Kapitel 90: Sembilan Puluh

Echa memasuki sebuah gedung berukuran cukup besar dengan langkah ragu dan wajah bingung, ia baru pertama kali datang kesini dan dirinya sendirian. 

"Ehm, Mbak maaf ganggu, kalau mau ketemu sama Pak Arvin, saya harus kemana dulu ya?" Echa menghentikan dua wanita yang hendak berjalan berselisih dengannya walau canggung, ia bukan orang yang mudah bicara dengan orang asing. 

"Maksudnya mau ketemu Pak Arvin pimpinan kita?"

Echa mengangguk, "jadi ini memang benar kantornya kan?"

Wanita memakai stelan bernuansa peach itu mengangguk ramah, "benar Mbak, kalau emang mau ketemu langsung Mbak bisa naik ke lantai tiga, nanti disana bisa ketemu sekretarisnya."

Echa mengangguk senang, "terima kasih sudah memberi tahu."

"Mbak ini Mbak Echa ya? Wah ternyata emang cantik banget," wanita itu tampak terpukau memperhatikan wajah cantik Echa sekaligus bentuk badan Echa yang nyaris sempurna. Echa hanya bisa terenyum kecil menanggapi pujian tersebut.