App herunterladen
1.55% Akhirnya Cinta Datang Juga / Chapter 4: Menjalani Rutinitas

Kapitel 4: Menjalani Rutinitas

Hari-hari berlalu seperti rutinitas biasa buat Adelia, tanpa terasa telah lewat satu Minggu sejak pertunangan nya dengan Nathan. Sejak hari Minggu itu, Nathan dan Adelia hanya bersay hello di WA tanpa pernah bertemu satu dengan lainnya. Mereka berdua sibuk dengan rutinitas mereka, yang satu CEO dari sebuah perusahaan terkenal dan memiliki kekuasaan yang cukup luas dan yang lainnya merupakan wakil Direktur perusahaan entertainment. Seperti hari ini, hari Jumat yang merupakan hari sibuk di akhir Minggu, tampak Adelia sedang bertemu dengan klientnya di sebuah restoran di hotel agak jauh dari kantornya. Adelia berbincang-bincang serius dengan menggunakan bahasa Inggris yang fasih dengan klient dan disampingnya duduk seorang asisten mengetik semua yang disimpulkan ke dalam laptopnya. Kemudian terlihat kepuasaan dalam tawa mereka. Setelah selesai, mereka kemudian berjabat tangan dan satu persatu meninggalkan ruangan tempat meeting tersebut.

"Heru, kamu kembali ke kantor duluan ya, aku mau ke mini market, ada yg mau aku beli sebentar, nanti aku pulang naik taxi aja. Kamu pulang bareng pak Amin ya", perintah Adelia kepada Asistennya.

"Baik Bu. Tapi kalau ngga biar saya yang naik taxi aja, ibu yang diantar pak Amin.", tanya Heru hati hati agar tidak menyinggung bosnya. Dia tau watak bosnya, tersenyum ramah tapi apa yang dikerjakannya bisa berbahaya. Heru sudah beberapa kali melihat rekannya dipecat bila pekerjaan mereka tidak memuaskan hati Adelia, makanya Adelia mendapat julukan mematikan, "Pembunuh Cantik atau Beauty Killer". Biasanya kalau sudah Adelia yang melakukan pemecatan, jarang perusahaan lain menerima orang yg dipecat tersebut karena mereka tau, Adelia orang yang tau kwalitas seseorang dan bila sampai dia pecat berarti orang itu memang tidak berguna.

"Engga apa kamu aja sama pak Amin. Saya mau berjalan jalan sebentar sebelum kembali ke kantor. Oh ya nanti kalo sampai jam 4 saya belum kembali, kalo kamu mau pulang, pulang aja, tolong ruangan saya AC nya dimatikan. Tadi si komputer sudah saya matikan, cuma AC sengaja saya biar kan. Thanks ya.", ujar Adelia riang lalu bangkit dari duduknya dan membawa tas dilengannya. Dia berjalan santai sekali dan tampak anggun. Tak lama dia keluar dari Restoran dan berjalan menuju ke arah sebuah mini market tak jauh dari Restoran tadi. Heru hanya memandangi belakang tubuh bosnya sambil berujar, " Bu Adelia, semua pria normal pasti memimpikan menjadi kekasih ibu, akh tapi apa daya ibu terlalu jauh untuk diraih". Kemudian Heru bangkit dan segera menuju tempat parkir menemui pak Amin. Tak lama mobil melaju menuju kantor mereka.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C4
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen