"Bukan suka dengan Air.."
"Maksudnya?"
"Aku suka berada di bathtub bersamamu, menghapus malam itu,"
"Menghapus apa?" Seseorang yang tadinya terpejam kini membuka mata.
Kepalanya terbalik. menunggu celoteh aneh yang bakal keluar dari bibir sang lelaki.
"Menghapus malam dimana aku menangisi perempuan,"
"Perempuan??" Bibir Aruna ditekuk sempurna. Menyatakan ia tak paham, "kau menangisi mommy? Di Bathtub?"
Dan kepala lelaki berambut coklat memberi benturan ringan pada dahi Sang Perempuan.
"Buat apa aku menangisi mami di bathtub, yang ada …" dia menghentikan kalimatnya. Membuang muka angkuh itu ke arah jendela yang membentang di sisi kiri tubuhnya. seolah-olah Mahendra ingin mengamati gemerlap bintang di langit atau abu-abu di bawah sana. kumpulan pepohonan yang terselimuti kabut.