Kapitel 94: Diwaya Ruwaligra: Api Arus Kehidupan

Kabut Kelabu menari-nari gemulai, sebelum berubah menjadi api biru dan hijau: Roh Hijau Gunung Biru, sebelum berubah menjadi Putri Angin Emas, kemudian Sabit Petir Merah.

Di dalam kepompong energi, Wander menari semakin cepat, dan energinya naik menjadi Singa Kaisar Biru, lalu akhirnya ia mencapai tahap Katedral Akik Biru Laut…

[Disinilah ia dahulu berpikir segalanya berakhir …

Disinilah ia berpikir terletak batasan puncaknya …

Tapi sekarang, tidak ada yang mustahil… Tidak ada!]

Sebuah cakrawala baru telah terbuka di hadapan mata batinnya…

Horison yang luas dan tanpa batas!

Cangkang halus bak mutiara dari aura berwarna hijau zamrud itu perlahan kembali berubah menjadi kelabu, menjadi Kabut Kelabu lagi, dan sekarang perubahan dari tingkat satu ke yang lain mulai semakin lancar, cair seperti air, mengalir, makin cepat setiap siklusnya!

[Siapakah Shishou? Tidak… Harus berkonsentrasi…

Lupakan dahulu semua misteri…

Ayo fokus… Untuk terus hidup…