Suasana hati Chi Wan yang semula baik tiba-tiba berubah menjadi buruk bak dirundung awan tebal yang membuatnya tidak bisa tertawa lagi.
Perayaan malam itu pun sudah berakhir, saat itu Yun Shanshan juga mabuk.
Chi Wan membawanya pulang dan hendak membawa Yun Shanshan ke kamarnya. Tiba-tiba ia melihat syal yang penuh dengan muntahan dan dibuang ke tempat sampah sebelum masuk apartemen.
"Xiao Wan!"
Tiba-tiba, terdengar suara serak yang sangat familiar ditelinganya.
Chi Wan menatap laki-laki yang saat itu juga sedang menatapnya, laki-laki itu berjarak beberapa langkah dari Chi Wan.
"Huo Tianyu?!"
Chi Wan hampir tidak mengenali penampilannya yang lusuh dan dipenuhi perban dikepalanya.
Jenggotnya compang-camping, pipinya dipenuhi goresan-goresan halus, dan tampak masih ada darah segar pada perban yang ada di dahinya.
Huo Tianyu saat itu tampak sangat malu. Pakaiannya kusut karena belum ganti selama beberapa hari.