App herunterladen
22.22% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 10: Terluka

Kapitel 10: Terluka

Tidak ada atap di atas ruangan itu sehingga cahaya bulan langsung menembus dan menyinari ruangan itu. Namun, bukan itu yang membuat mereka berdua terkejut, melainkan mereka melihat sekitar sepuluh orang berjubah hitam dan bertudung hitam mengelilingi sebuah tempat tidur berbahan batu. Terbaring seorang perempuan berbaju putih yang terikat tangan dan kakinya. Mulutnya juga ditutupi kain putih yang diikat di belakang kepalanya. Rambut wanita itu berantakan. Dia terus meronta. Wajahnya menyiratkan kalau sekarang ia sangat ketakutan.

Orang-orang berpakaian serba hitam itu mengelilingnya dan melakukan gerakan memutari perempuan yang ada di tengahnya. Dari mulut-mulut mereka bersenandung sebuah lagu yang seperti nyanyian sesembahan. Satu dari mereka memegang sebuah benda panjang dan runcing. Tidak lama kemudian orang itu maju mendekati perempuan yang terbaring. Diangkatnya tinggi-tinggi benda tersebut. Tampak perempuan itu takut setengah mati. Sedangkan Yunsoul dan Hansol terkejut dalam bungkamannya melihat kejadian itu.

Tanpa rasa kasihan. Orang itu mengarahkan ujung runcingnya tepat pada jantung perempuan itu seiring dengan puncaknya lagu dan tarian. Perempuan itu berteriak, namun teriakannya tertahan. Hujaman pedang itu langsung menembus dada dan jantungnya. Perempuan itu langsung mati. Kemudian tidak lama, ditariknya benda tersebut. Darah yang menempel dijilatnya tanpa rasa jijik.

Orang-orang berpakaian hitam itu kembali mengelilingi perempuan yang baru meregang nyawa. Dengan kembali mengerak-gerakkan tangan ke atas dan ke bawah, menunjuk perempuan itu lalu menunjuk bulan. Sembari terus bersenandung. Menyanyikan lagu sesembahan untuk tuan mereka.

"Apa yang sedang mereka lakukan? Ritual? Dengan membunuh manusia?" Yunsoul menatap tidak percaya peristiwa itu. Yunsoul merasa ada sesuatu di dekat kakinya. Ketika ia melihat, Yunsoul terpekik, "Aaaahh!"

Pekikannya berhasil membuat tikus yang ada di dekat kakinya kabur. Sedangkan orang-orang berpakaian hitam itu serempak menoleh ke arah pintu. Mereka melihat dua orang di balik pintu yang sedikit terbuka itu.

Yunsoul dan Hansol kaku mendapati orang-orang itu mengetahui keberadaan mereka. Orang-orang itu menatap tajam dan berjalan menghampiri mereka. Hansol segera menarik tangan Yunsoul dan berlari pergi dari depan pintu. Mereka menuruni tangga dan berjalan terburu-buru. Yunsoul dan Hansol merasakan takut. Takut kalau orang-orang itu akan membunuh mereka juga.

Yunsoul melihat orang-orang itu mengejarnya. Jarak mereka cukup dekat. Nafas mereka terengah-engah ketika sampai di lantai satu. Tapi, orang-orang itu masih mengejar dan satu dari mereka melompat dari tangga lantai dua ke lantai satu. Orang itu, orang yang membawa benda runcing itu, menghalangi jalan Yunsoul dan Hansol.

"Yunsoul, kita terjebak!"

Tidak ada cara menyelamat diri, selain bertarung dan mempertahankan diri.

***

Kedelapan pasang mata saling menatap penuh kebencian dan saling menantang. Mungkin inilah saatnya kedua musuh ini untuk bertarung. Memproklamirkan siapa yang terhebat di antara mereka. Kaum vampir atau kaum serigala.

"Apa alasan kalian bertemu kami? Setahuku kita tidak punya hubungan yang dekat untuk itu."

"Alasan kami bertemu kalian saat ini adalah untuk memperbaiki hubungan kita. Kami ingin menyadarkan tentang takdir kalian. Kalau majikan tetaplah majikan dan anjing tetaplah anjing."

"Kami bukan anjing. Kami serigala dan kami tidak punya majikan siapa pun. Bangunlah dari tidur panjang kalian."

"Dasar anjing rendahan!"

"Kalian hanya lintah menjijikan yang ingin sekali aku injak-injak."

Brukk

Tanpa aba-aba Jaehyun langsung melancarkan tendangan tepat pada dada Taeyong hingga membuatnya jatuh tersungkur, "Sebaiknya kita akhiri perdebatan ini. Dan mulai bertarung. Kita buktikan siapa yang terbaik."

Taeyong menatap benci pada lawannya. Begitu pun ketiga temannya. Pertarungan pun dimulai. Satu lawan satu. Jaehyun melawan Taeyong. Taeil berhadapan dengan Yuta. Ten melawan Winwin. Terakhir, Doyoung melawan Kun.

Yuta memukul wajah Taeil, namun Taeil berhasil menghindar dan balik menyerang Yuta. Saling pukul, saling tendang tidak terhindarkan lagi di antara kedelapan laki-laki itu. Jaehyun memanfaatkan kesempatan dan mencekik leher Taeyong. Beberapa kali Taeyong memukul lengan Jaehyun yang mencekiknya. Dia pun berhasil terlepas dari Jaehyun dan langsung balik mencekiknya. Tapi, Jaehyun berkilah dan memukul Taeyong.

Doyoung berhasil menjatuhkan Kun. Kemudian duduk berjongkok dan kembali memukuli wajah Kun sampai beberapa kali dengan kuat. Kun tidak tinggal diam, ia menendang perut Doyoung dan membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. Dibalikkannya posisi, Doyoung berada di bawah dan Kun memberikannya pukulan beberapa kali pada wajahnya.

Sementara itu, Winwin menahan serangan dari Ten yang berusaha menghajarnya. Lengan yang sempat tertahan oleh Winwin digunakannya untuk memukul-mukul dada Winwin dengan sikutnya. Winwin mundur dan beberapa saat kemudian balik menyerang Ten dengan melancarkan tendangan-tendangannya. Saat ini mereka belum menggunakan kekuatan vampir maupun serigala karena mereka tahu belum waktunya digunakan. Mereka masih bertahan dan menyerang dengan kekuatan biasa.

***

Hansol menatap cemas Yunsoul. Banyak peluh keluar dari sekitar dahi dan sisi wajahnya. Ia menahan sakit di bagian kiri perutnya. "Oppa, aku baik-baik saja. Aku bisa bertahan," ucapnya karena melihat wajah Hansol yang sangat mengkhawatirkannya.

Hansol tidak bisa konsentrasi menyetir saat ini. "Kau terluka mana mungkin kau baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja, Oppa. Tenanglah." Yunsoul berusaha menenangkan Hansol dan tetap menahan darah yang keluar dari luka di perut dengan tangan kanannya.

Tadi, ketika mereka melawan orang-orang berpakaian hitam itu, Yunsoul terkena benda runcing di bagian perutnya. Untung saja ia bisa menahan tangan orang itu yang berusaha menusuknya lebih dalam. Orang-orang itu menginginkan Hansol dan Yunsoul mati karena sudah menganggu ritual mereka.

Entah kekuatan apa yang tiba-tiba datang. Yunsoul mendorong orang yang menusuknya hingga tersungkur. Digunakannya sisa-sisa tenaganya untuk melumpuhkan orang itu melalui pukulan ataupun tendangan dari Yunsoul. Kemampuan Hansol dalam bela diri juga sangat bagus. Ia berhasil menjatuhkan orang-orang itu. Ketika melihat Yunsoul terluka dengan segera ia menarik tangan Yunsoul dan memanfaatkan kesempatan kabur dari orang-orang itu. Berlari keluar rumah dan bergegas masuk mobil.

Yunsoul saat ini terkulai lemas duduk di kursi joknya. Hansol melajukan mobilnya dengan sangat cepat. Dia ingin segera sampai di rumah sakit supaya Yunsoul bisa segera diobati. Mereka sekarang memasuki daerah pinggiran kota. Mata Yunsoul menerawang melihat bulan kemudian melihat sebuah gedung tua tinggi yang tidak dipakai lagi. Matanya memicing melihat beberapa orang yang tengah berkelahi di dekat gedung tersebut.

"Tunggu oppa. Bisa kau hentikan mobilnya sekarang?"

Hansol terheran mendengar Yunsoul menyuruhnya menghentikan mobil. Ia pun terpaksa menuruti Yunsoul dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. "Ada apa?"

***


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen