Acara ulang tahun Ny. Anita yang ke 50 sangat megah. Tamu yang di undang bukan hanya teman dan keluarga dekat, bahkan ada beberapa pejabat pemerintah dan rekan- rekan bisnis suaminya dari dalam dan luar negeri. Untuk tamu undangan wanita mengenakan dress code warna gold. Semua dekorasi berwarna emas bahkan kue ulang tahunnya di lapisi emas.
Chloe mengikuti Marco memasuki ruang pesta dengan langkah pelan, jujur dia paling tidak suka menghadiri acara-acara yang hiruk pikuk seperti ini. Melihat keengganan istrinya, Marco meraih tangan Chloe dan menggenggamnya.
Begitu memasuki ruangan Marco mengedarkan pandangan mencari tuan rumah, setelah menemukannya Marco membawa istrinya untuk memberikan ucapan selamat. Ketika mereka semakin dekat dengan nyonya rumah, si empunya acara yang mengenakan baju berwarna emas yang tampak berkilau saat terkena sinar lampu langkah Chloe terhenti. Marco menatap istrinya dengan alis terangkat
"Marco apakah yang berulang tahun tante Anita ?" tanya Chloe dengan suara bergetar
"kamu mengenalnya ?" Marco balas bertanya
Chloe menggigit bibir bawahnya dengan gelisah sambil menundukkan kepalanya
"bisakah aku tidak ikut mengucapkan selamat ? aku mau ke toilet, aku akan menunggumu di...." Chloe mengedarkan pandangan dan melihat balkon yang remang-remang "di sana"
"ada apa ? apa yang salah ?" Marco menatapnya dengan penuh tanya
"nanti aku jelaskan di rumah" Chloe menatap suaminya penuh permohonan.
"oke, jangan kelayapan, nanti aku akan mencarimu"
Begitu Marco mengijinkan Chloe langsung melesat pergi, Marco menatap kepergian istrinya sambil menghela napas.
Chloe berjalan menuju balkon melewati meja yang penuh dengan kue dan minuman, dia berhenti dan mengambil beberapa kue dan segelas jus lalu berjalan kembali melanjutkan langkahnya menuju balkon. Chloe celingukan mencari meja untuk meletakkan piring kue dan jusnya saat seseorang menyambar kue di tangannya
"hah....bos ngapain kamu di sini ?" Chloe terpana melihat Stefan berdiri sebelahnya mengunyah kue hasil rampasan
"aku temani ratu ketemu sama temannya" Chloe mengeryitkan keningnya tidak mengerti "mamaku"
"aa..." dan sepotong kue Stefan jejalkan ke dalam mulutnya
"mama memaksaku ke sini karna mau mencarikan aku calon istri" jelas Stefan
"serius ? ha....ha.....ha...." Chloe terbahak, sepotong kue di masukkan lagi ke dalam mulut Chloe
"senang kamu ?" Stefan mencubit hidung Chloe
"tentu, kalau kamu menikah paling tidak berkurang satu pendosa penghancur hati wanita"
"bukannya kalau aku menikah lebih banyak hati wanita yang akan hancur ?"
Chloe mencibir dan memutar bola matanya, Stefan tertawa. Mereka tidak menyadari bahwa ke akraban mereka di awasi dari jauh.
Andrew tidak konsentrasi berbicara dengan orang-orang yang yang ada di depannya, matanya dari tadi tidak lepas dari Chloe. Dia melihat ketika Stefan menghampiri Chloe, dan setiap interaksi mereka menunjukkan bahwa mereka saling mencintai. Melihat itu Andrew merasa geram, genggaman tangannya pada gelas makin kuat.
Felicia yang berdiri di sampingnya mengamati perubahan sikap suaminya, dan dia mengedarkan pandangan, dia tau hanya Chloe yang bisa membuat suaminya bersikap seperti ini, tapi Chloe tidak mungkin datang di acara ulang tahun tante Anita. Tapi untuk mengurangi kecuriagaannya dia melirik di setiap sudut ruangan, Chloe adalah gadis yang tidak suka menonjolkan diri, setiap kali datang di acara seperti ini dia akan mencari tempat yang sepi dan tenggelam dalam dunianya. Dan benar saja, dia menemukan Chloe ada di balkon dengan seorang pria, tampaknya mereka sangat dekat, apakah itu suaminya ?
Felicia melirik suaminya ekspresi wajahnya tidak berubah tapi dia tidak banyak bicara, terlihat jelas sudut matanya mengawasi Chloe.
Ketika orang-orang yang ngobrol dengan mereka berlalu Felicia berbisik pada suaminya "tampaknya mereka saling mencintai"
"siapa yang kamu maksud ?" ekspresi Andrew berubah gelap
"tentu saja sepupuku" Felicia melirik suaminya dan mencibir "bagaimana ? masih mau menceraikan aku dan mengejar dia ?" Andrew mengabaikannya.
🍒🍒🍒🍒🍒
Tanpa menunggu istrinya Andrew berjalan ke arah balkon menghampiri Chloe dan Stefan yang sedang ngobrol dengan akrab, sesekali tampak Chloe tertawa.
"C....maaf terakhir kali aku lupa ucapan selamat untukmu" Andrew mengulurkan tangannya pada Chloe.
Chloe menayap tangan Andrew bingung, dia membiarkan tangan Andrew menggantung di udara "selamat untuk ?"
"selamat atas penikahanmu, semoga kalian bahagia" jelas Andrew
"oh....trimakasih" Chloe mengulurkan tangan hendak membalas tangan Andrew yang masih terulur tapi Stefan menahan tangan Chloe.
