Kapitel 143: Minta Bantuan Kamu (1)

Pagi ini Erlina terbangun dengan mata bengkak. Semalam dia menangis cukup lama dipelukan Erick. Erlina mengambil batu es dan mengompres kedua matanya. Tidak mungkin dia masuk kantor dengan mata bengkak seperti ini, ucap Erlina pada dirinya sendiri. Rasanya dia enggan sekali berangkat ke kantor hari ini. Sedikit takut ada yang akan dilakukan Yudha nantinya kepada dirinya setelah Yudha tahu kalau dia bukan adik kandung Luna. Tapi tidak mungkin dia meminta izin mendadak. Erlina bangun dan minum obatnya. Kemarin uangnya hanya cukup untuk membeli obat selama 3 hari saja. Besok dia mau tidak mau harus meminta izin untuk ke rumah sakit. Kalau tidak gajinya bisa habis untuk membeli obat.

Erlina melangkah ke kantor dengan tidak semangat, dia berjalan pelan, sengaja tidak datang pagi. Hari ini Erlina juga menghindari naik lift, semua dia lakukan untuk mencegah bertemu dengan Yudha.