pura-pura tak memperhatikannya.
"Tuan muda Young, apa kamu ingin lidahmu dijadikan daging panggang juga?"
Daniel menghentikan kegiatan memanggangnya, sambil menoleh ke arahnya dengan bersuara pelan, namun cukup membuatnya tiba-tiba sesak napas.
"Eh. Lupakan. Lupakan. Lanjutkan saja" Jawabnya sambil meringis, kedua tangannya di lambai-lambaikan pada Daniel.
Velina kembali tertawa melihat tingkah mereka berdua.
******
makgeolli[1] : Arak beras khas Korea Selatan
Waaah ternyata kuliner di Korea juga ada ceker pedas ya! Kirain yang suka ceker cuma ada di Indonesia aja! BTW, ada salam selada bungkus dari Mickey untuk kalian!
(*^▽^*)
Jangan lupa voting dengan batu kuasa (power stone) dan review ya!
PS: Akan ada tambahan bab baru kalau review positifnya meningkat.
P.S.S: Bagi yang penasaran dengan '
Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwemuhwem Osas' silakan cekidot videonya di yutub ya!
Terima kasih & Happy Monday!
(/^▽^)/ ヽ(^。^)丿