"Satu tahun… dua… empat tahun kami beraksi… Isandru dan ayah Damian tewas pada akhir tahun itu dalam sebuah misi. Damian menggantikan ayahnya dengan luar biasa. Kemudian, tanpa terasa dua belas tahun pun berlalu sejak pembentukan kami. Kekuatan kami melaju tiada terhentikan. Itulah masa keemasan kami. Klien dan Korban datang tiada henti, semua memercayakan kepada kami. Bahkan para Penguasa, termasuk para Ratu, bahkan Deva pun takut kepada kami. Kami bagaikan Malaikat Maut. Kekuatan dan keterampilan kami berkembang, juga pengaruh kami. Makin banyak warga Kaum yang bersimpati dengan upaya kami, hingga Entakrian kami semakin besar. Hingga menyesakkan banyak klan dan menggelisahkan para Tetua. Tetapi kami terus melaju, tak terhentikan. Kejayaan itu, kegembiraan itu, rasanya seperti baru terjadi kemarin saja."
"Kapan kalian datang ke Yalai Bayourunaa?"
"Setahun setelah Eryan menyatukan kami. Kami masih sangat muda… Eryan baru saja berusia 17 tahun."