Kapitel 122: Seratus Dua Puluh Dua

"Lah kok ke studio? Kalau ke studio artinya nggak bakalan istirahat dong? Pasti begadang ngerjain sesuatu." Anala langsung protes. 

"Ya gimana ya... Aku sih pengen banget pulang buat istirahat tapi ada kerjaan yang nggak bisa aku tinggalin." terdengar suara Jaeta agak keberatan juga sebenarnya. 

"Ga bisa dikerjain besok memangnya? Jadwal kamu hari ini lumayan padat loh, nanti kalau sakit kan ribet urusannya." Anala terus berusaha membatalkan niat aktifitas Jaeta malam ini. 

Tidak ada bagi Anala maksud mengganggu atau merecoki pekerjaan Jaeta sedikitpun, hanya saja Anala kadang kasihan dengan kegiatan Jaeta yang sangat padat dan tidak teratur. Kadang dalam satu hari Jaeta bisa saja mendapatkan waktu tidur hanya 2 jam saja. Anala membiarkan dan sesekali coba mengingatkan, tapi apadaya ia tak bisa berbuat apa-apa dan dia sendiri tidak paham betul sistem dunia kerja yang Jaeta geluti.