App herunterladen
36.49% Lihatlah Aku Yang Mencintaimu / Chapter 50: Ikhlas melepaskannya..

Kapitel 50: Ikhlas melepaskannya..

Begitu julia datang dengan membawa jus kok khristal dan sera ga kelihatan ya.

"jul, khristal sama sera mana? Kenapa ga barengan kalian?" tanya gue.

"yaelah sabar napa, lagian belum siap semua kok, nih masih antar jus kalian dulu."

"ohh,"

"nih jusnya kalian minum dulu, ntar lagi makanan nya nyusul.. "

"lah lo mau kemana dir?" tanya julia.

"gue toilet dulu,letakkan aja punya gue dimeja."

"eeeee,, dasar kunyut..." balas julia.

sebenarnya gue bukan mau ketoilet tapi penasaran sama khristal dan sera, gue khawatir kalau aja khristal bertingkah macam-macam sama sera, emank sih selama depan mata gue khristal baik sama sera, dibelakang kan kita ga tahu, jadi gue pengen lihat kondisi mereka sekarang.

Degh...!!

Benerkah ini percakapan khristal dan sera? Ya Tuhan, Gue mendengar semua percakapan mereka dibalik dinding dapur.

"maafin gue khris baru aja gue berprasangka buruk sama lo tapi ternyata lo ga seperti yang gue duga." gue bicara sendiri dengan pelan.

Dan dibagian percakapan khristal yang akan ajarin sera masak dan kebiasaan gue berhasil buat jantung gue diremas-remas. Tanpa sadar tangan gue juga ikut memegang jantung gue.

"ya ampun khris, sampai sedetail tuh lo memperhatikan gue, lo memang selalu yang terbaik khris.."

Dan dibagian ucapan khristal yang akan pergi dari kehiduapan gue berhasil ngebuat air mata gw menetes.

"khrisss, kok gue merasa nyess denger ucapan pisah yang keluar dari bibir lo, tapi lo bener khris sebentar lagi kita akan berpisah dan gue juga harus mempersiapkan diri untuk terbiasa tanpa lo disamping gue."

"maafin gue khris, selama kita bersama gue selalu marahi lo, bentak lo, cuekin lo dan menuduh lo dibalik pertengkaran gue dan sera. Maafin gue khristal."

"gue berdoa semoga lo bisa bahagia tanpa tekanan gue lagi, terlebih bahagia sama pasangan lo nantinya. Tapi perlu lo ketahui khris, sampai kapan pun gue tetap sayang sama lo.." gue pun berbalik dan kembali ketaman belakang.

Setelah gue mengantar jus sama mereka ditaman belakang, gue ga lama langsung kembali kedapur, belum lagi sampai dapur gue dikagetkan dengan sosok dirles yang sembunyi menyandar dibalik dinding. Dan gue pun langsung sembunyi ga jauh dari tempat dirles berdiri.

Gue syok, marah, kesel tapi juga sedih dengar ucapan dirles pada dirinya sendiri. Dan gue juga sedih mendengar percakapan sera dan khrisral. Gue tahu, meskipun selama mereka menikah, dirles marah sama khristal tapi kebenarannya adalah bahwa dirles sangat menyayangi khristal, sayangnya cuma sebagai sahabat.

Bener kata khristal, gue juga harus mengerti diposisi dirles. Dan bener kata khristal kalau cinta jangan dipaksakan. Tapi bagaimana pun dirles tetap salah karena mereka udah menikah dan dirles seharusnya belajar untuk menerima khristal bahkan mencintai khristal sebagai pasangananya.

Sialnya gue dan lainnya ga bisa berbuat apa lagi, usaha kami pun ga bisa membukakan hati dirles.

"gue sedih lihat lo khristal, bagaimana ada orang bodoh kayak dirles yang ga bisa melihat lo yang mencintai dia, bagaimana bisa dia ga peka sama lo khris? gue hanya bisa berdoa semoga ada kebahagiaan datang menghampiri lo." ucap gue dalam hati. kemudian menghampiri mereka didapur setelah dirles pergi dari persembunyiannya.

****

"hayy..... " sentak julia.

"astgaaaa..julia... " gerem gue.

"hehehe, kalian sih serius banget masaknya. Udah siap belum?"

"eh, julia gue tadi diajari khristal loh masak udang sambal ini dan ini masakan kesukaan dirles loh.." sahut sera dengan senengnya.

"hehe, jadi udang sambal ini lo yang masak ya sera?"

"hihihi ga semua sih cuma ada bantuan tangan gue masaknya. Ya kan khris?"

