Setelah Shirou mencabut Ensui, ia menonaktifkan mode pedang dari Ensui lalu memasukkan Ensui kembali ke dalam tubuhnya. Di antara semua senjata dan Noble Phantasm yang dimiliki oleh Shirou, Ensui adalah salah satu yang spesial sama seperti Avalon yang ada di dalam tubuhnya. makanya Shirou selalu menyimpan Ensui di dalam tubuhnya dan bukan di dalam Unlimited Blade Works. Setelah itu ia mengembalikan wujudnya kembali ke semula.
Shirou lalu masuk ke dalam bayangannya sendiri dan pergi meninggalkan Kurt Godel yang ia bekukan dengan menggunakan Ensui. Kurt masih hidup dan tidak tewas meskipun sudah dibekukan oleh Shirou, karena Shirou memang tidak memiliki niat untuk membunuh Kurt sedari awal. Bagi Shirou, Kurt bukanlah sebuah ancaman, lagipula bagi Shirou membunuh pengecut seperti Kurt hanya akan mengotori tangannya.
Tak lama setelah Shirou pergi, butler dari Kurt yang terlihat masih seperti anak-anak tiba di depan tubuh Kurt yang terluka. Tubuh dari butlernya Kurt bersimbah darah dan penuh dengan lubang bekas tusukan karena ia terkena serangannya Shirou. Nafas dari butler itu, terdengar sangat berat dan karena tubuhnya terluka ia terlihat sangat kesakitan.
Ia menyentuh es yang membungkus tubuh Kurt, dan dalam sekejap es itu mencair karena panas yang keluar dari telapak tangan sang butler. Setelah tubuh Kurt terbebas dari es yang membungkusnya, tubuhnya terjatuh ke tanah dan karena ia terbungkus oleh es yang suhunya berada di bawah nol derajat cukup lama, tubuh Kurt terlihat agak membiru.
Butlernya Kurt mengecek detak nadi dari Kurt, dan ia bisa merasakan kalau detak nadi Kurt masih ada meskipun sangat lemah. Sang butler merasa lega, karena itu berarti Kurt masih hidup. Ia lalu mengangkat tubuh Kurt ke bahunya walaupun tubuhnya sendiri sedang terluka parah...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Shirou muncul di kediaman Emiya, bersama dengan Asuna dan Nodoka. Dan di ruang tamu tempat ia muncul, Rakan terlihat sedang duduk dengan santai dengan kepalanya yang ia letakkan di atas pangkuan Theodora. Theodora terlihat sedang mengelus-elus kepala Rakan, dan Rakan terlihat sangat menikmati elusan dari Theodora. Setelahnya mereka berdua melakukan french kiss sambil meraba-raba tubuh masing-masing.
Asuna dan Nodoka wajahnya terlihat memerah ketika mereka berdua melihat Rakan dan Theodora yang sedang asyik bermesraan, sedangkan Shirou cuma bisa menghela nafas ketika ia melihat sahabat dari ayahnya bermesraan di dalam rumah yang ia buat.
"Ya, ampun kalian berdua ini," Kata Shirou sambil menepuk wajahnya. "Kenapa kalian berdua malah bermesraan di dalam rumahku seperti itu, apa kalian lupa kalau di dalam rumah ini hampir semuanya di bawah umur!"
Asuna dan Nodoka yang wajahnya masih memerah, menganggukan kepala mereka tanda kalau mereka setuju dengan ucapan Shirou. Asuna mungkin memiliki tubuh yang terlihat dewasa dan Nodoka terkadang memikirkan hal yang agak mesum. Tapi mereka berdua tetaplah anak di bawah umur yang tidak memiliki pengalaman soal percintaan, makanya mereka berdua memerah wajahnya ketika melihat Theodora dan Rakan bermesraan. Karena bagi mereka berdua kemesraan yang ditunjukkan oleh Rakan dan Theodora bagaikan melihat film porno secara live.
"Ah, maaf-maaf," Kata Theodora yang dalam sekejap melempar kepala Rakan ke atas tatami. "Aku dan Rakan datang kemari untuk memperingatkanmu dan Negi akan sesuatu. Tapi Negi masih dirawat oleh Arika sedangkan kau sedang pergi, karena di rumah ini sedang tidak ada siapapun selain Arika dan Negi. Dan ruang tamu ini juga sedang kosong, makanya kami memilih untuk bermesraan sambil menunggu kau kembali. Tapi aku sama sekali tidak menyangka kalau kau akan kembali secepat itu."
"Sebenarnya, aku tidak berencana untuk kembali secepat itu," Kata Shirou sambil menghela nafasnya. "Hanya saja ada sedikit masalah yang memaksaku harus membawa Asuna dan Nodoka pulang lebih cepat."
"Apakah gubernur jendral Ostia, Kurt Godel yang menyerangmu?" Tanya Rakan. "Bocah?"
"Yah, Kurt Godel si pengecut yang kau bilang meninggalkan Ala Rubra karena ia menganggap kekuasaan yang dimiliki Megalomesembria lebih kuat dari Ala Rubra," Jawab Shirou. "Tehnik aliran Shinmei yang ia miliki melampaui Setsuna, hanya saja seperti yang kau beritahukan padaku sebelumnya tubuh Kurt Godel tidak cocok untuk aliran Shinmei."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Asuna dan Nodoka tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Shirou dan Rakan karena mereka berdua sudah masuk ke dalam bayangannya Shirou. Sedangkan raut wajah Theodora berubah, karena apa yang ia takutkan menjadi kenyataan. Kurt Godel mantan anggota Ala Alba sudah mulai bergerak, dan itu bukanlah sesuatu yang bagus di mata Theodora. Karena meskipun Kurt Godel adalah seorang pengecut, tapi ia cukup kuat dan memiliki kemampuan berpolitik yang menakutkan. Buktinya Kurt bisa menjadi gubernur jenderal Ostia hanya dalam lima tahun. Itulah alasan kenapa ia dan Rakan datang ke kediaman Emiya, agar ia bisa memperingatkan Shirou soal Kurt dan membicarakan langkah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya bagaimana cara mereka bisa memusnahkan Cosmo Entelecheia secara penuh.
Theodora tidak dapat melakukan apapun untuk melawan Kurt, karena ia dibatasi oleh posisinya sebagai seorang putri. Tapi ia yakin kalau Shirou yang ia anggap sebagai keberadaan yang abnormal bisa melakukan sesuatu untuk melawan Kurt yang saat ini memihak Megalomesembria dan merupakan musuh dari Ala Alba.
"Kurt Godel? Gubernur jenderal Ostia? Sebenarnya apa yang sedang kalian berdua bicarakan aku sama sekali tidak paham? Karena pembicaraan kalian terlalu rumit!" Tanya Asuna dengan wajah yang terlihat bingung. "Dan Shirou-kun, kenapa juga orang itu harus menyerangmu segala?"
"A-aku tahu mengenai gubernur jenderal Ostia," Kata Nodoka. "Ta-tapi aku ba-baru tahu kalau dia dulunya adalah mantan anggota Ala Rubra."
"Dia menyerangku karena aku sedikit memprovokasinya," Jawab Shirou. "Dia cukup tangguh, tapi dia bukanlah masalah untukku. Theodora-Sama, jangan bilang kalau kau datang ke rumah ini untuk memperingatkanku soal Kurt?"
"Ya, aku dan suamiku memang datang ke rumah ini untuk memperingatkanmu soal dirinya, sebab ketika ia sudah bergerak ada kemungkinan kalau Cosmo Entelecheia akan memulai rencana terakhir mereka," Kata Theodora. "Entah apa isi dari rencana mereka, tapi yang jelas kalau kita membiarkan mereka begitu saja ada kemungkinan di dunia lama dan dunia sihir akan terjadi bencana yang sangat mengerikan."
"Apapun yang mereka rencanakan, aku tidak takut kok," Kata Shirou yang terlihat tenang. "Karena aku tidak akan membiarkan Cosmo Entelecheia dan para anggotanya untuk berbuat sesuka hati mereka! Aku memang sudah membuang impian masa kecilku untuk menjadi pahlawan super yang bisa menyelamatkan semua orang, tapi itu bukan berarti aku akan membiarkan kejahatan yang terjadi di hadapanku! Karena kalau aku membiarkan mereka begitu saja maka akan ada banyak orang yang menjadi korban."
Ucapan Shirou, membuat wajah Theodora, Asuna dan Nodoka memerah karena Shirou terlihat keren di hadapan mereka bertiga.
"Sigh, kau dan Nagi sama saja," Kata Rakan yanng tersenyum sambil memperlihatkan giginya yang rapi dan putih. "Idealisme kalian berdua soal keadilan benar-benar sama dan mirip. Kalian berdua tidak bisa membiarkan adanya kejahatan yang ada di depan mata ditambah lagi kalian tidak suka melihat ada orang yang kesusahan di depan mata kalian."
"Ya, mereka berdua benar-benar ayah dan anak, meskipun penampilan Shirou lebih mirip dengan ibunya," Kata Theodora yang tertawa mendengar ucapan suaminya. "Ah, iya Shirou-san ngomong-ngomong apa yang kau lakukan kepada Kurt, apa kau membunuhnya atau kau hanya melukai dirinya?"
"Ah, soal itu," Kata Shirou yang lupa memberitahu Rakan dan Theodora soal apa yang ia lakukan kepada Kurt. "Aku membekukan dirinya tepat setelah menebas tubuhnya beberapa kali, es yang membekukan tubuhnya tidak akan membuatnya mati, tapi aku yakin kalau dia akan mengalami sedikit pembekuan darah dan kulit yang membiru."
***
"Arrrgh! Siapa sebenarnya pria berambut putih yang mencegah kita untuk menangkap kedua buronan itu!" Teriak Emily yang saat ini terlihat sangat marah. "Dan kenapa salah satu dari buronan itu mendekati Yue seolah ia sangat mengenali Yue!"
"Saya tidak mengetahui identitas dari pria berambut putih itu Ojou-Sama," Kata Beatrix. "Tapi saya mengenali senjata yang ia lemparkan untuk menghentikan gerakan kita, senjata itu adalah Black Key, senjata khusus yang dipakai exorcist untuk menghentikan gerakan vampire, ada kemungkinan pria berambut putih itu memiliki hubungan dengan para exorcist."