App herunterladen
93.66% Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 133: Melepas Mu

Kapitel 133: Melepas Mu

Setelah menghabiskan waktu dengan Raka lebih dari 2 jam , Farhan sudah merasa senang, dia harus menjaga kondisi badan Raka, Raka tak boleh kelelahan. Sejenak pikirannya teralihkan dari rasa sakitnya tadi.

"sayang udahan yaa mainnya" ucap Farhan.

"Raka masih mau main sama papa" sahut Raka.

"Raka, sudah waktunya istirahat yaa, papa janji kalau Raka sudah sehat papa akan main lagi sama Raka" ucap Farhan hangat.

Akhirnya Raka pun menurut ucapan Farhan.

Farhan pun menciumi Raka, dan memeluk erat Raka dengan penuh kasih sayang dan kehangatan.

Farhan pun menyerahkan Raka kembali ke perawat nya dan menyuruh nya membawa Raka masuk kedalam Kamar perawatan nya.

Raka melambaikan tangannya ke arah Farhan, Farhan pun membalasnya nya dengan senyum lebar, namun sebenarnya hati nya menangis, "Raka, semoga kamu bisa segera sehat sayang, papa hanya bisa menjaga kamu sampai disini, Papa kandung mu sudah kembali nak dan dia lebih berhak atas mu dan mama kamu, tapi selamanya kamu akan menjadi anak Papa sayang" gumam nya dengan tatapan sendu mata nya berbinar karena air mata yang menumpuk di pelupuk matanya.

"Kirana, aku mencintaimu, sangat menyayangi mu, semoga kamu bahagia sayang" lanjutnya dengan air mata yang sudah mulai mengalir.

Farhan memutuskan melepas Kirana, niat yang tulus namun dia tak pernah tau akan seperti apa dampak nya untuk Kirana.

~~~~~~~~``~~~~~~~

Raka tiba di kamarnya yang sedari tadi di tunggu oleh Raihan dan Kirana.

"Kok, lama banget pemeriksaan nya sus?" tanya Kirana.

"oiaa, Mommy mana?" lanjutnya.

"nyonya Priska tadi pulang, katanya Nyonya nanti kembali lagi" sahut perawat Raka

"gimana hasil pemeriksaan Raka?" bergantian kali ini Raihan yang bertanya.

"hasil nya akan keluar besok tuan" sahut perawat.

"ya sudah kamu bersihkan Raka dulu " perintah Raihan

"iya Tuan" sahut perawat.

Sampai saat ini Raihan dan Kirana masih belum mengetau kedatangan Farhan. Saat Raka dibersihkan oleh perawat nya, Kirana mengambil handphone nya dan menghubungi seseorang, ternyata itu Farhan, namun sayang Handphone Farhan nggak aktif, dia mencoba nya beberapa kali namun hasilnya sama.

"kenapa Kii?" tanya Raihan melihat Kirana gelisah.

"aku menghubungi Farhan tapi handphone nya nggak aktif,, nggak biasa nya dia begini" jawab Kirana perasaan nya merasa gelisah sekali.

Kirana masih terus menghubungi Farhan, hingga Raka sudah selesai di bersihkan, dan telah steril dan berganti pakaian.

"mama kenapa?" tanya Raka melihat Kirana cemberut.

"nggak apa-apa sayang" sahut Kirana manis.

" Papa belum datang kah maa?" ucap Raka dengan melihat ke sekeliling Ruangannya. Ucapan Raka yang ambigu membuat Kirana dan Raihan sedikit bingung, "sayang, papa kan ada di sini?" sahut Kirana.

"ohh, iya Raka lupa Raka kan punya dua papa sekarang, maksud Raka 'Papa Farhan' maa" ucap Raka polos.

'deghhhhhhhh' 'Farhan' , batin Kirana kaget bercampur senang, namun tiba tiba dia merasa ada yang aneh 'ada Farhan, tapi kok dia nggak memberi tahukan nya' itu lah batin Kirana, 'dan sekarang dimana dia' , batin dan Pikiran Kirana mulai berkecamuk.

"sayang sekarang Papa dimana'?" tanya Kirana begitu sadar.

"tadi maina sama Raka di taman maa" jawab Raka.

Kirana pun bergegas ke Taman dengan senyum bahagia. 'dia pasti mau kasih aku kejutan' ucap Kirana dalam hatinya.

'aku kangen kamu Farhan' batinnya lagi.

'awas aja yaa ngerjain aku'. batinnya penuh kebahagiaan, dengan senyum yang terus merekah dia menyusuri Rumah sakit dan menuju ke Taman.

Namun setibanya di taman, Kirana tak menemukan Farhan, dia bahkan sudah mengelilingi taman sebanyak 3x namun tak juga melihat keberadaan Farhan.

Kirana sedih bercampur bingung. Dia pun kembali masuk kedalam ruangan Raka.

"sayang beneran ada Papa tadi?" tanya Kirana takut Raka berhalusinasi .

"benar maa, Raka main sama Papa" sahut Raka mantap. Raihan yang sedang duduk menemani Raka melihat wajah gelisah Kirana. "Sus, benar tadi Raka bermain dengan seseorang?" tanya Raihan ke perawat Raka , "iyaa tuan, dan Raka memanggil nya Papa, dan nyonya Priska memanggil nya 'nak,,, Farhan" jelas perawat Raka.

Baik Raihan maupun Kirana sudah semakin yakin ada Farhan, tapi kemana dia sekarang.

Saat mereka masih dalam keadaan bingung dan bertanya-tanya, nyonya Priska sudah kembali.

"assalamualaikum" ucap nya

"waalaikum salam, mom" sahut Raihan.

Nyonya Priska dan Raihan saling berpandangan karena dan melihat Kirana yang melamun.

"ada apa Rai ?" tanya nyonya Priska.

"kata Raka , tadi ada Farhan Mom, tapi, dia tak kemari" ucap Raihan.

"iya , Farhan emang ada tadi , Mommy ketemu kok dan kami saling menyapa" sahut nyonya Priska.

Ternyata Kirana Mendengar ucapan nyonya Priska.

"tapi Kirana sudah cari mom, Farhan nggak ada dan handphone nya nggak aktif" ucap Kirana.

Raihan dan dan nyonya Priska tak kalah Bingung nya dengan Kirana, ada apa , kenapa Farhan tak menemui Kirana.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C133
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen