Kapitel 93: Tak Berani Mengakui Cinta

Setelah tiga hari di rumah orang tuaku akhirnya kami diantar di rumah orang tua Ali oleh ayah ibu dan sejumlah kerabatku. Tak ada acara khusus hanya kumpul keluarga untuk mengeratkan kekerabatan antara kerabatku dan kerabat Ali. Acara itu berlangsung dengan akrab disertai dengan tawa dan canda. Aku hanya tertawa saat Ali jadi mendapat ledekan dari sepupunya, kata Alya biasanya Alilah yang sering meledek mereka jadi saat ini mereka seperti punya kesempatan untuk meledek Ali tapi bukan Ali namanya kalau tidak balas meledek mereka jadilah suasana di antara kami menjadi sangat ramai berbeda dengan para orang tua yang berbincang dengan serius meski sesekali ada tawa di antara mereka.