"uhmm...., dan lo julia harus rasakan perdana masakan sera. Pasti enakkk... " balas gue.

"heemmmm,, enak ga ya.." goda julia.

"hahahaha enak donk pastinya" sahut sera.

"yaudah, karena udah siap semua hidangannya, kita antar ketaman ya dan lo sera antar udang ini duluan ketaman ya?"

"kenapa harus gue khris? "

"heheh, karena kalau lo yang antar pasti dirles kaget ga nyangka pujaan hatinya bawa hidangan udang sambal makanam kesukaannya. Dia pasti makin kagum sama lo sera..."

"aahaa... Iya juga ya. Oke gue bawa udang duluan ya.."

"sipp...sip... " dan sera pun pergi ketaman belakang.

"khris..."

"ya jul?"

" loh, lo kenapa julia? kenapa wajah lo sedih gitu hemm?" tanya gue kembali. Dan dia hanya senyum namun tersirat wajah sedih.

"julia, lo kenapa? jawab donk jangan cuma senyum aja."

"gue salutt sama lo khris, gue salut sama kesabaran lo, sama kebesaran hati lo menerima kekalahan lo.." ucapan julia menyentakkan hati gue. Kenapa dia tiba-tiba berkata seperti ini.

"lo kenapa jul? kenapa tiba-tiba lo berkata seperti ini?"

"gue udah nendengar semua percakapan lo sama sera."

"jul.." ucap gue dengan kaget.

"he em.., gue udah denger semuanya khris."

"maafin gue julia, gue harus lakukan semua ini demi dirles dan gue lakukan ini agar gue bisa tenang saat pisah dari dirles nantinya."

"iya..iya gue ngerti kok maksud tujuan lo. Dan lo ga perlu minta maaf sama gue." gue pun hanya mengangguk.

"tapi gue mohon sama lo khris, setelah semua ini berakhir lo harus bahagia kembali.."

"iya, gue akan coba julia.."

"harus donk, dan gue juga harus berterima kasih sama lo juga khris."

"hah! kenapa berterima kasih ama gue, emank gue lakukan apa sama lo?" tanya gue bingung.

"karena dari lo, gue belajar bahwa cinta jangan dipaksakan, karena kamu dan dia akan tetap terluka."

"he em..., itu lah yang gue maksud selama ini julia. Jika dipaksakan gue dan dirles akan tetap terluka."

"betull.., yasudah kita bawa hidangan lainnya ketaman yok ntar mereka curiga lagi sama kita."

"oke...ayo.." dan kami pun ketaman.

"wahh,,, sepertinya enak nih hidanganya.." ucap josh.

"heheheh,, semoga suka ya.."

"khristal dan julia mana?" tanya james.

"katanya sebentar lagi nyusul, nah itu mereka uda datang.."

"kenapa dengan kalian, kok lihatin kita gitu amat?" tanya julia.

"kalian kok lama sih, ga sabar nih mau makan" omel josh

"huuuuu... makan aja tuh dipikiran lo.." balas julia.

"biarin bhwee..."

"ini kalian tiga yang masak ya?" tanya dirles. Baru aja sera mau jawab tapi udah dijawab sama khristal.

"kalau yang udang sera yang masak.." jawab khristal.

"Gue tahu lo bohong khris..." batin dirles.

"khris...." lagi-lagi ucapan sera dipotong khristal.

"heheh, lo ga usa malu-malu gitu donk sera. Nih pasti enak kok. Oh ya dir, nih udang makanan kesukaan lo kan. Dicoba deh pasti enak..." ucap gue.

"Dan kenapa lo harus berbohong sih khris? Gue tahu ini lo yang masak sambil ajarin sera." batin dirles lagi.

"ohh,, nih lo yang masak sera? Iya, ini makanan kesukaan gue." tanya dirles pada sera.

"i..iya dir gue yang masak. " ucapnya sedikit kaku.

"hem...., enak nih. Yaudah mari kita makan semua sekarang uda pada laper kan.?" tanya gue pada mereka.

"khristal, terima kasih lo sampai segitunya bohong sama dirles hanya supaya dirles senang sama gue." ucap sera dalam hati sambil mandang khristal

"khris, gue hapal semua rasa bumbu masakan lo. Dan gue tahu ini masakan buatan lo. Rasanya sama persis seperti yang lo masak selalu ke gue. Terima kasih, karena maksud lo bohongi gue hanya karena supaya gue semakin cinta sama sera." ucap dirles dalam hati.

"maafin gue dir harus bohong sama lo, gue hanya ingin sera terlihat berusaha dimata lo." ucap khristal dalam hati.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C50
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen