Toni akhirnya pulang dengan tangan hampa. Di abaikan. Itu yang membuat Toni merasa kecewa. Dia tahu hal itu akan terjadi. Mungkin seperti inilah perasaan Papanya waktu hubungannya tidak direstui oleh orangtua sang mama. Adel meneteskan airmata saat melepas kepergian Toni tadi. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.
KEESOKAN HARINYA.
"Ton, aku mau bicara sama kamu." ucap Adel saat jam istirahat.
"Mau ngomong apa?" Adel duduk di sebelah Toni. Saat ini kelas sedang sepi karena teman-teman Adel pada pergi ke kantin membeli makanan.
"Kamu masih ingin memperjuangkan hubungan kita?" Adel menatap Toni serius.
"Mau Del. Tapi saat ini tidak banyak yang bisa aku lakukan, karena terbatasanya kemampuan yang aku miliki."
"Ton, bawa aku kabur saja ya. Atau kita kawin lari. Aku ga mau menikah dengan orang yang tidak aku cintai. "
Toni terbelalak saat Adel mengatakan demikian.
AUTORENGEDANKEN
ANESHA_BEE
Senang sekali punya anak yang hebat seperti mereka ini ya.
Oh ya saya tuh kmren baca di platform sebelah. Ada satu novel itu readernya itu komennya pedas2. Saya salut lho sama pembaca di WN terutama yg mampir di novel saya. ga ada yg komen sepedas itu. pernah sih 2 orang yang saya ingat sampai sekarang.tapi setelah itu ga ada lagi. Ajining diri soko lathi. kehormatan diri tergantung dari lisan kita. Terimakasih selalu memberikan respon positif untuk saya. love you All