App herunterladen
19.8% memory of the past / Chapter 20: Bab 20

Kapitel 20: Bab 20

Diruang makan kami menikmati makanan dengan sedikit obrolan dan juga gurauan disela sela makan tersebut.

Setelah itu mereka berkegiatan masing masing.

" Hari ini kalian berencana pergi kemana?" Mommy bertanya kepada keduanya.

" Kami ingin meng habiskan waktu dirumah saja, karena besok kami harus bersiap untuk kembali ke Indonesia. Waktu cuti kami akan segera berakhir, kami harus mempersiapkan diri kembali bekerja." jawab Cisa dengan senyum bahagia telah menghabiskan waktu bersama keluarga besar Nicky selama di Copenhagen.

" Waaah ...gimana kalau Mommy ajak untuk berbelanja hari ini untu oleh oleh keluarga dan juga untuk teman teman?" Mommy mengajak Cisa dengan antusiasnya.

Ini kesempatan menghabiskan waktu dengan menantunya yang cantik.

" Boleh sayang?hmm...?aku sih tidak keberatan aku malah senang bisa pergi bersama Mommy." Cisa meminta ijin pada suaminya dengan tatapan puppy eyesnya, sehingga membuat Nicky jadi gemas melihatnya.

" Boleh aku akan menunggu dirumah sama Peter, ini bawa berbelanjalah sesukamu." Nicky memberikan kartu kredit warna emas kepada Cisa sambil mengelus kepala Cisa sayang.

Setelah Cisa mengganti pakaian yang pantas untu bepergian dengan Mommy, Cisa berpamitan pada Nicky dan mencium tangannya dan memberi kecupan di bibir suaminya.

" Sayang aku berangkat ya? kalau ada teman kamu yang kemarin itu tolong jaga jarak ya?" Cisa memberi peringatan.

" Ok sweet heart jangan kahwatir aku akan menjauh darinya. Oh , jangan lupa bawa bodyguart untuk menjagamu dari bahaya, aku nggak mau kamu kenapa napa" Nicky memerintahkan beberapa bodyguart untuk menjaga kedua orang yang di cintainya.

Walaupun sebenarnya ada seseprang yang selalu mengawasi Cisa dari jarak yang cukup jauh asal bisa memantaunya.

Selama Cisa dalam keadaan baik baik saja dia akan bersikap tenang ditempatnya tanpa menunjukan keberadaannya.

Karena dia hanya ingin melindungi apa yang menurutnya berharga untuknya.

Raizel yang nota benenya keturun bangsawan Inggris yang sangat di gandrungi oleh banyak kaum wanita dan juga disegani oleh kaum pria di wilayah Inggris.

Bahkan demi menjaga Cisa dia menyewa mansion di Copenhagen.

" Aku harap tidak ada yang mau mencelakai Cisa, dia adalah harta yang berharga buatku, jadi kemanapun dia pergi aku akan menjadi bayanganya agar tidak ada bahaya yang datang mendekatinya." Raizel berkata pada bodyguartnya.

" Baik yang mulia hari ini Nyonya Cisa pergi bersama Ibu mertuanya berbelanja, dan mereka telah siap berangkat, tapi sepertinya yang mulia tidak perlu kahwatir karena tuan Nicky sudah memerintahkan beberapa pengawal u tuk menjaganya." asistennya memberi laporan kepada Raizel.

" Aku tidak percaya dengan orang lain, aku harus menjaganya sendiri, agar jika sewaktu waktu hal buruk terjadi aku bisa langsung mengatasinya. Siapkan mobil ku!" Raizel memerintahkannya.

Di mansion Nicky dia mengantarkan Istrinya sampai di mobil, memberikan kecupan lembut pada Cisa, dan membukakan pintu mobil serta menutupnya kembali setelah Cisa masuk danduduk manis.

Nicky sebenarnya tidak mau jauh dari Cisa apalagi mereka baru saja menikah. " Sweet heart be carefuly ok, Call me if some ting happen." Nicky sedikit kahwatir dengan membiarkan Cisa pergi tanpanya.

" Oh Nicky ...don't wory Cisa go whit me your mother, I will take care of her ok" Mommy berusaha menenangkan Nicky.

Nicky pun menggangguk pasrah karena tidak mau menghalangi kesenangan Istri dan Mommynya. " Assalamualaikum ...." Cisa berpamitan.

" Waalaikum salam..." Nicky menjawab dan melambaikan tangan.

Mobil melaju menjauh dari mansion dan membelah jalanan menuju kebeberapa toko membeli pernak pernik yang cocok untuk dijadikan oleh oleh khas Copenhagen Denmark.

Mereka berbelanja dengan bahagia sambi tertawa bersama menikmati ke akraban dari menantu dan mertua.

Padahal Cisa iyu tidak suka menghambur hamburkan uang kalau tidak memiliki hal yang penting.

Mertuanya memilihkan beberapa lingirei unyuk di pakai menantunya saat malam hari bersama Nicky, agar dia cepat dapat momongan dan beberapa gaun dan beberapa barang lainya.

" Mommy Cisa rasa ini sudah cukup untuk oleh oleh deh, ini begitu banyak." Cisa mencoba untuk menghentikan mertuanya untuk menghabiskan uangnya.

" Keluarga kamu kan banyak dan juga teman teman dikantor kamukan harus dapat semua agar tidak ada yang iri nantinya.

" Ya... baiklah Cisa hanya bisa nurut sama Mommy, tapi gimana bawanya kalau barangnya terlalu banyak nanti dibandara akan jadi masalah." Cisa sedikit kahwatir akan hal itu.

"Tenang saja nanti biar Nicky yang selesaikan kamu hanya tinggal membagikannya kepada keluarga dan temanmu nanti." Mommy memberikan solusi.

" Sesungguhnya Mommy senang sekali kamu bisa menemaniku hari ini, kapan lagi Mommy bisa pergi dengan menantu kesayanganku, Mommy berharap kamu segera hamil dan melahirkan, agar Mommy bermain dengan cucuku. Kadang Mommy iri dengan teman teman Mommy yang sudah memiliki cucu dan selalu membanggakannya." Mommy mengaduh agar menantunya segera mengandung.

" Amin atas do'a Mommy semoga di ijabah oleh Allah SWT." Cisa menjawab do'a mertuanya.

Semua belanjaan sudah terkumpul dan mereka pun memasuki mobil dan segera kembali menuju mansionbersama para bodyguartnya.

Tak lama meeka akhirnya sampai didepan mansion dan kemudia mereka turun dari mobil dan menuju pintu.

" Assalamualaikum..., sayang kami pulang? " Cisa sedikit berlari dan berteriak ingin segera menghàmbur ke dalam pelukan suaminya.

" Waalaikumsalam...." Nicky berdiri dan menangkap Istrinya kedalam pelukannya.

Tanpa melihat sekeliling mereka berpelukan dengan erat, seperti sudah lama tak bertemu.

" Ehmm.... ehmm....,iya juga kali liat sekitar, apa kami nggak terlihat apa?! kami masih disini loh." Peter mencoba menyindir pasangan pengantin baru itu, sudah sangat lengket tak terpiaahkan.

Apa bila satunya tidak di sampingnya mereka gelisah dantidak tenang.

Ternyata diruang tamu tersebut ada sosok lain yaitu Freya yang datang berusaha unyuk memikat hati Nicky agar berpaling padanya.

Melihat adegan didepannya membuat hatinya berkerut dan rasa bencinya terhadap Cisa meluap.

" Sayang ayo kita sholat duhur, kamu sudah sholat belum? kalau belum ayo jamaah" Cisa mengajak Nicky untuk menunaikan sholat duhur.

" Nelum sweet heart aku nunggu kamu!?" Sambil menggandeng Cisa menuju kamar mereka.

Keduanya tidak memperdulikan kedua orang yang ada diruangan tersebut. " Ya kakak ipar kenapa kami tidak terlihat ya?" Begitu terheran dengan sifat kakaknya yang bisa menikahi wanita yang luar biasa, bisa merubah sifatnya yang playboy hingga hanya tertuju pada satu orang saja.

Di dalam kamar Cisa dan Nicky membersihkan tubuh mereka didalam kamar mandi berdua, setelah mengisi buthub mereka melepaskan setiap helai pakaian yang menempel, kemudian merendam tubuh agar hilang rasa lelah yang diraskanya.

" Sayang aku ternyata nggak bisa jauh darimu, padahal hanya keluar beberapa jam saja aku sudah sanggat merindukanmu" Cisa kemudian memberikan kecupan pada suaminya dengan lembut dan dibalas Nicky dengan lumatan yang menuntut hingga meeka bergumul didalam buthub, setelah nafas mereka yang memburu kemudian kembali teratur merekamenyelesaikan mandi dan mengambil air wudlu.

Sekeluarnya dari kamar mandi mereka berganti pakaian yang brrsih dan suci kemudian menunaikan sholat duhur dan mengaji bersama, seperti biasanya mereka lakukan semenjak menikah itu menjadi kebiasaan yang mereka lakukan bersama mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Di ruang tamu Freya masih disana berbincang dengan Peter sambil menunggu Nicky keluar dari kamarnya.

Namun Nicky dan juga Cisa belum mau turun untuk makan bersama keluarga.

Sampai seorang pelayan datang mengetuk pintu untuk memanggil mereka berdua untuk makan" Tok, tok, tok, ..tuan, nyonya, Nyonya Besar menunggu anda di meja makan untuk makan bersama".

Mereka berdua membuka pintu dan kemudia turun kebawah tanpa menjawab pelayan itu, mereka hanya menganggukan kepalanya.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C20
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen