App herunterladen
17.82% memory of the past / Chapter 18: Bab 18

Kapitel 18: Bab 18

Setelah makan malam bersama keluarga besar Nicky, Cisa naik kekamarnya bersama Nicky untuk menikmati waktu berdua bersama suaminya.

" Sweet heart tunggu disini dulu aku akan mengambil beberpa camilan " segera bergegas keluar kamar dan berlau untuk beberapa saat.

Cisa hanya memberikan anggukan kepada Nicky, kemudian dia membuka pintu yang mengarah kebalkon.

Cisa kekuar dari kamar menuju balkon.

Malam yang indah ditemani kerlip bintang Cisa berdiri di balkon kamar di mansion keluarga Nicky.

Dari belakang Nicky memeluk Cisa dan melihat bintang yang bertaburan di langit kota copenhagen.

Malam ini adalah malam pertamanya berada dikota kelahiran suami tercintanya.

Nicky mencium pipi Cisa dengan lembut kemudian beralih di ceruk lehernya sehingga membuat Cisa meremang dan mendesah karena sentuhan bibir suaminya.

Di setiap sentuhan memberikan gelenyar yang kian membuat tubuh Cisa menjadi panas karena perbuatan suaminya itu.

Suasana semakin panas dan yang dilakukan Nicky memberi kehangatan disekitar mereka.

" Aaahhh ... Nicky jangan disini aku malu jika diliat orang?" Cisa mencoba menghentikan Nicky.

Mendengar ucapan istrinya akhirnya Nicky menggendong bridal style Cisa untuk masuk kembali kekamar mereka, agar bisa melanjutkan keintiman mereka sampai tuntas.

Nafas Cisa memburu karena sentuhan sentuhan suaminya yang semakin intens dan menjadi lebih bergairah dan semakin panas, sampai merasakan kepuasan kenikmatan bercinta.

Setelah melakukan kegiatan suami istri Cisa dan Nicky menuju kamar mandi membersihkan diri mereka sebelum menunaikan sholat isya' dan segera beristirahat agar esok hari bisa melakukan kegiatan yang mereka rencanakan yaitu berkeliling Copenhagen.

Setelah sholat berjamaah mereka kemudia merebahkan diri diatas ranjang sambil berpelukan.

Saat pagi menjelang sebelum matahari bersinar Cisa membuka matanya dan mendapati Suami tercinyanya masih terlelap disampingnya itu menandakan itu bukan hanya mimpi.

Cisa menyentuh pipi suaminya dan memandangnya dengan penuh kekaguman atas ciptan Allah yang Esa, karena menciptakan makhluk yang sempurna.

Merasa ada sentuhan lembut dari istrinya Nicky membuka matanya dan tersenyum, kemudian memberikan kecupan mesra kepada Cisa.

" Assalamualaikum... sweety" setelah mengecup Cisa, Nicky memberikan sapaan di pagi hari dengan mengucap salam.

"Waalaikum salam ....sayang" Cisa menjawab salam yang diberikan Nicky dengan memeluk suaminya hatinya berbunga bunga.

" Mari kita tunaikan sholat subuh sayang, kita bersihkan diri kita dari kotoran dan najis " Cisa mengajak Nicky untuk mandi dan mengambil air wudhu.

" Baiklah sweety ayo" Nicky bergegas bangun dan turun dari tempat tidur dan membopong Cisa menuju kamar mandi.

Mereka segera menyelesaikan dan menunaikan sholat subuh berjamaah. Setelah selesai Cisa mengambil sebuah Al-qur'an dan mulai membacanya di ikuti oleh Nicky. Setelah 30 menit membaca Cisa menatap mata Nicky dengan senyuman yang bahagia.

" Mulai sekarang sayang, kita akan belajar memahami, mendalami, mengamalkannya kedalam kehidupan kita bersama tentang agama Islam, kita akan menciptakan keluarga sakinah mawadah warohma hingga ajal datang menjemput kita." Cisa mengatakan dengan penuh keyakinan.

Nicky pun memberi anggukan karena setelah membaca Al-qur'an jiwanya meras tentram dan tenang.

Tak berapa lama terdengar suara ketukan " Tok, tok, tok,...kakak ipar boleh aku masuk?" Michael brsuara cukup Keras aga di dengar karena kamar itu kedap suara.

" Masuklah, Ada apa? pagi pagi sudah mengganggu kakak kamu " Nicky sedikit kesal pada adiknya itu.

" Kakak..., bagai mana ini aku, sedang butuh bantuan dari kakak. Di luar ada gadis yang menanyakan kak nicky, dia bilang bahwa dia teman kecil kak Nicky, makanya aku datang kemarih untuk membawa kak Nicky keluar. " Michael bercerita.

" Ya sudah bawa kakak kamu kebawah aku akan menyusul" Cisa memberikan ijin pada Michael.

Mereka berdua keluar dark kamar dan menuju keruang tamu, dan melihat seorang gadis duduk disofa panjang.

Dan Nicky mengenalnya dia adalah Freya teman sedari kecilnya Nicky. " Freya .. ini kakakku sudah ada di sini emang kamu sebenarnya datang kemari mau apa?" Michael bertanya.

Mendenga suara Seseorang memanggil dia melihat ke arah suara berasal dilihatnya Nicky disana dan tanpa aba aba dia berhambur memeluk Nicky, yang dipeluk hanya mengangkat tangan.

Hal itu di lihat oleh Cisa membuat hatinya tersentil sakit melihat seorang wanita memeluk suaminya.

" Ehemmm, bukan muhrim jadi lepaskan pelukanmu dari suamiku" sambil melerai pelukan wanita tersebut dari suaminya.

Mendengar suara deheman istrinya Nicky berusaha melepaskan pelukan Freya darinya " Sayang jangan salah paham ya ? aku tidak melakukan apa apa, Freya yang yiba tiba memeluk" Nicky menjelaskan.

Cisa menarik tangan suaminya menjauhkannya dari Freya " Berteman tidak ada yang larang, tapi dilarang berdekatan dari jarak 2 meter, tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya." Cisa memberikan penekanan pada setiap ucapannya.

"Ya... apa hak kamu melarang kami berdekatan?"Freya tidak terima.

"Aku ...aku adalah istrinya, jadi aku punya hak atas dirinya"Cisa mengatakannya dengan berani.

Freya yang nota benenya dia cinta sama Nicky sejak lama menatap permusuhan terhadap Cisa, ada kebencian di matanya apa lagi dia dilarang seperti itu oleh orang yang tidak dia kenal.

Namun dia menyembunyikan kebencianya agar tidak terlihat oleh Nicky, karena dia tidak mau dibenci oleh Nicky pria yang dicintainya ' Lihat saja aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku' sambil memperlihatkan senyum jahatnya dia berkata dalam hati.

" Oh maaf aku terlalu merindukan Nicky sehingga aku lupa kalau dia sudah menikah, perkenalkan namaku Freya teman kecilnya Nicky." Freya memperkenalkan diri mencoba untuk akrab.

" Namaku Cisa Istri Nicky" tidak kalah dengan Freya memperkenalkan dirinya.

" Silahkan duduk, katakan keperluanmu karena sebentar lagi aku dan suamiku harus segera bersiap." Cisa mempersilahkan Freya.

" Baiklah aku tidak lama kok, aku hanya ingin bilang pada Nicky kalau aku sudah balik dari Amerika rumahku selalumterbuka untuknya seperti dulu kalau dia datang berkunjung." Freya mencoba menjabarkan maksud kedatangannya sedikit berbelit agar ada waktu sedikit untuk melihat Nicky.

" Maaf ... tapi Nicky tidak akan datang kerumahmu karena kamu hanya teman biasa saja dan dia tidak ada kepentingan disana." Cisa menjawab karena tahu maksud Freya sebenarnya.

"Aku hanya bermaksud baik untuk mengundang temanku untuk datang kerumahku apakah itu salah?" Freya berusaha untuk mempengaruhi Nicky agar memilihnya.

Namun Nicky tidak bergeming dia hanya tersenyum dan memandang Istri tercintanya dia tidak menghiraukan Freya.

" Aku akan mendengar perkatan istriku karena dialah tujuan hidupku mulai dari sekarang dan selamanya sampai ajal datang menjemputku" Nicky brkata dihadapan Freya hingga membuat gadis tersebut mengepalkan tangannya geram.

" Baik aku rasa sudah cukup kamu sudah mengatakan maksud dan tujuanmu kemari jadi jangan kau ulangi hal trsebut kepada suamiku, jangan prrnah memeluknya atau menyentuhnya lagi." Cisa berusaha bersikap posesif terhadap suaminya.

Aneh memanh biasanya yang bersikal posesif itu biasanya pria.

Melihat itu Nicky mengecup bibir Cisa tidak perduli dihadapan siapapun, Hatinya terisi penuh oleh cinta buat Istrinya.

Menatap tajam apa yang dilihatnya membuat Freya marah dan beranjak pergi meninggalkan kediaman Nicky.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C18
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen