Perempuan itu merasa biasa saja, tetapi semua kolega nya merasa terancam dengan kedatangan laki-laki itu. iya terancam, terancam karena begitu dia muncul, laki-laki itu langsung mendapat hati sang pemimpin.
semua terasa biasa, buat perempuan itu tidak ada yang istimewa dari laki-laki tersebut. perawakannya yang standar, wajahnya yang standar, semua tidak ada yang menonjol. tetapi tidak dapat dipungkiri ada sesuatu yang menggelitik hati nya, sikap acuh nya, sikap diam bahkan sikap tidak ambil peduli ketika semua kolega membicarakannya, laki-laki itu betul-betul tidak ambil pusing.
mungkin laki-laki tersebut merasa aman, karena posisi nya di hati pemimpin. terutama dia memiliki sekretaris yang betul-betul menguasai semua pekerjaan, sehingga dia merasa tidak terlalu mau tau dan ambil peduli. betul-betul posisi yang nyaman dan aman.
suatu hari, ada surat yang terletak atas meja kerja laki-laki itu, dia pun mengeryitkan dahi, surat? tidak biasanya sekretarinya membiarkan surat masih beramplop berada di atas meja nya. biasanya semua surat kerja sudah ditangani oleh sekretarisnya, dia tinggal menerima laporan.
penasaran dengan surat tersebut, dia pun membuka nya, ternyata isi nya adalah kerja sama tim. sekilas isi surat itu biasa aja, tetapi ketika dia melihat nama-nama yang tertera di dalam tim itu, dia tersenyum. heeemmm perempuan itu akhirnya .
sebenarnya buat dia, perempuan itu tidak istimewa tetapi dari semua kolega nya hanya dia yang tidak pernah bergosip, sama ketika semua kolega mengadu ketidakadilan yang terjadi, karena dirinya yang tidak pernah ikut andil dalam hal apapun, perempuan itu tersenyum bijak dan blga kalau dia punya kesibukan yang lain.
ahhhhhh perempuan itu betul-betul pandai menyikapi segala sesuatu, tidak mudah terpancing, wajahnya sungguh meneduhkan hati siapa pun yang memandang, sungguh terlihat dewasa dan mandiri
— Bald kommt ein neues Kapitel — Schreiben Sie eine Rezension