App herunterladen
85.14% Kannoya Academy / Chapter 383: It's time to say hello

Kapitel 383: It's time to say hello

Time Ruiner terluka sangat parah. Ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Para pahlawan memutuskan untuk menjenguknya.

.

"Maaf, Butterfly, Establishment, Ms. Love, Invisible Man, Umbrella Girl, Flame Man.... waktu hidup Time Ruiner hanya tinggal 5 menit lagi dari sekarang.... kita sudah berusaha sekuat tenaga tapi.... rupanya hanya ini yang bisa kami lakukan." Kata seorang dokter.

Butterfly sangat terkejut dan terpukul.

"Para pahlawan... Time Ruiner sepertinya ingin bertemu dengan kalian." Kata seorang perawat yang tiba-tiba keluar dari kamar perawatan Time Ruiner.

.

Butterfly memasuki ruangan itu terlebih dahulu. Yang lainnya segera menyusul Butterfly.

.

"Ara ara.. Time Ruiner..." kata Butterfly berusaha untuk tetap ceria di depan Time Ruiner.

"Teman-teman....." kata Time Ruiner lemas.

"Maafkan kami... kami terlambat di sana... aku juga terlalu lemah." Kata ms. Love sedih.

"Ini.... bukan..... salah.... kalian..." kata Time Ruiner.

Butterfly meneteskan satu air matanya,

"Tidak bisakah kamu menggunakan sihir pengembali waktu agar kamu tetap hidup? Apakah tidak ada yang bisa kamu dan kami lakukan?" Tanya Butterfly sedih.

"Lihat tanganku...." kata Time Ruiner.

"Benar juga.... jika aku bisa memberikan tangan sementara... apakah kamu bisa menyembuhkan dirimu?" Tanya Butterfly yang masih berharap.

"Tidak.... staminaku sudah tinggal 5 saja.... dan juga... mengembalikan semua luka-lukaku perlu stamina yang sangat banyak, kurang lebih 2000. Untuk pemulihan staminaku juga lama.... jadi... sepertinya sudah ini...." kata Time Ruiner.

Butterfly tidak dapat menahan tangisannya.

"Apa yang akan terjadi nanti tanpamu? Para penjahat pasti akan bermunculan dan menjadi senang! Para rakyat merasa tidak aman! Mereka kehilangan harapan! Setelah kehilangan Sun Hero dan Night Hero, para rakyat sudah merasa tidak aman! Sekarang.... mereka harus kehilangan pahlawan kembar lainnya ini?" Tangis Butterfly di depan semuanya.

"Butterfly..... maafkan aku menyela... tapi..." kata Time Ruiner.

Butterfly berhenti menangis,

"Masih ada harapan lainnya.... aku dapat melihatnya.... dari kedua mataku sendiri... sebelum Deadman dikalahkan telak.... aku sudah melihatnya.... semuanya...." kata Time Ruiner.

"Dan juga... kamu adalah harapan juga.... kalian yang lainnya juga." Kata Time Ruiner.

Butterfly mengusap air matanya, tetapi air matanya tetap saja deras mengalir.

.

.

.

"Lou? Lou?"

Semua pahlawan terkejut, seorang wanita tua datang secara tiba-tiba.

Time Ruiner memalingkan mukanya dari wanita tua itu.

"Lou.... di mana Louis?" Tanya wanita tua itu.

"Maafkan aku menyela, bu. Louis, alias Time Stop sudah meninggal dunia saat bertarung. Dia adalah pahlawan hebat yang mengorbankan nyawanya demi kita semua..." kata Butterfly sedih.

Wanita itu mulai menangis.

"Kenapa? Kenapa? Lou? Kenapa kamu membiarkan adikmu meninggal?" Tanya wanita itu.

Time Ruiner terlihat sedikit kesal. Butterfly mulai sedikit menyadari keadaannya, Butterfly memutuskan untuk berkata pada wanita itu.

"Bu, Time Ruiner tentu sebagai kakak sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindunginya." Kata Butterfly.

"Lalu, mengapa dia meninggal?" Tanya wanita itu.

Butterfly tidak bisa menjawab wanita tua itu. Butterfly merasa sedih.

"Mengapa ibu selalu memikirkan Louis saja? Ibu tidak pernah memikirkan diriku..." kata Time Ruiner sedikit kesal.

Butterfly memalingkan mukanya, Butterfly takut jika ada pertengkaran terjadi dan membuat Time Ruiner wafat dalam keadaan kesal.

Ms. Love juga memalingkan mukanya, ms. Love tak sanggup melihat mereka berdua bertengkar.

"...."

"Ternyata benar.... ibu tidak mencintaiku." Kata Time Ruiner.

Butterfly menahan rasa sakit itu... Butterfly melihat ke arah Ms. Love. Ms. Love juga sedih, mereka tidak mau hal ini terjadi.

.

"Bukan begitu...." kata wanita tua itu.

"Lalu apa.." tanya Time Ruiner.

.

.

"Ibu.... menyesal.... ibu memang bodoh... ibu sudah menjadi ibu terburuk di dunia ini... ibu..... memang dahulu ibu lebih mencintai Louis... tapi.... setelah ibu bertemu dengan seorang gadis berambut kecoklatan itu, ibu tersadar... ibu sangat bodoh hingga ibu tidak sadar jika ibu telah pilih kasih... ibu juga tidak tahu caranya meminta maaf padamu... ibu.... menyesal sekali.... maafkan ibu." Kata wanita tua itu.

.

.

Time Ruiner masih memalingkan mukanya.

Wanita itu menutup kedua matanya,

"Memang ibu tidak pantas diampuni... karena ibu telah merenggut semua kasih yang kamu perlukan dalam hidupmu... ibu sudah tahu jika ibu sudah menjadi ibu terburuk di dunia.... ibu tidak pantas diampuni..." kata wanita tua itu.

Butterfly dan Ms. Love mengalirkan air matanya sambil menghadap ke tembok.

.

"Ibu..." kata Time Ruiner.

Wanita tua itu membuka kedua matanya lagi.

"Semua orang memiliki hak... untuk dikasihi..." kata Time Ruiner.

"Aku tahu... ibu sangat bodoh--" kata wanita tua itu.

"Dikasihi berarti juga diampuni.... ibu..." kata Time Ruiner.

Wanita tua itu melihat ke arah Time Ruiner, putranya itu.

Time Ruiner melihat ke arah ibunya dengan penuh air mata.

"Meskipun ini susah.... tetapi ibu sudah menyesal.... ibu... meskipun ibu tidak menyesal.... semua orang berhak diampuni.... ibu.. aku mengampuni ibu." Kata Time Ruiner.

Wanita tua itu menangis dengan deras. Wanita tua itu berlari dan memeluk putranya itu. Mereka berdua saling menangis bersama. Butterfly dan Ms. Love juga ikut menangis dan memeluk Time Ruiner. Umbrella Girl menyusul dan memeluk Time Ruiner juga. Semuanya berakhir memeluk Time Ruiner.

.

Tak lama mereka melepaskan pelukan mereka, karena Time Ruiner meminta mereka agar tidak memeluknya terlalu erat karena Time Ruiner sudah kesusahan untuk bernafas.

Time Ruiner melihat ke arah Butterfly.

"Butterfly.... masih punyakah kamu.... foto itu?" Tanya Time Ruiner.

Butterfly ingat, ia masih menyimpannya. Butterfly membuka ponselnya dan segera mencari gambar itu.

"Ini.... mana mungkin aku menghapus kenangan kita semua, ara ara Louis memang pelupa." kata Butterfly yang masih berusaha untuk terlihat ceria dan tegar.

Louis melihat gambar itu. Louis tersenyum.

"Sungguh kenangan yang indah..." kata Louis alias Time Ruiner.

Time Ruiner meminta agar Butterfly mendekatkan foto itu kepadanya. Butterfly menurutinya. Time Ruiner mencium gambar itu, lalu ia mencucurkan air mata.

"Tak lama aku akan menyusul kalian...." kata Time Ruiner.

Butterfly memanggil Umbrella Girl agar menggantikannya untuk membawa ponselnya itu. Butterfly pergi keluar dari ruangan itu. Butterfly sudah tidak tahan.

.

"Teman-teman... tetaplah jaga kota dan negeri ini.... bantu orang lain.... dan juga... tetap jadilah pahlawan yang benar.... aku serahkan peringkat dan tugasku pada kalian..." kata Time Ruiner.

Semuanya mulai menangis, kecuali Flame Man dan Establishment. Establishment menahan tangisannya dengan sekuat tenaga.

.

"Tugasku.... sudah selesai..." kata Time Ruiner.

Dengan hembusan nafas terakhirnya, ia sudah tiada.

Semuanya meratap, terutama ibu Time Ruiner yang baru saja kehilangan kedua putranya. Karena ayah Time Ruiner dan Time Stop dahulu meninggalkan mereka pada saat usia mereka masih kecil, sekarang ibu Time Ruiner dan Time Stop akan hidup sendirian.

Dokter dan perawat datang. Mereka menutup mayat Time Ruiner dan membawanya pergi.

Butterfly merasa sangat sakit. Ia sudah kehilangan banyak sekali teman-temannya. Butterfly menutup kedua matanya.

Tak lama ia kembali tenang.

"Aku harus tetap maju dan menjadi pahlawan.." pikir Butterfly.

Lalu Butterfly menemui yang lainnya.

.

.

.

.

.

.

"Kakak! Kakak! Lama sekali!"

"Lou! Louuuuu!"

Lou terbangun terkejut. Ia melihat sekelilingnya. Lou sangat terkejut.

"Kakak! Hehehe! Kami sudah menunggu lho!"

"Louis..." kata Lou sedih.

Time Ruiner (Lou) segera berlari ke arah Time Stop (Louis). Time Ruiner memeluk Time Stop erat-erat, Time Ruiner menangis.

"Aah! Kakak juga sudah di sini!" Kejut Sun Hero (Natsuna)

Night Hero (Yasumi) datang kepada Time Ruiner.

Time Ruiner melihat ke arah Night Hero.

"Tenang saja.... aku sudah membacanya." Kata Night Hero sedikit tersipu.

"Maaf Yasumi, baru bilang saat itu.." kata Time Ruiner.

"Ayo! Tunggu apa lagi?! Yoooosh!" Teriak Sun Hero sambil menarik tangan Time Stop.

"EEEEEEEEH!" Kejut Time Stop.

Time Ruiner melihat ke arah Night Hero. Mereka saling bergandengan tangan, lalu mereka menyusul Sun Hero dan Time Stop.

.

.

.

.

.

.

.

.

Yukina terbangun,

"Mimpi aneh..." pikir Yukina.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C383
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen