"Mesum lo enggak hilang ya bang." Rere geram, geleng-geleng mendapati kelakuan absurd kakaknya. Inilah definisi umur boleh tua namun kelakuan seperti anak-anak.
"Ketahuan ya mesum gue?" Bara merangkul bahu Rere bak seorang teman.
"Sangat jelas, lalu apa rencana lo?" Rere duduk di sofa. Mengambil air mineral. Perjalanan jauh membuatnya capek dan haus. "Capek juga dalam mobil." Rere meregangkan tubuhnya.
"Kamu datang sama siapa?"
"Gesa, Tia dan Daniel."
"Dimana mereka?"
"Mereka sedang mengurus sesuatu."
"Apa itu?" Bara penasaran namun Rere tak jua menjawab. Ketiganya sedang mengurus Angga yang terus mengikutinya bak seorang penguntit. Tak menyangka jika lelaki itu sangat bucin sehingga mengejarnya sampai ke kota kecil Ipoh.
"Kita harus pergi dari sini. Aku sudah tak apa-apa."
"Aku memang jemput abang."
"Terima kasih adikku. Bantu aku merebut kembali istriku. Aku harus memberikan Dila hukuman karena seenaknya meninggalkanku."