App herunterladen
11.76% Perjuangan cinta yang suci / Chapter 14: Rencana Mami Arjun

Kapitel 14: Rencana Mami Arjun

Arjun dan kiran sampai di rumah maminya.

"Mi,,,,mami,,,,panggil Arjun sambil mencari-cari maminya.

"Iya,,,mami di ruang keluarga.Arjun segera menghampiri maminya yang di ikuti kiran.

Sesampainya Arjun mencium pipi maminya dan kiran mencium tangan ibu mertuanya yang di balas mami arjun dengan mencium kening kiran lembut.Mami Arjun kemudian membelai kepala kiran.

"Kamu baik-baik saja sayang,,? tanya mami Arjun sambil melirik pada Arjun dengan tajam.Arjun tak menanggapi tatapan maminya.

"Iya mi,,,,jawab kiran dan duduk disebelah Arjun namun sedikit jauh.

"Apa yang mau mami bicarakan? Tanya Arjun yang sudah tak sabar.

Mami Arjun menarik napas pelan sambil melihat Arjun dan kiran." Mami ingin kalian pergi berbulan madu.ucap mami Arjun dengan cepat.

"APA,,,,,ucap Arjun dan kiran bersamaan dengan membelalakan mata mereka.

Mami Arjun tersentak kaget mendengar suara mereka berdua yang cukup keras dan juga sambil menahan tawanya melihat wajah anak dan menantunya yang begitu kaget.

"Mi aku sedang banyak pekerjaan.Aku tak bisah meninggalkan pekerjaanku mi.Arjun menolak permintaan maminya.

Bagai mana bisah bulan madu,di rumah mereka sendiri saja mereka pisah kamar.

Mami arjun menghela napas." Kamu pemilik perusahaannya ,tidak bisah kah kamu meluangkan waktumu untuk pergi berbulan madu bersama kiran,mungkin saja setelah kalian pulang dari bulan madu kiran langsung hamil.Kata mami Arjun sedikit kesal.

Arjun dan kiran terbatuk-batuk tersedak ludah mereka sendiri mendengar perkataan orang tua itu."Di sentuh aja aku gak gak perna oleh mas Arjun,gimana mau hamil.Tidurnya aja pisah kamar.Maaf mi,,kia gak bermaksud buat bohongin mami,mungkin keinginan mami buat miliki cucu dari aku dan mas arjun tak akan perna terwujud.Batin kiran merasa sedih.

Mendengar ibu mertuanya dan suaminya berdepat akhirnya kiran ikut bicara."Maaf mi,,,jangan paksa mas Arjun,benar yang di katakan oleh mas Arjun,tak mungkin mas Arjun meninggalkan pekerjaannya begitu saja,mami tau kan kalau pernikahan kami tidak ada yang mengetahui,dan kia juga gak bisah bepergian jauh-jauh mi.Dengan susah paya kiran menyembunyikan kesedihannya agar tak di ketahui.

Arjun menatap kiran dengan tatapan berbeda.Sedangkan mami Arjun menatap simpati pada kiran.

"Aku dan mas Arjun kan bisah bulan madunya kapan saja.kata kiran lagi sambil tersenyum miris.

Mami Arjun menghela napas lagi lalu tersenyum pada kiran." Baik lah sayang,,mami tak akan memaksa kalian.

Kiran hanya tersenyum tipis dan arjun menatap kiran dengan tatapan sendu.Arjun merasa seperti bersalah sudah memperlakukan gadis itu dengan tak adil.

*****

Hari itu kiran mau bertemu Aris lagi.Hubungan kiran dan Arjun masih sama seperti biasa tak ada yang berubah.

"Mas Arjun aku mau pergi kerumah ibu dulu sebentar.Pamit kiran saat melihat Arjun yang sudah mau berangkat kerja.

"Biar sopir yang antarin.! kata Arjun datar.

Kiran sedikit terkejut,biasanya kalau dia mau mengatakan akan pergi pasti jawabannya terserah,atau tidak menanggapi sama sekali,lebih parahnya lagi kadang arjun menjawabnya tak pulang pun tak masalah.

"Gak usah mas,,,teman aku udah jemput.Dia lagi nunggu didepan pintu gerbang.Tolak kiran halus dengan gugup.

Aris menautkan alisnya,merasa penasaran."Pergi saja.kata Arjun.

Kiran tersenyum canggung dan pergi meninggalkan Arjun.

Arjun yang penasaran mengikuti kiran keluar rumah dengan diam-diam.Entah mengapa dia merasa ingin tau apa yang akan di lakukan kiran.

Tangan Arjun mengepal kuat melihat kiran yang yang tertawa bahagia saat bertemu laki-laki lain dan memasuki mobil lelaki itu.

"Sial,,,,kenapa aku merasa tak suka melihat dia bersama pria itu.umpat Arjun.

Arjun masuk kemobilnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Pikirannya menjadi kalut dan juga tak tenang memikirkan kiran.

Sedangkan kiran dan Aris sudah sampai di panti.

"Asalamualaikum bu,,,

"Waalaikumsalam,,,

Bu aliya begitu senang saat melihat kiran dan langsung memeluknya."Kia ibu sangat kangen padamu sayang.kata bu aliya melepaskan pelukannya.

Kiran tersenyum pada ibunya."kia juga sangat merindukan ibu.jawab kiran.

Aris hanya memperhatikan mereka dengan tersenyum.

"Nak Aris,,,ucap bu aliya."Silahkan duduk nak Aris.

Mereka duduk dia ruangan tamu.

"Suamimu kemana sayang? apa nak Arjun tau kamu kamu kepanti? tanya bu aliya cemas.

"Iya bu,,,kiran uda pamit ko.Mas Arjun lagi sibuk kerjabu,makanya gak bisah nemenin kiran kepanti.Soalnya kia udah sangat merindukan ibu,mbok ina dan juga adik-adik.Jawab kiran sedikit berbohong mencoba menyembunyikan kesedihannya.Dia tak ingin ibunya sampai mengetahui masalah rumah tangganya.

Bu aliya tersenyum,namun Aris dapat melihat perubahan dari wajah kiran.

Mereka mengobrol cukup lama,dan akhirnya kiran dan pamit untuk pulang dengan di antarkan oleh Aris.Merekapun singga dulu di kedai Ria.

Ria begitu senang melihat kiran bersama Aris.Merekapun duduk bersama untuk bercerita.

Aris memanggil kiran saat kiran sedang asyik berbincang dengan Ria."Kiran,,,,kiran langsung melihat pada Aris.

"Iya ris,,,kamu uda mau pergi kekantormu ya? tanya kiran.Aris menggeleng."Tidak kia,,,aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu.ucap Aris dengan tatapan mata yang serius.

Seketika suasana menjadi canggung,kiran dan Ria memperhatikan wajah Aris yang terlihat serius.

"Kenapa ris? tanya kiran ingin tau.

"Apa kamu bahagia dengan pernikahanmu? aku dapat melihat dari matamu kia,kamu bisah bohongin ibu,tapi tidak padaku.Kamu menyimpan begitu banyak kesedihan saat ibu bertanya soal suamimu.Kata Aris dengan serius.

Kiran terdiam mendengar semua perkataan Aris begitu juga dengan Ria.Perasaan kiran menjadi sedih memikirkan perkataan Aris.Aris selalu tau apa yang disembunyikan olehnya.Dia pun tak perna bisah berbohong kepada Aris.

"Kia apa kamu baik-baik saja? tanya Ria.

Kiran menganggukan kepalanya sambil menjawab."Iya ka,,kia baik-baik aja.Kiran menarik napasnya berat dan menatap Aris.

"Kamu selalu tau apa yang aku sembunyikan Ris,,kata kiran lirih.

Ria terkejut mendengar ucapan kiran dan Aris menatap kiran dengan tatapan sulit di artikan.

"Aku mencintainya,tapi dia membenciku.Dia mempunyai seorang kekasih,hatiku sakit sangat sakit saat dia mengajak kekasihnya kerumah kami.

Kiran tersenyum miris dan menyapu air matanya yang sudah mengalir dipipinya.Ria ikut merasakan kesedihan kiran,sedangkan Aris mengepalkan tangannya,wajahnya memerah menahan amarah mendengar perlakuan suami dari sahabat sekaligus wanita yang begitu ia cintai.

"Tapi aku akan bersabar melewati ini semua.Aku yakin dia akan berubah suatu hari nanti,entah kapan akupun tak tau.Kiran mencoba tersenyum kembali.

"Aris,,,kamu tidak akan melakukan sesuatu kan? tanya kiran cemas melihat Aris.

Aris menghela napas kasar menatap kiran dan menggeleng kan kepala."Tidak,,,tapi aku akan selalu menjagamu kalau dia menyakitimu terus.Jawab Aris dengan penuh penekanan.

Kiran tertawa kecil dan Ria dapat melihat bahwa Aris memiliki perasaan terhadap kiran.Hatinya merasa kasihan melihat Aris yang memendam perasaan cintanya kepada kiran.Namun apa boleh buat,kiran sudah memiliki suami walaupun tak ada cinta di antara kiran dan suaminya.

Mereka mengobrol sampai akhirnya Aris sudah mengantar kiran untuk pulang pada saat jam makan siang.

😊😊😊

Suka suka suka gak,,? hehehe tolong nilainya ya😊😊😘😘 ga kasih bintang juga gak pa pa yang penting pada suka ama ceritaku😅😊😊


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C14
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen