Kapitel 224: Hari-hari Tanpa Bian

Menjelang subuh Mumut bangun dari tidurnya, dia merasa aneh ketika tak ada sepasang lengan yang melingkari perutnya dengan posesif dan tak ada wangi maskulin yang memenuhi hidungnya. Mumut membuka matanya dan hanya melihat Bima yang masih terlelap di sampingnya. Mumut mencium dahi Bima dan mengelusnya punggungnya perlahan, dengan hati-hati Mumut turun dari tempat tidur agar tidak membangunkan anaknya. Mumut menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri kemudian melakukan sholat subuh di kamarnya. Dalam doanya Mumut meminta agar Bian diberi keselamatan dalam perjalanannya dan juga diberi kemudahan dan kelancaran dalam semua urusannya. Dia juga berdoa agar rumah tangganya senantiasa diberi ketentraman dan kebahagiaan.