Zea hanya tertunduk malu karena ketahuan berbohong. ia sudah tidak bisa mencari alasan lagi saat ini. konyol memang, ketika mencari alasan tadi ia hanya asal berbicara saja.
"Bibi ini ada-ada saja. aku tadi baru nonton drama lucu, jadi masih teringat terus tertawa sendiri deh. ya kebetulan pas aku ketawa, bibi datang." kata Zea yang pantang mundur untuk mengakui bahwa hatinya memang sedang berbunga-bunga dan bahagia saat ini.
"Iya, bibi deh yang salah lihat. Ya sudah, ayo kita makan malam dulu. ini sudah sangat malam dan sedikit telat untuk makan malam." kata bibi Anne yang tidak ingin memperpanjang Masalah sepele seperti itu. lagi pula itu urusan anak muda yang bukan urusannya. ia cukup mengawasi dari jauh dan menasehati, jika memang diperlukan. hitung-hitung ia adalah orang pengganti bagi tuan Johan dan nyonya Dina bagi Zea, ketika kedua orang tua Zea sedang tidak ada di rumah karena majikannya itu telah mempercayakan putrinya untuk di jaga oleh bibi Anne.