"Berarti lo enggak benar-benar cinta Bara," kata Egi sekenanya.
Mata Dian membelalak kesal, sudah menjelaskan panjang lebar Egi malah mengatakan jika dia tidak benar-benar mencintai Bara. Dian menjewer kedua telinga Egi hingga sang lelaki berteriak keras. Dian bak seorang ibu yang memarahi anaknya yang nakal. Telinga Egi kemerahan efek dijewer.
"Susah kalo ngomong sama gay macam lo," gerutu Dian kesal.
"Dian lo jangan kasar gitu sama Egi. Kasian dia belum sembuh," kata Clara membela Egi.
"Tumben lo lembek gini sich? Lo udah terkontaminasi kemellowan dia," cebik Dian kesal menatap Clara.
"Sudahlah jangan buat Egi tertekan. Berikan dia waktu untuk sembuh," balas Clara lagi dan dia jadi teringat sesuatu.
"Lo ngapain ada disini?" Tanyanya lagi.
Dian berbisik mendekati Clara agar tak kedengaran Egi, "Dila keguguran dan dia dirawat disini."
"Apa? Kok bisa?"
"Panjang ceritanya. Bara mau mengucapkan makasih sama lo karena telah membantu menyelamatkan Dila."