Mengingat semua itu, senyuman dingn perlahan-lahan terukir di wajahnya. Ia tidak marah pada apa yang pernah Chunghee lakukan padanya, atau merasa dendam. Sama sekali tidak. Hanya saja dia terluka sangat parah, sehingga ia sendiri tidak tahu bagaimana harus menyembuhkan luka itu.
Pandangan Kim Daehyun tampang kosong, seakan-akan jiwanya sudah lama mati. Tapi, ketika ia kembali mengingat ingatan lima tahun lalu itu, ia benar-benar bisa merasakan kepahitan hatinya yang sudah menjalar ke sekujur tubuhnya, seperti sel kanker yang secara bertahap semakin ganas dan dengan pasti akan membunuhnya.
Ia ingin senbuh dari luka masa lalu itu, tetapi ia tidak ingin melupakan bagaimana ia begitu menyukai Park Chunghee.