Stefan menatap Andrew penuh dengan permusuhan.
"aku sudah bilang jangan ganggu Chloe lagi"
"Stef hentikan" Chloe memperingatkan Stefan
"kenapa ? kamu kamu masih mencintai dia ? ingat dia sudah mencampakkanmu dan menikahi sepupumu, hanya bajingan yang bisa melakukan hal semacam itu"
Chloe menghela napas, dia tidak tau harus senang atau sedih melihat sikap teman-teman dekatnya bersikap sangat protektif terhadapnya.
"trimakasih kamu sangat perhatian padaku, tapi tolong jangan terlalu berlebihan, aku tau status Andrew sekarang adalah suami sepupuku, aku tidak akan menjadi orang ketiga dalam rumah tangga mereka" kata Chloe dengan tegas. Stefan tersenyum puas.
Sebaliknya ada kilatan ketidak puasan dalam mata Andrew, dia menatap Chloe dengan kekecewaan yang terpendam
"mungkin pengkhiantanku justru adalah hal yang tepat...atau...mungkin sebelum aku mengkhianatimu kamu justru lebih dulu mengkhianatiku" lalu Andrew meninggalkan mereka.
Chloe menatap kepergian Andrew dengan bengong 'apa maksudnya ? aku lebih dulu berkhianat ? bukannya dia yang melakukannya dengan Felicia ?"
Chloe menoleh pada Stefan mencoba meminta penjelasan, tapi Stefan juga mengangkat kedua bahunya tanda bahwa dia juga tidak mengerti.
"Stef...." seorang wanita cantik dengan garis wajah mirip pak Suri datang menghampiri mereka, tapi dia tidak datang sendiri, di sampingnya ada gadis berdarah campuran dengan tinggi badan diatas rata-rata gadis indonesia, wajah campurannya membuatnya tampak sangat cantik.
"oh sial dia menemukanku, seharusnya kita sembunyi di toilet" bisik Stefan di telinga Chloe, sekali lagi Chloe memutar bola matanya.
"Stef....mama mencarimu.....kenalkan ini Sharon" Mereka saling bertukar salam dan menyebutkan nama masing-masing, Ny. Kim menatap Chloe penasaran "dan ini.....?"
"ini Chloe ma.....dia....."
"saya..."
"dia pa....auww.....sialan sakit" Chloe mencubit pinggang Stefan
"jangan bicara omong kosong" bisik Chloe, lalu Chloe melanjutkan berkata pada Ny. Kim "saya pegawainya, saat ini dia tidak punya pacar"
"hei....." protes Stefan 'berani kamu menjualku ? aku akan menciummu' Bisik Stefan
'kamu berani melakukannya ? sepupumu akan menghajarmu' Chloe balas berbisik dengan ancaman
"jadi ? apa hubungan kalian hanya sekedar atasan dan bawahan ?" melihat interaksi keduanya Ny. Kim makin curiga
"tidak"
"iya"
jawab Chloe dan Stefan bersamaan. Ny. Kim tersenyum lalu menepuk tangan Sharon dengan lembut "Sharon kamu bisa tolong ambilkan minum untuk tante ?"
Sharon mengangguk sambil tersenyum manis dan berlalu meninggalkan mereka.
Melihat kepergian Sharon, Chloe mencium adanya alarm kesalah pahaman dan dengan tatapan membunuh dia menoleh pada Stefan.
"Chloe....." Ny. Kim meraih tangan Chloe dengan lembut dan menariknya ke sampingnya "kalau kalian saling mencintai tante tidak akan menghalangi kalian, kamu jujur saja, tidak perlu menyembunyikan perasaanmu pada Stefan di depan tante" kini Ny. Kim menatap Chloe dengan serius "apa hubungan kamu dengan Stefan ?"
"saya....."
"dia istriku" tiba-tiba Marco sudah berjalan menghampiri mereka, lalu mengambil tangan Chloe dari tantenya dan menariknya ke sisinya, Chloe meringis
"Marco !" seru Ny. Kim "jadi dia menantu yang selalu di banggakan oleh mamamu ?" Marco mengangguk
"besok malam kita akan makan malam bersama, dan aku akan mengenalkan istriku secara resmi pada seluruh keluarga kita" jelas Marco sambil melirik Stefan yang sedang nyengir kuda "kami akan pamit duluan, sampai jumpa besok tan" tanpa menunggu jawaban Ny. Kim, Marco menggandeng istrinya meninggalkan balkon.
"sampai besok tan" ucap Chloe sebelum dia mengikuti langkah suaminya yang membawanya dengan paksa meninggalkan pesta.
Sepeninggal mereka Ny. Kim menatap anaknya
"jadi kamu mau memanfaatkan sepupu iparmu untuk menghindar lagi ?"
"aiss....mama salah.....aku tadi sudah mau bilang kalau dia istri Marco, tapi mama memotongnya" Stefan mencoba menjelaskan untuk menghindari kemarahan nyonya ratu di depannya.
"kamu bilang hubungan kalian special ?"
"ya .....kan benar....dia sepupu iparku tentu saja special" Ny. Kim merenung memcoba mencern penjelasan anaknya yang kelihatannya masuk akal "oke sekarang kita juga pulang yuk" Stefan meraih pundak mamanya mengajaknya meninggalkan pesta, tapi Ny. Kim menepisnya
"kamu harus berbincang dengan Sharon" lalu Ny. Kim menyeret Stefan mencari Sharon.