Semalam Chloe tidur dengan nyenyak, dia merasa ayahnya sedang memeluknya dalam tidur, sampai sekarang dekapan hangatnya masih terasa. Dan pagi ini dia bangun lebih awal dengan tubuh segar dan suasana hati yang baik. Setelah mencuci muka dan gosok gigi dia turun ke lantai satu, membereskan rumah dan memasak beberapa makanan untuk sarapan, lalu dia menyiapkan sarapan diatas meja dan naik ke kamarnya untuk mandi.
Chloe keluar dari kamarnya dengan memakai jeans dan kaos oblong, bertepatan saat dia menutup pintu Marco keluar dari ruang kerjanya dengan rambut berantakan dan mata lelah.
"kamu tidak tidur semalam ?" tanya chloe sambil menatap marco dengan prihatin
"hmm..." gara-gara siapa coba aku tidak bisa tidur' batin marco
"ayo sarapan" ajak chloe riang
Setelah membersihkan diri Marco turun dengan memakai kemeja putih lengan panjang. Saat dia turun Chloe yang tengah duduk di meja makan menatapnya dengan tatapan terpukau 'kenapa aku baru sadar kalau aku menikahi pria yang sangat tampan' gelas susu yang dia pegang hampir jatuh 'sial...sial...sial kenapa aku deg deg an...aish...sepertinya aku naksir suamiku' rutuknya dalam hati.
"kamu yang masak semua ini ?"
suara marco menyadarkannya dari kelinglungan
"iya" Chloe menatap omlet, salad sayur, dan nasi goreng di atas meja "kenapa ?"
"hmmm...." Marco mencicipi nasi goreng "lumayan, aku baru tau kamu bisa masak" Chloe tercengang "selama kita menikah, ini pertama kalinya kamu masak" jelas marco sambil menyuapkan sesendok demi sesendok nasi goreng ke mulutnya
"sepertinya aku istri yang payah"
"mungkin" gumam marco sambil melirik chloe.
Melihat penampilan chloe memakai jeans dan kaos oblong marco mengeryitkan dahi
"kamu mau pergi ?"
"hmm..." gumam chloe sambil menyuapkan salad ke mulutnya "sudah waktunya aku kembali kerja"
Marco meletakkan sendoknya dan menatap chloe
"kamu oke ?"
Chloe menatap balik
"selain amnesia secara fisik aku sehat"
"mengenai ayahmu ?" tanya marco sedikit ragu
"oh.....aku baik- baik saja, aku yakin ayahku tidak mau aku terus bersedih, lagi pula semalam aku bermimpi ayah memelukku saat aku tidur"
"uuhuuk..." Marco tersedak nasi goreng di mulutnya dalam hati dia merutuk 'sialan yang memelukmu semalam aku, bukan ayahmu'
"ini minum" chloe menyerahkan air putih dengan tatapan prihatin.
🍒🍒🍒🍒🍒
Setelah selesai membereskan meja dan mencuci piring, chloe mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah. Melihat chloe, Marco membuka pintu mobil
"masuklah"
"enn.....aku naik grab saja"
"masuklah, kita satu arah"
"benarkah ?" tanya chloe sambil masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu Marco memutari mobil, duduk di belakang kemudi dan menyalakan mesin.
"kantormu dimana ?" tanya chloe setelah memasang sabuk pengaman
"tidak jauh dari tempatmu"
Dan mereka diam. Chloe mengeluarkan ponselnya membuka kontak telpon lalu menutupnya. Demikian terus dia lakukan setiap sepuluh menit. Marco meliriknya
"apa yang salah dengan kontakmu ?" tanya Marco akhirnya
"tidak ada" jawab chloe enggan
"lalu kenapa kamu terus membuka dan menutupnya ?"
"tidak apa-apa, iseng saja"
Chloe tidak mau memberi tau Marco kalau dia mencari nomor kontak Andrew. Sekarang statusnya adalah istri Marco, jadi pasti Andrew statusnya juga berganti mantan tunangan donk. Tapi apa yang terjadi sebenarnya, kenapa dia putus dengan Andrew dan menikahi Marco ?. Siapa yang sebenarnya memutuskan pertunangan ? dia atau andrew ? mungkin andrew yang mengakhiri pertunangan itu, karna dia sam sekali tidak menemukan satu file pun foto andrew di ponselnya, nomor hpnya juga tidak ada dan parahnya dia lupa nomor hp andrew yang dulu dia ingat di luar kepalanya.
"kita sampai" kata Marco, membuyarkan lamunan Chloe.
Marco memarkir mobilnya di tempat parkir depan coffe shop tempat chloe bekerja. Coffe shop ini terletak di lantai dasar dari gedung perkantoran yang menjulang tinggi berlantai 30. Chloe keluar dari mobil dan menutup pintu, Marco juga melakukan hal yang sama
"trimakasih"
"hmmm"
Chloe berjalan meninggalkan tempat parkir, Marco berjalan di sampingnya
"kamu tidak perlu mengantarku, pergilah ke kantormu" Kata chloe melihat Marco berjalan di sampingnya
"hmm" Marco hanya bergumam dan tetap melangkah di samping Chloe.
Chloe berhenti menatap Marco
"aku baik-baik saja, kamu sudah mengantarku sampai sini, tidak perlu mengantarkan sampai toko" Chloe merasa tidak enak
"kantorku di atas di lantai 30, liftnya di belakang tokomu" jelas Marco sambil tersenyum
"oh" Chloe merasa malu, dia salah paham "masuk akal"
"apanya ?"
"mungkin karna sering melihatku makanya kamu naksir aku dan mengajakku menikah" kata chloe dengan muka serius
Marco tercengang 'yang ngajak nikah kamu bukan aku' batinnya, tapi akhirnya Marco tertawa mendengar hipotesis Chloe.
"Cih...pagi-pagi sudah pamer kemesraan" Tiba-tiba stefan muncul di belakang mereka. Marco dan Chloe menoleh, mereka menatap Stefan yang mencibir dengan jijik. Dan Stefan berjalan diantara Marco dan Chloe sambil menaruh ke dua tangannya di pundak mereka, tapi secara bersamaan mereka menepis tangannya. "kalian betul-betul pasangan yang menyebalkan" protes Stefan mendapat perlakuan seperti itu.
"Oke aku naik dulu, nanti aku turun untuk makan siang" pamit Marco pada Chloe "jangan menggertak istriku" ancamnya pada Stefan
"istrimu yang menggertakku" keluh Stefan.
Stefan dan Chloe masuk ke dalam toko berdinding kaca, sementara Marco berjalan menuju belakang toko.
"Chaoooo....." Sam dan Delfi teman kerja Chloe berteriak dan berlari serempak ketika melihat Chloe masuk. Mereka merentangkan tangan bersiap memeluk Chloe. Melihat dua pegawainya berlari ke arah Chloe, Stefan langsung menghadang mereka dengan kakinya
"kalian mau apa ? hah ?" tanya Stefan dingin
"kami kangen Chloe, pengen peluk Chloe" jawab Sam bersemangat
"kalian tidak takut sama yang disana ?" Stefan memberi kode dengan kepalanya, menunjuk ke samping toko. Mereka mengikuti arah kepala Stefan, dan melihat Marco berdiri di samping toko dengan mata membara, siap menghanguskan seluruh bangunan.