Di rumah zia,Riska cemas tak karuan.Dia morang maring di muka pintu kamar zia,sampai-sampai dia tidak pergi kerja.Dari semalam zia tidak juga keluar dari kamarnya,bahkan panggilan Riska dari luar kamar tak perna ada jawaban.Riska sudah tak tau harus berbuat apa.Menelfon leo,Leo tak perna menjawab telefonnya.akhirnya diapun menelfon kakaknya.walau nantinya kakaknya akan marah atas apa yang terjadi.
Tak berapa lama,Rehan sampai dengan buru-buru dan raut wajah panik.
"syukurlah ka Rehan sudah sampai.ucap riska dengan nada kawatir.
"apa yang terjadi? tanya rehan cemas.
"Nanti Riska ceritain,tapi ka rehan tolong dobrak dulu pintu kamar zia.Riska sangat kawatir terjadi sesuatu pada zia.kata riska suda tak karuan.
Rehan langsung menuruti perkataan adiknya,Dia pun juga sangat kawatir dan segera mendobrak pintu kamar zia.setelah beberapa kali di dobrak akhirnya pintu itu terbuka juga.
Riska dan Rehan segera memasuki kamar itu dengan buru-buru.Mereka melihat zia yang sedang duduk di lantai di ujung tempat tidur sambil bersandarkan kepalanya di ujung ranjang dengan membelakangi pintu.
"Zia,,,,panggil riska lirih dan segera ikut duduk di sebelah zia.Rehan pun juga segera menghampiri zia dengan perasaan cemas.
"zia,,,kau baik-baik saja.tanya riska pelan sambil memegang bahu zia.
Mendengar pertanyaan riska yang begitu kawatir padanya,zia pun mengangkat kepalanya dan melihat riska dengan mata sembab serta bengkak.Zia langsung memeluk riska dan kembali menangis pilu.
Riskapun ikut menangis,dia sangat prihatin terhadap keadaan sahabatnya itu.
"Apa yang terjadi pada zia? tanya rehan yang sangat penasaran,namun matanya menahan amarah.Zia yang mendengar suara Rehan melepas pelukannya pada Riska dan menatap rehan yang berada di samping Riska.
Zia langsung berhambur memeluk rehan dengan erat dan menangis semakin jadi.Rehan pun membalas pelukan zia dengan perasaan cambur aduk.
"Kamu jangan menangis terus,kasihan anakmu yang ada di kandunganmu,pastu dia juga merasakan kesedihan ibunya.ucap rehan menenangkan zia.
Mendengar perkataan Rehan,zia pun berhenti menangis."Memang benar,dia harus memikirkan kandungannya.pikir zia dan menyeka air matanya dengan tangannya.
Riskapun langsung merasa lega dan diapun menyeka air matanya.
"Kamu duduk dulu di atad tempat.kata rehan sambil membantu zia berdiri untuk duduk di atas.Rehan duduk di samping zia sambil mengusap bahu zia.
"Kamu ceritakan pada ka rehan apa yang terjadi.kenapa kamu bisa sampai seperti ini?
Riskapun juga sangat ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi.
Zia menarik napasnya pelan,sambil menatap rehan dan riska dengan tatapan sendu.
Ziapun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir.Rehan menahan amarahnya dia mengepalkan tangannya."Berani-beraninya ada yang berani menjebak zia,dan juga si varun itu sama sekali tidak percaya sama zia.pikir rehan dalam hatinya.
Riskapun melototkan matanya tak menyangka,dan segera memeluk zia dari sampingnya.
Melihat muka rehan yang sudahvmerah padam dengan tatapan tajam,zia memegang tangan rehan.
"Ka Rehan jangan marah sama ka varun.ka varun tidak salah,ka varun hanya belum percaya pada zia saja.ucap zia menatap rehan .Zia tau pasti rehan akan menghajar suaminya itu,walaupun sebenarnya dia tahu bahwa varun juga jago dalam ilmu bela diri.
"Kamu masih membela suamimu itu?ucap rehan tak mengerti.
"Setelah apa yang sudah varun lakukan padamu.kata rehan lagi dengan emosi.
Riska menganggukan kepalanya setuju dengan perkataan kakaknya itu.
"Iya,,aku juga tak terima,ka varun sudah berani kasar padamu.Kata riska dengan marah mengingat apa yang sudah di lakukan varun pada sahabatnya itu.
"Kalian jangan marah sama ka varun,aku sangat mencintainya lebih dari diriku sendiri.Jadi zia mohon ka rehan jangan marah dengan ka varun,dan jangan menghajarnya.ucap zia menatap rehan dengan penuh harap.
Rehan menghela napasnya dengan kasar dan mengusap puncak kepala zia dengan lembut.Dia tak akan perna bisah menolak setiap perkataan Zia maupun Riska.
Rehan sangat menyayangi zia seperti dia menyayangi Riska adiknya.
"Baiklah,,sejak kapan aku bisa menolak perkataan kalian.ucap rehan dengan pasrah.
Zia pun tersenyum dan kembali memeluk Rehan.
Riska hanya misru-misru dengan sikap zia yang terlalu mencintai suaminya itu.
"Udah kamu jangan cemberut kaya gitu,ucap rehan dan menarik riska yang berada di samping zia dan memeluknya juga.Zia pun mulai tersenyum walau hatinya masih sakit.
"Ris,,,aku lapar,dari semalam aku ga makan.ucap zia dalam pelukan rehan.
Riska langsung melepaskan pelukan kakaknya mendengar perkataan zia.zia pun melepaskan pelukanya.
"Astaga zia,kamu lapar,kamu kan sedang hamil,cuman gara-gara Si varun sialan itu kamu sampai ga makan dari semalam.kata riska mengomel tanpa henti.
zia pun bengong mendengar perkataan riska dan rehan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingka adiknya itu.
"Berhenti Riska,pusing kakak mendengar ocehanmu.ucap rehan.
Riska mendengus kesal mendengar perkataan kakaknya itu.
"Namanya juga orang kawatir.ucap riska cemberut.ziapun tertawa kecil.
"Ka rehan mau belikan makanan dulu.kalian tunggu di sini.ucap rehan dan di anggukan kepala oleh zia dan riska.Rehanpun meninggalkan mereka.
*****
Zia mandi setelah habis sarapan karena dia begitu lapar dan sangat lelah.Rehan pun sudah pergi kekantornya dan sekarang Riska selalu menemaninya.
"Kamu istirahat aja dulu,dan tidur,kamu terlihat sangat letih.aku akan menemanimu.ucap riska yang menemani zia di dalam kamar.zia pun menuruti dan segera tidur karena dia memang merasa sangat lelah menangis semalaman,dan tak lama diapun sudah terlelap dengan pulas.
"Kasihan kamu zia,gumam riska dan memperbaiki selimut zia dan meninggalkan zia.dia duduk diruang tamu sambil bermain ponselnya.
☺☺☺☺☺
udah jadi lagi satu partnya...babang varunnya belum muncul..sabar ya.😉☺ udah pada lihat karakter wajah babang varun dan zia di branda facebook ku dan karakter2 wajah lainnya? aku mau dengar komentarnya tentang karakter wajah mereka cocok apa engga. 😘😚🤔☺☺ trima kasih yang sudah mengikuti ceritaku ini😘