"Get out," perintah Sean dengan nada dingin.
Tak menuruti, Mensa masih duduk diam di dalam mobil dan menundukkan kepalanya. Tak berniat untuk keluar. Seharusnya Sean tahu jika pantai adalah hal yang paling Mensa benci dalam seumur hidupnya.
"Get out," Sean membuka pintu samping kemudian menarik Mensa agar segera keluar dari mobil.
Meski Mensa sudah menahannya karena ia tak ingin keluar, tetap saja Sean memaksa Mensa untuk keluar.
"Udah puas kamu main kucing-kucingan?" desis Sean.
Mensa mengalihkan perhatiannya dari Sean, tak berani menatap Sean yang kini sudah tampak menyeramkan.
"Sekarang biar aku tunjukin, apa itu karma yang sesungguhnya, Mensa."
Refleks, Mensa menatap Sean dengan tajam sekaligus bingung. Tiba-tiba, Sean mendekatkan wajanya kemudian menyeringai dan berkata.
"Ini Los Angeles kan?"