Setelah Kellan dan Leon dan pergi meninggalkan rumah dan menuju kantor, Aslan kembali ke dalam rumah untuk merapikan perlengkapannya sebelum ia pergi ke tempatnya berlatih. Ia berjalan kembali ke dalam kamarnya dan mulai merapikan perlengkapannya.
Setelah merapikan perlengkapannya, Aslan terdiam sejenak. Ia kemudian mengangkat kaos yang ia kenakan dan menatap bekas luka yang ada di perutnya. "Leon bilang ini luka karena nyelamatin Jenna. Tapi, gue benar-benar ngga inget kapan gue terluka kaya gini."
Aslan menghela napas panjang dan kembali menurunkan kaosnya. Ia kemudian berjalan keluar kamarnya dan berdiri di balkon. Ia memandangi halaman belakang rumah yang saat ini ia tinggali. "Kayanya gue lagi mimpi. Berapa kali pun gue berpikir, gue tetap ngerasa ini ngga nyata."
Ia pun terdiam di balkon sambil memejamkan matanya. "Cepat bangun. Ini bukan kenyataan," ujarnya pada dirinya sendiri.
Terima Kasih sudah membaca karya kedua saya, hope you guys enjoy it.
Terus berikan dukungan kalian melalui vote, review dan komentar. Terima kasih ^^