App herunterladen
5.28% Bad Girl VS Bad Boy / Chapter 12: Chapter 12

Kapitel 12: Chapter 12

Kelli sengaja berlama - lama di kelas, bel sudah berbunyi sedari tadi. Kelas bahkan koridor sudah sepi. Merasa sudah terlalu lama duduk di kelas, ia beranjak keluar.

Koridor yang sepi, membuat langkah kakinya menggema. Senyum tipis terukir di bibirnya, membayangkan Reyhan kesal menjadi kepuasan tersendiri untuknya.

"Lho, belum pulang Kell? " Kelli menoleh, ia mendapati Rian berjalan di belakangnya. Kelli hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Lo sendiri kenapa masih disini? " tanya Keli balik, laki - laki itu tersenyum dan menunjuk gitarnya.

"Ambil gitar di ruang musik, udah dari kemarin nginep disana. Tadi pas selesai latihan sama lo, lupa bawa ke kelas. Akhirnya tadi gue muter - muter nyari Pak Nugraha buat pinjam kunci," jelas Rian panjang lebar, Kelli manggut - manggut. Keduanya pun berjalan beriringan menuju parkiran, disepanjang jalan mereka mengobrol mulai dari film favorit mereka. Harry Potter. Kelli sangat menyukai film bergenre fantasi itu.

"Ehem."

Kelli melihat Reyhan disana, disamping motornya seraya bersedekap. Reyhan menghampiri keduanya. Kelli memasang wajah tenang, ia tahu setelah ini laki - laki itu akan marah kepadanya.

"Oh jadi gini, gue nunggu lama sedangkan lo malah asik ngobrol sama ini cowok," ucap Reyhan dengan suara naik satu oktaf. Kelli hanya memandang laki - laki itu dengan tatapan datar tanpa berniat membalas ucapan Reyhan.

"Ya udah kalau gitu, lo pulang sendiri aja. Males gue," ucap Reyhan kesal, Kelli mengangkat sebelah alisnya.

"Ya udah," balas Kelli dan berlalu meninggalkan kedua laki - laki itu. Reyhan kira perempuan itu akan minta maaf dan menolak agar tetap pulang dengannya, tapi kenapa perempuan itu justru mengiyakan ucapannya dan meninggalkannya.

"Woy, lo mau kemana? " tanya Reyhan, ia berjalan mengejar perempuan itu. Rian memandang keduanya tidak suka, entah kenapa ia tidak suka jika Reyhan dekat dengan Kelli. Ia pun berjalan ke arah mobilnya dan langsung tancap gas .

Reyhan menarik tangan perempuan itu dengan kencang , membuat Kelli berbalik dan menubruk dada bidang Reyhan. Kelli pun dengan cepat menjauhkan dirinya dari Reyhan.

"Lo mau kemana? " tanya Reyhan. 

"Mau pulang lah," jawab Kelli ketus, ia berusaha melepaskan tangannya. Tapi genggaman tangan laki - laki itu terlalu erat, Kelli susah melepaskannya.

"Sama gue," ucap Reyhan tegas, sedangkan Kelli menolak.

"Ogah, gue pesan taksi online aja," tolak Kelli. Reyhan yang gemas karena perempuan itu keras kepala, ia pun menggendong Kelli seperti mengangkat karung beras.

"Turunin gue bego, ntar jatuh. Woyyy...Rey!! " pekik Kelli takut. Sedangkan Reyhan tersenyum tipis.

"Salah sendiri keras kepala," ujar Reyhan enteng, ia pun mendudukkan Kelli di jok belakang motornya. Reyhan menyerahkan helm kepada perempuan itu, Kelli pun menerimanya.

"Pegangan," perintah Reyhan, Kelli memutar bola matanya.

"Ogah," tolak Kelli, Reyhan pun melajukan motornya dengan kencang meninggalkan sekolah. Kelli yang terkejut langsung mengaitkan tangannya di pinggang Reyhan. Dibalik helm full face-nya, laki - laki itu tersenyum.

"Dasar modus lo." Mendengar ucapan Kelli, membuat Reyhan tertawa.

Kelli merasa jika ini bukan jalan menuju ke rumahnya, tapi ia memilih bungkam. Ia lelah berdebat dengan laki - laki itu. Reyhan memberhentikan motornya di depan supermarket, ia melepaskan kaitan tangan Kelli di pinggangnya.

"Jangan kemana - mana," titah Reyhan kemudian masuk ke dalam supermarket meninggalkannya sendirian di luar. Kelli menggerutu kesal. Ia masuk ke dalam supermarket, ia tidak peduli jika Reyhan akan marah kepadanya. Kelli yang melihat Reyhan memilih ice cream, ia menghampiri laki - laki itu.

"Kok disini? Lo tuh keras kepala ya." omel Reyhan seraya memasukkan ice cream ke dalam keranjang belanja. Kelli menghiraukan Reyhan,

"Itu buah sama ice cream-nya buat siapa?" tanya Kelli, Reyhan tidak menjawab pertanyaan perempuan itu. Ia memilih berjalan ke arah kasir.

Setelah membayar semuanya, keduanya keluar dari supermarket. Kelli yang masih penasaran, "Jawab gue, itu buat siapa?"

"Lo pilih duduk sendiri atau gue gendong kaya tadi?" tanya Reyhan, perempuan itu langsung duduk di jok belakang. Sama seperti tadi, Reyhan mengendarai dengan kecepatan tinggi dan Kelli yang mengaitkan tangannya di pinggang laki - laki itu.

Motor Reyhan berhenti di depan rumah yang bisa di katakan kecil. Kelli mengernyit, untuk apa Reyhan membawanya kesini.

"Sampai kapan lo di atas motor? Turun," perintah Reyhan dan berjalan meninggalkan Kelli.

"Eh, tungguin gue." Kelli pun turun dari motor dan mengekor di belakang Reyhan. Reyhan mengetuk pintu kayu di depannya, tidak lama pintu itu terbuka.

"Kak Reyhan!" pekik anak kecil itu girang seraya memeluk Reyhan, sedangkan laki - laki itu membalas pelukan anak kecil itu.

"Cio kangen sama Kak Reyhan. Ayo masuk kak," ajak Cio.

"Ini ice cream buat Cio," kata Reyhan seraya memberikan plastik berisi ice cream.

"Makasih kak," balas Cio sembari tersenyum lebar. 

Kelli yang merasa tidak di anggap, ia mendengus. Reyhan pun menggandeng tangan Kelli, mengajak perempuan itu untuk masuk. Reyhan pun menyalimi Ibu dan Ayah Cio, begitu juga Kelli.

Reyhan menyodorkan plastik berisi buah - buahan kepada Ibu Cio.

"Ya ampun nak Reyhan tidak usah repot - repot. Lho ini siapa nak Reyhan? Ini bukan perempuan yang waktu itu kan?" tanya Ibu Cio, Kelli mengernyit. Memang siapa yang Reyhan ajak kesini selain dirinya, Kelli pun berusaha untuk tidak peduli.

"Bukan Bu. Ini Kelli, pacar Reyhan," ucap Reyhan, Kelli yang mendengar itu sontak menginjak kaki laki - laki itu.

"Aduh...," ringis Reyhan, ia menatap Kelli sengit. Sedangkan perempuan itu mengindikkan bahunya.

"Kenapa nak Reyhan?" tanya Ibu Cio, Reyhan hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Bu kalau boleh tahu, bapaknya sakit apa ya?" tanya Kelli hati - hati. Setelah menanyakan itu, ia bisa melihat raut sedih di wajah Ibu dan Ayah Cio.

"Tumor otak, nak Kelli," jawab Ibu Cio lemah, Kelli dan Reyhan terkejut. Suasana pun menjadi hening, Kelli merutuki kebodohannya karena bertanya tentang hal itu.

"Kak Reyhan, Cio punya layangan baru. Ayo main," ajak Cio, Kelli bersyukur Cio datang di waktu yang tepat.

"Ayo, tapi Kak Kelli boleh ikut kan? " tanya Reyhan, Cio pun beralih memandang perempuan di samping Reyhan.

"Aku kira ini tadi Kak Nita, ternyata Kak Kelli ya. Aku Cio kak." Cio tersenyum lebar, sedangkan Kelli terkejut. Ternyata perempuan yang di bawa Reyhan itu Nita.

Cio pun mengajak keduanya di belakang rumah, Kelli dan Reyhan takjub melihat hamparan sawah. Rumah Cio ini terletak di pinggir kota.

Anginnya pun kencang sangat cocok untuk bermain layang - layang. Sore itu langit tampak indah di pandang. Cio memegang layangannya sedangkan Reyhan memegang benang, ketika dirasa sudah siap Reyhan pun berteriak "Lepas." Cio pun melepas layangannya, Reyhan berlari hingga akhirnya layangan itu bisa terbang ke atas. Keduanya tertawa bangga.

"Wah Kak Reyhan hebat," puji Cio. Kelli yang melihat interaksi keduanya tanpa sadar tersenyum lebar. Ia tidak menyangka, laki - laki seperti Reyhan suka dengan anak - anak.

"Kell, kata Cio gue hebat! " teriak Reyhan dengan bangga, Kelli memutar bola matanya jengah. Laki - laki itu tidak berubah, sombong seperti biasanya. Kelli menggeleng seraya tersenyum.

Setelah menyerahkan benang layang - layang itu kepada Cio, Reyhan menghampiri Kelli yang duduk dibawah pohon. Ia pun ikut duduk di sebelah perempuan itu, Reyhan tidak henti - hentinya tersenyum. Keduanya mengawasi Cio yang masih bermain layang - layang.

"Kell," panggil Reyhan, perempuan itu menoleh.

"Makasih udah mau pulang sama gue dan ikut gue kesini," ucap Reyhan seraya tersenyum lebar, sedangkan Kelli terdiam melihat senyuman Reyhan dalam jarak yang dekat. Rasanya jantungnya ingin keluar dari tempatnya, ia berharap Reyhan tidak mendengar suara jantungnya yang menggila.

"Rey, lo dengar sesuatu nggak? " tanya Kelli memastikan.

"Dengar apaan? " tanya Reyhan balik, Kelli pun menggeleng dan membuang muka.

"Wajah lo kenapa? Kok merah," tanya Reyhan lagi seraya memegang kedua pipi perempuan itu. Kelli menepis tangan Reyhan.

'Reyhan bego,' umpat Kelli dalam hati. Sedangkan Reyhan tersenyum dalam diam.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C12
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen