15 menit kemudian hidangan tersaji,maria meletakkan buku d atas kiri kursi lalu berdiri menuju wasftafel mencuci tangan lalu mengeringkannya dan kembali ke mejanya mulai menikmati sendok demi sendok salad hingga habis lalu menuangkan saus pada piringnya meraih ayam crispy dan memakannya tampa menggunakan sendok...suapan demi suapan terlewat tampa suara,terkadang tatapan maria melayang jauh k laut,hidangan hanya tersisa tulang tulang ayam,begitu jelas terlihat bila maria begitu lapar.
usai makan kembali k washtafel mencuci tangannya dan kembali duduk pada tempat semula...buku kembali dibaca sembari menyecap air jeruk hangat.10 menit kemudian tangannya melambai tampa suara pada pelayan.
"ada yang bisa saya bantu nona?" tanya pelayan pada maria.
"bill" jawab maria cepat lalu kembali memindahkan pandangannya pada buku yang dibacanya.
"baik,mohon ditunggu" ucap pelayan dengan sopan.
**
verto mengecap anggur berlahan seakan ingin menahan waktu berjalan,gerald dan mizaki pria tampan bermata sipit asik dengan kelakar mereka namun sesekali mereka melirik pada verto yang terlihat gelisah tidak terpengaruh dengan gurauan mereka.
verto memberanikan diri menatap maria dhadapannya,terlihat maria melambaikan tangan dan seorang pelayan menghampiri maria lalu pelayan pergi meninggalkan meja maria.tidak berselang lama pelayan datang menyodorkan baki mungil lalu maria melihat dan meletakkan kartu pada baki.
pelayanpun pergi lalu kembali lagi menghampiri maria menyodorkan baki kecil lalu kembali mninggalkan meja maria.
"tsk.., sial " gerutu verto lirih lalu menghabiskan cepat anggur dalam gelasnya.beranjak dari kursi lalu pergi tampa suara dengan wajah tunduk menyembunyikan kemarahan.
"bukkk...." suara dua tubuh bertabrakan.
"pluk.." bunyi buku jatuh kelantai.
"aduh.." jerit lirih maria sembari tangannya menyentuh keningnya.
"...." verto.